Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah 3 Bocah di Jombang Ditinggal Wafat Orangtua karena Covid-19, si Bungsu Rawat Adik-adiknya

Nasib malang diraakan tiga bocah bersaudara di Jombang yang harus kehilangan orangtua karena Covid-19.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
KOMPAS.COM/Moh Syafii
Bocah 3 bersaudara di Jombang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19, Minggu (22/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Nasib pilu harus dialami 3 bocah bersaudara di Jombang, Jawa Timur yang kehilagan orangtua akibat Covid-19.

BRM, remaja lelaki berusia 15 tahun harus mengasuh 2 adiknya usai kehilangan ibunya yang meninggal karena Virus Corona.

BRM dan dua adiknya, AR (12) dan AF (4) adalah warga Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shanghaiist)

Baca juga: 5 Tips Atasi Kotoran Telinga yang Mengganggu Pendengaran Anak Balita, Waspada Bisa Infeksi

BRM merupakan siswa kelas 2 Madrasah Aliyah, adiknya yang pertama yakni AR di kelas 2 MTs, lalu si bungsu AF baru masuk playgroup.

Ibu mereka mulanya adalah seorang guru les privat,

Namun, sang ibu terpapar Covid-19 dan meninggal dunia pada Minggu (15/8/2021) diusia 39 tahun.

Sementara ayah dari tiga anak tersebut telah lama pergi setelah bercerai dengan alrmahum istrinya.

Di sisi lain, sang nenek yang sempat tinggal bersama tak bisa merawat karena kondisi kesehatannya tak stabil dan kini dirawat di rumah kerabat.

Hanya beberapa jam setelah pemakaman sang ibu, BRM dan dua adiknya langsung dibawa petugas ke tempat isolasi di SMPN 1 Mojowarno pada Senin (16/8/2021).

Baca juga: Sosok Kuli yang Rela Jalan Kaki Jakarta-Bandung demi Beli HP untuk Anak, Alami Gangguan Pendengaran

Bupati Ajak ke Pondok

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengunjungi 3 bocah yang sedang menjalani isolasi di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno tersebut.

Dalam kunjungannya, Mundjidah menyerahkan sejumlah bantuan berupa buku gambar dan buku cerita, alat tulis beserta kue, susu dan buah-buahan.

Selain itu, Bupati juga menyerahkan sejumlah uang saku kepada ketiganya.

Di samping mengecek kondisi kesehatan ketiga anak tersbeut, Bupati juga menawari BRM dan AR, untuk tinggal dan belajar di pesantren setelah isolasi.

Baca juga: 4 Hari Berlalu, Tetangga Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang Kini Ketakutan, Ini Alasannya

Adapun pesantren yang dimaksud Mundjidah adalah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

"Tadi anaknya mau saya ajak ke pesantren. Anak yang SMA sama yang SMP mau saya ajak ke (Pesantren) Tambakberas," kata Mundjidah dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/8/2021).

"Tindakan Mundjidah mengajak BRM dan AR adalah upaya menjaga kelangsungan pendidikan dan masa depan mereka selepas ditinggal oleh almarhumah ibunya."

Cerita pilu 3 bocah malang itu mendapat perhatian dari banyak pihak.

Setelah kabar kondisi ketiganya mencuat ke publik, berbagai bantuan ramai berdatangan

Hingga Minggu (22/8/2021) siang, bantuan dalam bentuk uang tunai juga masih berdatangan dan telah terkumpul sebesar Rp 16.670.000.

Baca juga: Cerita Haru Kuli Bangunan Jalan Kaki Jakarta-Bandung untuk Belikan HP Anak, Dompet Sempat Dirampok

Kondisi Terkini.

Ketiganya harus menjalani ikarantina karena satu di antaranta mengalami gejala batuk dan meriang.

BRM mengatakan adik pertamanya tak mengeluhkan gejala apapun.

Namun adiknya yang bungsu menglami rewel dan susah makan.

Setelah seminggu menjalani karantina, kondisi mereka berangsung sudah mulai membaik.

"Masuk ke sini hari Senin. Sekarang tidak lagi batuk. Tinggal adik saya ini yang kadang-kadang batuk dan masih pilek," kata BRM, saat ditemui di tempatnya isolasi, Sabtu (21/8/2021).

BRM sebagai si sulung mengaku tak ingin mengecewakan mendiang ibunya.

Oleh karena itu ia bertekad untuk tetap akan melanjutkan sekolah dan merawat kedua adiknya.

Dia ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pengusaha sukses agar bisa menjaga dan merawat kedua adiknya.

"Habis isolasi mau lanjut sekolah. Keinginan saya mau menjadi pengusaha sukses," ujar BRM. (TribunWow.com)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Ditinggal Ibu karena Covid-19, Remaja 15 Tahun dan Adiknya Ditawari Mondok di Pesantren" dan "Cerita Remaja 15 Tahun di Jombang Asuh 2 Adiknya Setelah Sang Ibu Meninggal karena Covid-19"

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JombangCovid-19Virus CoronaJawa TimurPesantren
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved