Breaking News:

Vaksin Covid

Efikasi Vaksin Sputnik V Capai 91,6 Persen, BPOM Ungkap Efek Sampingnya

BPOM sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V.

Youtube/Badan POM RI
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito. 

TRIBUNWOW.COM - Vaksin Sputnik V telah resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dilansir Kompas.com, Kepala BPOM Penny K Lukito mengungkapkan, hasil uji klinik fase 3 menunjukkan vaksin Sputnik V memiliki efikasi 91,6 persen.

"Data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence interval 85,6 persen-95,2 persen)," kata Penny dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Percakapan Jokowi dan Pejabat yang Sudah Dapat Vaksin Booster Bocor, Prabowo: Presiden Belum Ya?

Penny mengatakan, penyuntikan vaksin ini menimbulkan efek samping bersifat ringan dan sedang.

Efek samping yang paling sering muncul di antaranya yaitu gejala flu, demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, sakit kepala, hipertermia dan reaksi lokal pada lokasi injeksi.

"Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL untuk 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu, dan termasuk kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu -20 Celcius sampai ± 2 Celsius," ujarnya.

Baca juga: Dipakai Panglima TNI untuk Booster Vaksin Sinovac, Apa Itu Secretome? Simak Penjelasan Dokter

Lebih lanjut, Penny mengatakan, pemberian EUA untuk Vaksin Sputnik V sudah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Tenchnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Penilaian terhadap data mutu vaksin ini juga telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional," pungkasnya.

Untuk diketahui, Vaksin Sputnik V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia. (*)

Baca berita Vaksin Covid lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM: Efikasi Vaksin Sputnik V Capai 91,6 Persen"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Sputnik VVaksin Covid-19Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Penny LukitoCovid-19Virus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved