Terkini Internasional
Pembawa Acara Televisi di Tunisia Ditahan seusai Kritik Presiden dan Sebut sebagai Pengkhianat
Sebut Presiden Tunisia, Kais Saied sebagai pengkhianat, pembawa acara ditangkap atas tuduhan berkonspirasi melawan keamanan dan menghina militer
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Rekarinta Vintoko
Di sisi lain, kampanye vaksinasi di negara itu juga berjalan lambat sementara aksi protes berkembang di berbagai daerah.
Banyak orang Tunisia menyalahkan dampak pandemi Covid-19 itu pada elit politik yang korupsi dan mementingkan diri sendiri.
Kemudian, mereka melihat Saied, seorang independen yang terpilih sebagai presiden pada 2019, sebagai sosok yang membela rakyat Tunisia.

Baca juga: Pesawat Hantam Gedung di Milan dan Terbakar, 6 Penumpang Tewas, Termasuk Orang Terkaya di Rumania
Ribuan pendukung Saied berunjuk rasa di ibu kota Tunis untuk menunjukkan dukungan mereka atas intervensi dan penangguhan parlemen pada Minggu (3/10/2021).
Demonstrasi telah diadakan dua kali selama dua minggu terakhir.
Aksi itu dilakukan sebagai tanggapan atas protes yang berkembang melawan tindakan Saied selama menjabat.
Para demonstran mengibarkan bendera Tunisia dan membawa plakat yang mencerca Ennahdha, partai terbesar di parlemen dan telah menjadi pengkritik utama Saied.
“Kami meminta presiden membubarkan parlemen dan meminta pertanggungjawaban mereka yang membuat rakyat menderita selama satu dekade,” kata Salem Ajoudi, salah satu demonstran.
Sementara itu, pemrotes lain, Adel Chemli, mengatakan Presiden Saied adalah orang yang tepat untuk memimpin Tunisia agar bisa segera keluar dari krisis saat ini.
“Hari ini adalah hari bersejarah. Ini adalah pertama kalinya mayoritas rakyat bersama presiden mereka," kata Chemli.
"Saya telah mengenal Saied selama 40 tahun. Saya berada di fakultas hukum bersamanya, saya datang dari Kanada untuk mendukungnya. Saya hampir 60 tahun, saya melakukan ini untuk anak muda demi masa depan mereka,” tambahnya. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita Terkini Internasional lain