Terkini Daerah
Awalnya Diajak Pacaran, 2 Gadis di Kalibata City Berakhir Dipaksa Puluhan Kali Layani Pria Mesum
Pura-pura diajak pacaran, dua gadis di Jakarta Selatan ternyata sudah diincar oleh muncikari untuk dijual sebagai wanita penghibur.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Nasib miris menimpa dua gadis berinisial ZR (16) dan RCL (16).
Keduanya ditipu oleh muncikari sehingga terlibat dalam jaringan prostitusi online yang beroperasi di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.
Hilang dari rumahnya sejak akhir September, kedua korban ternyata dipaksa untuk melayani pria hidung belang hingga bulan Oktober 2021.
Baca juga: Jadi Korban Pelecehan Pemotor, Wanita di Cipayung Akui Sudah Pakai Hijab: Enggak Mengundang
Baca juga: Usut Visum Dugaan Ayah Cabuli 3 Anaknya di Lutim, Mabes Polri Sebut Ada Luka di 2 Bagian Sensitif
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, dalam kurun waktu sekira dua bulan, ZR dan RCL telah melayani puluhan pria hidung belang.
Kedua korban dipatok harga mulai Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu.
Total ada lima muncikari yang terlibat dalam bisnis prostitusi online ini.
Setiap pelaku meraup keuntungan mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Jika Rp 250 ribu, masing-masing (pelaku) dapat Rp 50 ribu. Jika Rp 750 ribu, mereka dapat lebih, bisa Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Sisanya untuk anak-anak tersebut, kemudian ada potongan menyewa kamar. Menyewa kamar satu hari Rp 300 ribu," tutur Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah saat merilis kasus ini, Rabu (13/10/2021).
Kelima muncikari yang terlibat dalam kasus ini telah ditetapkan sebagai pelaku, mereka adalah AL (19), FH (18), AM (36), CD (25), dan DA (19).
Pelaku Ajak Korban Pacaran
Sebelum terlibat dalam prostitusi online, korban awalnya didekati oleh pelaku.
Pelaku kemudian berpura-pura mengajak korban pacaran.
Selama menjalin hubungan asmara, pelaku membujuk korban sehingga kedua korban terlibat dalam bisnis prostitusi online ini.
Muncikari yang memacari korban diketahui juga sempat mencabuli korban.
"Diiming-imingi dengan uang, sehingga anak-anak yang masih di bawah umur tersebut rentan terpengaruh dan akhirnya mau dijajakkan secara online," ucap Kombes Azis.
Baca juga: Akui Fotonya Viral Pegangi Bagian Sensitif Siswi SMA, Guru di Minsel Bantah Cabuli Korban: Tidak Ada