Pembunuhan di Subang
Kasus Pembunuhan di Subang, Penghasilan Yosef dari Yayasan Diputus Tuti, Yoris Ungkap Alasannya
Dia mengatakan jika keuangan Yosef yang berasal dari yayasan yang didirikan Yosef belakangan diputus oleh Tuti karena ada permasalahan di yayasan
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Yoris, anak Tuti Suhartini (55) sekaligus kakak Amalia Mustika Ratu (23) yang jadi korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat kembali mengungkap permasalahan ayahnya dengan korban.
Dia mengatakan jika keuangan Yosef yang berasal dari yayasan yang didirikan Yosef belakangan diputus oleh Tuti karena ada permasalahan di yayasan tersebut.
"Tidak (mendapat penghasilan), udah di-cut sama mamah, karena papah itu boros orangnya," kata Yosef saat diwawancara dalam tayangan Aiman di Youtube Kompas TV, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Disebut Tak Akur dengan Korban Pembunuhan di Subang, Yosef Ceritakan Kedekatannya dengan Amalia
Baca juga: Kasus Subang, Ini Pengakuan Istri Yoris soal Perlakuan Suaminya pada Tuti dan Amalia Semasa Hidup
Diketahui selama ini Yosef mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya dari Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikannya.
Namun, belakangan yayasan tersebut sudah tidak lagi dikelola oleh Yosef.
Kini yayasan tersebut di bawah kepemimpinan Yoris sebagai ketua dan Amalia dan Tuti yang mengelola keuangan.
"Jadi waktu terakhir-terakhir itu kan yang mengelola itu saya, sama Amel, sama mamah," jelasnya.
Yosef masih terlibat dalam mengontrol jalannya yayasan tersebut, tetapi tidak lagi mendapat bagian untuk gaji.
Yoris menjelaskan bahwa hal itu dikarenakan Yosef pernah membuat kesalahan dalam pengelolaan keuangan yayasan.
Diduga jika keuangan yayasan banyak dialirkan untuk kepentingan pribadi Yosef dan istri mudanya.
Baca juga: Kasus Subang, Ini Pengakuan Istri Yoris soal Perlakuan Suaminya pada Tuti dan Amalia Semasa Hidup
"Pernahlah, di 2009 itu papah sama istri mudanya pernah mengelola kan, ya semuanya uang-uang yang kaya gitu, ya banyak yang diinilah," ungkapnya.
Menurut Yoris, kini segala kebutuhan Yosef bergantung kepada Tuti dan Amalia.
"Cuma, misalnya kalau papah minta uang, sedikit untuk transport, untuk baju, dari mamah," jelasnya.
Yoris juga tidak mengetahui bagaimana masalah keuangan antara Yosef dan istri mudanya setelah penghasilan dari yayasan diputus.
Namun, yang diketahuinya, biasanya Yosef meminta uang kepada Amalia.
"Ke Amel aja," katanya saat di konfirmasi.
Dirinya juga membeberkan perihal gaji yang didapatnya dari yayasan.
Diungkapkan bahwa dirinya mendapat Rp 12 juta, kemudian Tuti dan Amalia mendapat masing-masing Rp 10 juta.
Setelah berjalannya kasus pembunuhan ibu dan anak ini, Yoris juga mengakui jika hubungannya dengan Yosef tidak lagi harmonis.
Tapi dia tidak menyebut jika itu karena ada saling tuding antara keduanya.
Dia menghindar dari Yosef karena kerap dimintai uang oleh Yosef.
"Iya (tidak harmonis), mungkin ya kalau misalnya ketemu, papah itu suka minta uang," ungkapnya.
Sebagai informasi, kasus ini pertama kali diketahui setelah jasad kedua korban ditemukan tertumpuk di bagasi mobil yang terparkir di rumahnya, di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Polisi menyimpulkan jika kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana karena tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui dibawa lari para pelaku dan hingga kini tidak bisa dilacak keberadaannya.
Diduga, pelaku merupakan orang dekat korban karena pintu di TKP tidak ditemukan ada yang rusak.
Dalam keberjalanan kasus ini, masalah asmara korban dan yayasan yang didirikan Yosef menjadi hal yang banyak diperbincangkan.
Keluarga Inti Mengetahui Lokasi Kunci Rumah
Tidak adanya pintu rumah yang mengalami kerusakan, mengundang pertanyaan siapa saja yang sebenarnya memegang kunci rumah.
Yoris menyebut Yosef juga merupakan pihak yang memegang kunci rumah yang menjadi TKP pembunuhan itu.
"Papah," kata Yoris saat ditanya siapa yang memegang kuci rumah.
Yosef sendiri sudah membantah bahwa dirinya memegang kunci rumah dan menyebut hanya Tuti yang memegangnya.
Namun, Yoris mengungkap bahwa Yosef dan keluarga intinya mengetahui keberadaan di mana kunci biasanya dsimpan.
"Jadi kadang-kadang, kalau misalnya kita berangkat, kan kunci itu suka disimpan di pot depan," jelasnya.
Sama deperti Yosef, Yoris juga berharap pelaku pembunuhan tersebut segera ditangkap.
Dia ingin agar pelaku mendapat hukuman setimpal.
"Pokoknya apapun yang sudah kamu lakukan sama mamah sama adik saya itu urusan kamu sama tuhan kamu, sekarang di dunia, kamu harus menanggung akibatnya, nanti kamu harus dihukum mati saja," ujarnya.
Wawancara Yosef dan Aiman bisa disimak di:
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)