Pembunuhan di Subang
Terkait Kasus Subang, Rencana Pertemuan Yosef dan Yoris Gagal 2 Kali, Ini Kata Kades Jalancagak
Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim mengaku tidak mengetahui alasan ketidakhadiran Yosef dalam agenda yang sudah disepakati sebelumnya
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Yosef dan Yoris diketahui gagal bertemu dalam rangka memperbaiki hubungan yang sempat retak setelah tewasnya keluarga mereka, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (55) yang menjadi korban pembunuhan sadis di rumahnya di Subang, Jawa Barat.
Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim mengaku tidak mengetahui alasan ketidakhadiran Yosef dalam agenda yang sudah disepakati sebelumnya itu.
"Pak Yosef itu janjinya jam 1, kita tunggu sampai sore ini jam 5 kurang, saya telepon terus Pak Mulyana (adik Yosef) tapi tidak diangkat, saya tidak tahu ada halangan apa," katanya saat di lokasi, Senin (4/10/2021) dikutip dari Youtube Kompas TV.
Baca juga: Kondisi Terkini Lokasi Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Warga Ketakutan saat Lewat
Baca juga: Sosok Mimin Banyak Diperbincangkan di Kasus Subang, Mulai Asmara hingga Yayasan Jadi Sorotan
Pasalnya, pertemuan tersebut sudah direncanakan bahkan jauh sebelum hari kemarin.
Dia juga menyebut bahwa awalnya pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan di rumah Mulyana yang jadi kediaman Yosef saat ini.
Namun, karena sesuatu alasan, pertemuan dipindah di kantornya.
"Akhirnya kami cancel pertemuan di sana dan akhirnya kita berencana di (Kantor) Desa," katanya.
Ini merupakan kedua kali rencana pertemuan yang kedua kalinya setelah pada Minggu (3/10/2021) juga direncanakan hal yang sama.
Namun pada saat itu, yang berhalangan hadir adalah Yoris.
"Awalnya kemarin itu saya telepon langsung, Hari Minggu kita akan pertemuan tapi di-cancel, kebetulan Yoris ada keperluan yang mendadak, kemudian saya undur," katanya.
Baca juga: Awalnya Dapat Simpati, Mimin Mintarsih Bersumpah Tidak Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Dia ingin mempertemukan kedua belah pihak, juga dikarenakan pernyataan Yosef yang menyebut rasa sayangnya kepada anaknya Yoris.
Terlebih dia memandang ada hubungan Yosef dan Yoris di media seolah saling serang.
"Padahal ini hanya miskomunikasi yah," ujarnya.
"Bahwa Pak Yosef berbicara langsung ke saya, bahwa harta dia itu sekarang hanyalah Yoris, harta yang dia punya pun bukan untuk siapa-siapa tapi untuk Yoris, sambil menangis dia itu bilang ke saya" kayanya.
Indra menyebut baik Yoris atau pihak keluarga yang lain tidak ada yang menyerang atau menuduh Yosef sebagai pelaku.
Menurutnya seluruh keluarga korban sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Kami serahkan lagi semuanya ke pihak penyidik," ungkapnya.
Yoris Menunggu Yosef
Di lain sisi, Yoris menyebut ingin bertemu Yosef dan menyatakan ingin memperbaiki hubungannya.
Sayangnya selama berjam-jam tidak ada kepastian akan kehadiran Yosef.
"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampai sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya (Yosef)," kata Yoris di Kantor Desa Jalancagak, Subang, Senin (4/10/2021).
Yoris memang terlihat hadir di TKP dan menunggu kehadiran Yosef yang tidak kunjung datang.
Dia mengaku ada kerenggangan antara hubungannya dan ayahnya dan ingin hubungan itu diperbaiki.
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyelidikan sempat putus," ucap Yoris.
Dia berharap agar kedepannya tidak ada asumsi liar di kalangan masyarakat yang seolah-olah menyebutnya menuduh Yosef.
"Yah semoga mungkin bisa terjalin lagi hubungan yang baik, dan semoga segeralah bertemu ya," katanya.
"Jangan sampai ada liar asumsi-asumsi dari publik ya," tambahnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak saat itu pula hubungan Yosef dan Yoris diketahui mulai renggang.
Karena alasan pribadi, Yoris diketahui menghindar dari Yosef dan tidak ingin bertemu dengannya.
Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Lilis.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban, karena akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan.
Keterangan Indra dan Yoris bisa disimak sejak menit awal:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)