Pembunuhan di Subang
Yosef dan Yoris Batal Bertemu untuk Berdamai, Kades Jalancagak Minta Ini soal Pembunuhan di Subang
Hubungan Yosef dan Yoris tidak akur semenjak penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah masalah mewarnai penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat,
Satu di antaranya adalah konflik antar keluarga inti korban yakni antara Yosef (55) dan putra sulungnya, Yoris (35).
Diketahui, keduannya sempat saling tuduh terkait kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalancagak, 18 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: Meski Sempat Gagal, Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Masih Ingin Pertemukan Yoris dan Yosef
Terakhir kali, ayah dan anak itu sempat punya niat untuk berdamai dengan ditengahi oleh Kades Jalancagak, Indra Zainal.
Namun, Yoris gagal bertemu dengan ayahnya lantaran Yosef tak datang dalam agenda perdamaian antar kedua belah pihak.
Indra Zainal sebagai Kades sekaligus kerabat dari korban berharap agar perdamaian antara Yosef dan Yoris secepatnya terealisasi.
Pasalnya, memang keduanya memang tidak harmonis semenjak proses penyidikan kasus kematian Tuti dan Amalia Mustika Ratu berlangsung.
"Iya, kami berharap secepatnya dipertemukan, soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar kemana-mana," ucap Indra Zainal dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Gagal Damai dengan Yosef, Yoris Ketakutan Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Masih Berkeliaran
Baca juga: Terlihat Sunyi, Ada yang Berbeda dari Rumah Tuti dan Amalia Korban Pembunuhan di Subang
Sebelumnya,rencana pertemuan dari keduanya akan berlangsung pada Senin (4/10/2021) di Kantor Desa Jalancagak.
Namun, rencana tersebut gagal setelah Yosef tidak hadir lantaran punya alasan tertentu.
"Kemarin kan rencananya hari Senin tuh di Kantor Desa Jalancagak cuman gagal soalnya tidak ada konfirmasi lagi dari Pak Yosef nya," katanya.
Yosef dan Yoris sama-sama menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, Yosef dan keluarga Tuti Suhartini terkesan saling tuduh pasca Tuti bersama Amalia meninggal dunia secara tak wajar.
Ketidak harmonisan tersebut mewarnai drama penyidikan kasus yang belum juga terungkap hingga hari ke 49 tersebut.
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Rencana Pertemuan Yosef dan Yoris Gagal 2 Kali, Ini Kata Kades Jalancagak
Warga yang Melintas Takut
Sampai hari ke-48 kepolisian terus berupaya untuk mengungkap kasus pembunuhan di Subang.
Keresahan warga akibat pembunuh ibu dan anak di Subang belum tertangkap disampaikan siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.
Tak hanya oleh masyarakat, keresahan juga dirasakan juga oleh siswa sekolah SMAN 1 Jalancagak.
Pasalnya, SMAN 1 Jalancagak berada tepat di depan rumah korban, Tuti Suhartini (54) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang siswi SMAN 1 Jalancagak, Risma Nurwinda (18).
Risma mengatakan, banyak temannya yang mengaku merasakan ketakutan di saat melewati dari TKP.
Terlebih, TKP kini masih mencekam dengan dikelilingi garis polisi dan dikosongkan.
"Ya, takut pasti ada. Kan sering lewat sini (TKP) juga, apalagi kalo pulang dari sekolah setelah ekstrakurikuler agak sore, rumahnya sepi, jadi kayak gak ada aktivitas, kayak gimana juga sih, jadi takut aja," ucap Risma dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Terkait Kasus Subang, Rencana Pertemuan Yosef dan Yoris Gagal 2 Kali, Ini Kata Kades Jalancagak
Menanggapi kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang meninggal secara tidak wajar itu, Risma, yang duduk di kelas 12, menilai pelaku sangat sadis melakukannya.
"Ya, tidak menyangka juga kan si Teteh (Amalia) bisa mati kayak keadaan begitu. Pokoknya sadis banget, saya gak mengikuti banget kasus ini tahu dari berita di internet," katanya.
Risma berharap agar kasus ini segera terselesaikan dan secepatnya pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Mudah-mudahan cepet ditangkep pelakunya. Kasihan juga kan almarhumah kalo kata aku," ujar Risma.
Warga Sekitar Semakin Resah
Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, membuat warga sekitar lokasi kejadian semakin resah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indra Zainal.
Indra Zainal mengatakan, warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) kini merasakan keresahan.
"Sebenarnya masyarakat itu resahnya kala memang pelaku pembunuhan ini masih belum tertangkap," ucap Indra Zainal dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Jumat (1/10/2021).
Indra juga menjelaskan alasan banyak masyarakat yang khawatir.
Pasalnya, masyarakat takut bila kejadian serupa kembali terjadi atau terulang di wilayahnya.
"Jadi mereka merasa resah takut ada kejadian kembali, dan mereka juga menduga-duga ketika pelaku ini belum tertangkap jadi ada kekhawatiran saja," katanya.
Baca juga: Kondisi Terkini Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Warga Ketakutan saat Lewat
Oleh karena itu, Kades bersama dengan masyarakat khususnya yang berada di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang berharap agar pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku dari perampasan nyawa.
"Saya berharap secepat mungkin, yah, pelaku ini tertangkap dan kasus ini segera terungkap agar tidak banyak asumsi liar lah dimasyarakat," ujar Indra.
Dapat diketahui, Tuti dam Amalia ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021.
Hingga saat ini, polisi telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap saksi-saksi dan barang bukti terkait. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Keluarga Tuti Korban Kasus Subang Tunggu Pertemuan Yosef dan Yoris, Hentikan Asumsi Liar Masyarakat, Pelaku Perampas Nyawa di Subang Belum Tertangkap, Warga Resah, dan Kasus Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang, Kapolda Jabar: Bakal Terungkap dalam Waktu Dekat