3 Pemain Timnas U-18 Indonesia Ternyata Anak Pesepak Bola, 1 di Antaranya Eks Diklat Persib Bandung

TRIBUNWOW.COM - Tiga pemain Timnas U-18 Indonesia menjadi perbincangan di media sosial karena mereka merupakan anak eks pesepak bola di Indonesia.

Satu dari tiga pemain tersebut bahkan merupakan pemain jebolan Diklat Persib Bandung yang saat ini memperkuat Madura United, Ronaldo Kwateh anak kandung dari Roberto Kwateh.

Sementara dua lainnya adalah Rayhan Utina yang merupakan anak kandung dari eks gelandang Persib Bandung, Firman Utina.

Dan satu lagi adalah Hugo Samir yang ternyata anak kandung dari Jacksen F Tiago pelatih Persipura Jayapura.

Saat ini ketiganya tengah menjalani proses kedua dan ketiga Timnas U-18 Indonesia.

Dikutip TribunWow.com dari Instagram @liga1hub, Ronaldo Kwateh dan Rayhan Utina masih menjalani tahap kedua seleksi Timnas U-18 Indonesia.

Sementara Hugo Samir telah mengikuti tahap seleksi Timnas U-18 Indonesia tahap ketiga.

Dari 3 pemain tersebut yang nampaknya tengah berada dalam pencapaian terbaik di usianya yang masih sangat muda adalah Ronaldo Kwateh.

Seperti diketahui, Ronaldo Kwateh merupakan pemain muda Madura United yang baru saja didatangkan dari Persib Bandung junior.

Tak perlu waktu lama, Ronaldo Kwateh berhasil turut di laga debutnya saat Madura United berhadapan dengan Persikabo 1973.

Pada laga itu, Kwateh berhasil turun di lini depan Laskar Sape Kerab berduet dengan Rafael Silva.

Dengan berhasil turun di laga debutnya dengan Madura United, Ronaldo Kwateh berhasil mencatatkan rekor sebagai pemain termuda dalam 5 tahun terakhir yang pernah debut di Liga 1 2021.

Ia tercatat memainkan debutnya di Liga 1 2021 saat berusia 16 tahun.

Diklat Persib Bandung Kerap Orbitkan Pemain Berkualitas 

Persib Bandung menjadi satu di antara klub yang sukses mengembangkan bakat para pemain muda di Indonesia melalui program Diklat Persib.

Nama-nama pemain seperti Ryuji Utomo, Andritany Ardhiyasa, Ferdinand Sinaga dan Hanif Sjahbandi merupakan segelintir produk Diklat Persib yang sukses meniti karier hingga berhasil menjadi salah satu penggawa Timnas Indonesia.

Terbaru, Diklat Persib Bandung berhasil mencetak pemain-pemain berbakat yang diprediksi akan bersinar di kemudian hari.

Nama-nama seperti Ronaldo Kwateh, Alta Ballah, Erlangga Setyo dan Taufik Hidayat dipercaya kelak akan menjadi bintang masa depan di Liga Indonesia.

Meski tercatat kerap hasilkan pemain muda berbakat, namun banyak di antara mereka yang justru meredup jika melanjutkan karier seniornya bersama Maung Bandung.

Sebut saja nama-nama pemain seperti Billy Keraf, Yandi Sofyan Munawar, Munadi, Rudi Geovani, Indra Mustafa dan Jejen Zainal Abidin.

Dari kelima nama tersebut tercatat hanya tinggal menyisakan satu nama yang masih menjadi bagian skuad Maung Bandung.

Pemain tersebut adalah Indra Mustafa.

Sementara Billy Keraf saat telah dilepas Maung Bandung sejak tahun 2019.

Ia telah malang melintang memperkuat tim-tim seperti Badak Lampung, Kalteng Putra dan tahun ini ia merapat ke Persita Tangerang.

Sedangkan nama Yandi Sofyan yang juga adik kandung dari legenda Maung Bandung, Zainal Arief, kariernya semakin merosot dan kini telah resmi bergabung ke klub Liga 3 Indonesia, Persikota Tangerang.

Sempat bergabung dengan Bali United, namun karier Yandi hanya bertahan 2 tahun sebelum akhirnya di lepas pada tahun 2019.

Ia resmi keluar dari Persib Bandung sejak tahun 2017.

Nama selanjutnya adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan, Munadi.

Tercatat, Munadi kini berstatus sebagai pemain Tira Persikabo.

Ia dilepas Maung Bandung pada thun 2011 dan telah melalangbuana ke beberapa klub di Liga 1 dan 2 Indonesia seperti Persikabo Bogor, Cilegon United, Lampung Sakti dan Tira Persikabo.

Selanjutnya ada nama Jejen Zaenal Abidin, ia merupakan pemain jebolan Diklat Persib Bandung yang kariernya terus merosot hingga akhirnya ia kini belum diketahui bermain di klub mana.

Pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut tercatat terakhir kali membela Persatu Tuban. (TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait Persib Bandung Lainnya