Pembunuhan di Subang
Sebulan Kasus Subang, Kepala Desa hingga Polisi Singgung Adanya Spekulasi Liar di Masyarakat
Misalnya, baru-baru ini Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zaenal, menyebut ingin kasus ini segera terungkap agar tak ada asumsi liar di masyarakat
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Lebih dari sebulan sejak ditemukannya jasad ibu dan anak betumpuk di bagasi mobil di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat, berbagai pihak yang berwenang menyinggung adanya spekulasi liar di kalangan masyarakat.
Misalnya, baru-baru ini Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal, menyebut ingin kasus ini segera terungkap agar tak ada asumsi liar di masyarakat.
"Saya berharap secepat mungkin, yah, pelaku ini tertangkap dan kasus ini segera terungkap agar tidak banyak asumsi liar lah di masyarakat," ujar Indra saat ditemui, Jumat (1/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Ditanya soal Yosef, Istri Muda Disumpah saat Diperiksa Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Baca juga: Keresahan Siswa SMA Jalancagak, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Juga Terungkap
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa belum ditemukannya pelaku pembunuhan yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di daerah yang dipimpinnya membuat warganya resah.
Bahkan kini warga intens melakukan patroli keamanan sejak malam hingga subuh di lokasi kejadian.
"Sebenarnya masyarakat itu resahnya kalau memang pelaku pembunuhan ini masih belum tertangkap," ucapnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago juga menyinggung hal yang sama.
Dia kemudian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi liar terhadap kasus ini dan menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Oleh karena itu saya mengimbau untuk rekan-rekan atau untuk masyarakat tidak usah untuk berspekulasi, menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, biarkan penyidik bekerja menentukan siapa tersangkanya berdasarkan petunjuk-petunjuk atau bukti yang didapat," katanya Kamis (30/9/2021), dikutip dari Kompas TV.
Menurutnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan merupakan kendala tersendiri bagi penyidik.
Baca juga: Kasus Subang Belum Terungkap, Kades Indra Zainal Ungkap 1 Hal yang Ditakutkan oleh Warganya
"Dengan adanya pemberitaan simpang siur yang bukan berasal dari penyidik ini tentunya akan menjadi kendala tersendiri oleh penyidik," katanya.
Dia menyinggung hal itu di sela-sela saat menyampaikan progres kasus ini kepada awak media.
Dikatakan juga bahwa lamanya proses pengungkapan adalah karena dibutuhkan kehati-hatian dalam proses penyelidikan.
"Ini bukannya kesulitan tapi kita membutuhkan waktu untuk benar-benar kita dapat menentukan tersangka dalam perbuatan tersebut," jelasnya.
"Karena setiap perbuatan pidana itu tidak sama dalam pengungkapannya."
Meski begitu dia menyebut pihak kepolisian akan terus mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Ada dugaan jika kasus ini merupakan pembunuhan berencana mengingat begitu rapinya pelaku dalam membersihkan barang bukti dan jejak-jejak di TKP.
"Tapi kita akan upayakan mencari tersangkanya, ini merupakan suatu kejahatan yang luar biasa, kemungkinan terencana kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk tangkap tersangka," katanya.
Keterangan Erdi bisa disimak di:
Spekulasi Liar di Masyarakat
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Suami Tuti, Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Selain itu ada juga dugaan bahwa pelaku merupakan kerabat dekat korban.
Dugaan jika pelaku orang dekat korban berdasarkan kesimpulan dari tidak ada barang berharga yang hilang di TKP dan pintu rumah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan.
Hal itu yang nampaknya membuat adanya spekulasi liar bahkan beberapa saksi merasa tersudut karena hal itu.
Dari informasi yang dihimpun dalam pemberitaan TribunWow selama ini, setidaknya Yosef, istri mudanya Mimin, dan keponakan Tuti, Danu pernah mengatakan merasa tertuduh.
Berikut keterangan mereka saat mengatakan merasa tertuduh:
Keterangan Yosef
Yosef sendiri telah menjalani sekitar 13 kali pemeriksaan dan sempat diperiksa dengan alat tes kebohongan.
Selama menjalani pemeriksaan dia menyebut jika penyidik memberika pelayanan yang baik kepada dirinya.
"Terimakasih sekali lagi kepada para penyidik, telah memberikan pelayanan yang baik," katanya dalam Program AIMAN yang diunggah Kompas TV pada Selasa (28/9/2021).
Dia mengaku sudah menyampaikan dengan sebenar-benarnya apa yang dia ketahui.
"Tidak ada sedikit pun berbohong apa yang saya sampaikan," jelasnya.
Bahkan, Yosef berani sumpah bahwa dirinya benar-benar tidak melakukan pembunuhan tersebut dan tidak menyuruh orang lain untuk melakukannya.
Dia juga menyebut, sebelum didampingi oleh kuasa hukumnya sudah disumpah atas pernyataannya tersebut.
"Ini juga saya disumpah dulu sama pengacara, sampai pakai quran pun boleh saya mah," ujarnya.
"Saya sama sekali tidak melakukan dan tidak menyuruh orang gitu aja."
Dia menyadari betul bahwa ada opini publik yang menyebut pelaku mengarah kepada dirinya.
Dengan tegas dia menyebut hal tersebut adalah fitnah.
"Sekali lagi, saya terima kasih kepada semua yang memfitnah saya, mudah-mudahan fitnah itu bukan yang sebenarnya," ujarnya.
Terakhir, dia berharap pelaku pembunuhan tersebut segera tertangkap.
"Semoga kalau dia sadar untuk menyerahkan diri, kalau tidak terungkap saya merasa sakit, siapapun saya tidak pandang bulu, siapapun pelakunya, itu kasihan anak saya," katanya sambil menangis.
Keterangan Yosef bisa disimak di menit awal:
Keterangan Mimin
Mimin, dikait-kaitkan dalam kasus ini karena dianggap sebagai orang ketiga dalam hubungan Yosef dan Tuti.
Diketahui mereka berdua menikah siri sejak tahun 2009.
Selain itu, Yosef juga mengaku sedang berada di rumah Mimin ketika malam kejadian.
Dia mengaku tidak mau banyak berbicara karena yakin jika kebenaran akan terungkap.
"Saya enggak mau ngomong neko-neko. Ya sudah enggak mau membahas. Sudah nanti kebenaran akan tiba. Gusti Allah yang punya," katanya dalam kanal Jumat (24/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Dia menganggap hal ini sebagai cobaan yang tengah menimpa dirinya.
Namun, dia juga menyebutkan telah ikhlas terhadap segala yang kini tengah menimpa dirinya.
"Saya mah ikhlas saja, ini jalan dari Allah SWT."
Mimin, yang kerap dibicarakan pihak keluarga Tuti juga mengaku ikut mendoakan Tuti dan Amalia yang menjadi korban pembunuhan.
Namun, dia lebih memilih mendoakan sendiri dibanding ikut melakukan doa bersama yang dilakukan keluarga korban.
"Kalau doa kan enggak usah ramai-ramai, di rumah saja, enggak usah dibilang ke orang ntar pahalanya ke mana," ucap Mimin.
Keterangan Danu
Danu pernah merasa tertuduh karena adanya tuduhan jika dia memiliki akses rumah korban, namun Danu dengan tegas membantah dan menyebut dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu, Minggu (19/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Tuduhan tersebut berasal dari Yosef yang juga merupakan saksi dalam kasus ini.
Sedangkan Danu, selain keponakan Tuti juga merupakan salah satu pegawai di Yayasan milik Yosef, tempat di mana Amalia terlibat menjadi pimpinan (bendahara) di sana.
Danu yang disebut-sebut Yosef memiliki akses masuk ke rumah korban, membantahnya dan menyebut hanya datang ke rumah ketika disuruh.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu, misalkan, sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang."
"Itu enggak benar, kalau yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali."
Karena itu, dia juga berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan dalang pembunuhannya segera terungkap.
Agar tidak ada tuduhan-tuduhan liar yang menyasar orang yang tidak bersalah. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Pelaku Perampas Nyawa di Subang Belum Tertangkap, Warga Resah, Khawatir Kejadian Mengerikan Terulang,, Kasus Subang Kian Ramai, Saksi Ini Bantah Keras Perkataan Yosef, ''Saya Enggak Punya Salah Apa-apa, dan Istri Muda Yosef Tak Mau Banyak Bicara, Doakan Korban Kasus Subang dari Rumah