Liga 1
Kartu Kuning Ghaib Menimpa Eks Persija Jakarta Milik Persela Lamongan Ivan Carlos, Ini Videonya
Eks striker Persija Jakarta milik Persela Lamongan, Ivan Carlos, mendapatkan karu kuning ghaib dalam lanjutan laga Liga 1 20-21 pekan ke-5.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Eks striker Persija Jakarta milik Persela Lamongan, Ivan Carlos, mendapatkan karu kuning ghaib dalam lanjutan laga Liga 1 20-21 pekan kelima kontra Persiraja Banda Aceh.
Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram @lambeturah_bola, Ivan Carlos mendapatkan kartu kuning dari wasit Armyn Dwi Suryathin yang seharusnya tidak ia dapatkan kontra Persiraja Banda Aceh.
Nampak dalam video, Ivan Carlos dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap bek Persiraja Banda Aceh yang tengah berupaya menghalau bola crossing.
Namun, jika dilihat dalam video pertandingan, terlihat jelas bahwa striker Persela Lamongan tersebut tidak melakukan sentuhan apapun kepada bek Persiraja.
Terlihat jelas, posisi pemain Persiraja Banda Aceh berada di depan Ivan Carlos yang notabene tidak melakukan duel apapun.
Apabila dilihat lebih lanjut, nampak terlihat dengan jelas dua pemain Persiraja Banda Aceh berada di posisi yang berdekatan yang bisa saja mengakibatkan salah satunya terjatuh.
Namun, wasit Armyn Dwi Suryathin menganggap terjatuhnya bek Persiraja Banda Aceh akibat ada sentuhan nakal dari bomber Persela Lamongan, Ivan Carlos.
Meski sangat dirugikan, namun dalam video singkat tersebut, pemain yang pernah memperkuat Persija Jakarta itu sama sekali tidak melakukan protes keras.
Ia nampak tertawa dengan keputusan kartu kuning aneh yang diberikan wasit Armyn Dwi Suryathin kepada pemain bernomor punggung 10 tersebut.
Seusai laga, Ivan Carlos mengunggah instastory di laman Instagram pribadinya @_ivan_carlos_8_ .
Dikutip TribunWow.com dari laman Instagram @sepakbolaid, Ivan Carlos memberikan komentarnya melalui instagram story terkait kartu kuning yang ia dapatkan di laga kontra Persiraja Banda Aceh.
Ia menuliskan ekspresi kekecewaannya terhadap kinerja wasit Armyn Dwi Suryathin yang memberinya kartu kuning tanpa sebab.
"Wasit buta, kembali ke sekolah," tulis Ivan.
Bahkan, kartu kuning yang didapatkan Ivan Carlos pada saat itu dianggap oleh beberapa pecinta bola di Indonesia sebagai "Kartu Kuning Ghaib".
Kejadian tersebut bukan sekali ini saja terjadi, sebelumnya, banyak kontroversi wasit di Liga 1 2021 yang merugikan tim yang berlaga pada saat itu.
Bahkan kontroversi wasit di Liga 1 2021 telah terjadi sejak pekan pertama di laga pembuka antara Bali United Vs Persik Kediri.
Kontroversi Wasit di Laga Bali United Vs Persik Kediri Laga Pembuka Liga 1 2021
Dilansir TribunWow.com dari Instagram pribadi @akmarmahali20, Akmar mengatakan bahwa seharusnya wasit yang bertugas pada saat itu lebih jeli lagi.
Wasit Yudi Nurcahya dianggap kurang jeli dalam melihat situasi yang terjadi sesaat sebelum Youssef melakukan sepakan.
Menurut Akmar, seharusnya eksekusi penalti bomber Persik Kediri, Youssef Ezzejjari harus dilakukan ulang setelah Wawan Hendrawan dianggap menyalahi regulasi dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau International Football Association Board (IFAB).
Baca juga: Gol Perdana Carlos Fortes Selamatkan Karier Eduardo Almeida, 3 Poin Perdana Arema FC di Liga 1 2021
Baca juga: Bukan Carlos Fortes, Ini Sosok Pemain Arema FC yang Tuai Banyak Apresiasi di Laga Kontra Persipura
"Catatan khusus buat Wasit Yudi Nurcahya dan dua hakim garis yang memimpin laga harus lebih jeli lagi dalam mengambil keputusan.
Mereka tak mengulang eksekusi penalti ketika kiper Wawan dan bek @williampacheco02 menyalahi regulasi yang dikeluarkan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau International Football Association Board #IFAB," tulis Akmar.
Ia juga menjelaskan bahwa wasit seharusnya memastikan dengan jelih posisi pemain yang akan menendang penalti dan posisi penjaga gawang.
Mengingat pada saat itu, sebelum sepakan Youssef dilesatkan, bek tengah Bali United, Willian Pacheco terlihat telah memasuki kotak penalti Serdadu Tridatu.
"Dalam IFAB ditegaskan bahwa wasit harus secara jelas memastikan pemain yang akan menendang penalti," tulis Akmar.
Pengamat yang dikenal kritis dalam menyampaikan aspirasi di media sosial menjelaskan terkait bagaimana seharusnya posisi kiper ketika berhadapan pada situasi adu penalti.
"Kiper harus tetap berada di garis gawang serta dan di antara tiang gawang saat menghadapi penalti," tulis Akmar.
"Penjaga gawang tidak boleh menyentuh tiang, mistar, dan jaring gawang sebelum tendangan dilakukan."
"Ketika bola ditendang, salah satu kaki penjaga gawang harus tetap berada di garis gawang atau sejajar. Pemain dari kedua tim selain penendang dan kiper dilarang berada di dalam kotak penalti ketika tendangan dilakukan."
Lebih lanjut Akmar menekankan penalti tersebut seharusnya diulang karena posisi Wawan Hendrawan yang dianggap salah dalam melakukan positioning di situasi sepakan 12 pas.
Akmar menganggap posisi kaki kiper senior Bali United tersebut dianggap tidak berada di garis gawang.
"Penalti harus diulang ketika kiper melanggar ketentuan yakni meninggalkan garis gawang, menyentuh bagian dari gawang, dan mengganggu penendang.
Wasit juga berhak mengulang penalti apabila diketahui adanya pemain yang memasuki wilayah penalti ketika tendangan dilakukan. Beruntung, ini baru laga pertama sehingga tekanan tidak begitu tinggi," tulis pengamat sepak bola Akmar Mahali.
Ia juga berpesan agar ke depan wasit di Indonesia agar lebih jelih lagi dalam menentukan keputusan terutama saat sebuah tim mendapatkan sebuah penalti.
Akmar berharap, laga tersebut dapat dijadikan evaluasi bagi wasit di Indonesia agar gelaran Liga 1 2021 dihelat dengan lancar dan minim kontroversi.
"Ceritanya akan sangat berbeda bila sudah masuk fase akhir kompetisi yang sangat menentukan juara dan degradasi. Kurang jelinya wasit dalam meminpin laga harus dievaluasi agar ke depan kompetisi #Sepakbolanasional berjalan lebih menarik dan minim kontroversi. #akmal #akmalmarhali #bangkitsepakbolaindonesia #semangatmenolakmenyerah," pungkas Akmar.
Laga berkesudahan untuk kemenangan Bali United dengan skor 1-0 atas Persik Kediri.
Kontroversi Wasit di Laga Persipura Jayapura Vs Persita Tangerang
Dalam laga Persipura Jayapura kontra Persita Tangerang, ada satu momen kontroversi yang dilakukan oleh wasit yang bertugas pada saat itu.
Kontroversi pertama di laga Persipura Jayapura Vs Persita Tangerang adalah gol kedua dari Pendekar Cisadane yang dianulir.
Posisi Ahmad Nur Hardianto dianggap telah berdiri pada posisi offside oleh hakim garis.
Jika dilihat dari tayangan ulang, posisi Nur Hadianto berada sejajar dengan pemain belakang Persipura Jayapura.
Sebelum bola rebound mengarah ke Hadianto, ia masih berada di posisi yang sama dengan dua pemain belakang Mutiara Hitam.
Tak hanya itu, kontroversi kedua pada laga Persipura vs Persita adalah saat bola yang akan disepak oleh kiper Pendekar Cisadane Try Hamdani Goentara terlepas, dan disambar oleh striker Mutiara Hitam, Yevhen Bokhashvili.
Bola yang sebenarnya tidak mengenai striker Persipura Jayapura saat hendak ditendang oleh Try dianggap pelanggaran oleh wasit.
Yevhen dianggap mengganggu Try ketika akan melakukan tendangan.
Beberapa kontroversi di laga perdana dan kedua tentunya akan menjadi bahan evaluasi oleh wasit di Indonesia.
Pasalnya, Liga 1 2021 digelar disaat pandemi Covid-19 yang tentunya akan diminimalisir sebaik mungkin kontroversi yang dapat mengakibatkan kerusuhan antar pemain.
Laga berkesudahan dengan kemenangan Persita Tangerang 2-1 atas Persipura Jayapura. (TribunWow.com/Adi Manggala S)