Breaking News:

Virus Corona

Sempat Viral Dikeroyok Warga, Pasien Covid di Toba Meninggal, Jenazahnya Disambut Banyak Warga

Begini nasib Selamat Sianipar (45), pasien Covid asal Toba yang akhirnya tewas seusai sempat viral dikeroyok oleh warga di desanya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Masyarakat Desa Pardomuan sambut jenazah Salamat Sianipar pada Senin (2/8/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Sempat viral di media sosial (medsos), sebuah video menampilkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah orang terhadap Selamat Sianipar (45), seorang pasien positif Covid-19 di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (22/7/2021) kemarin.

Kabar terbarunya, Selamat diketahui meninggal di RSUP Adam Malik, pada Minggu (1/8/2021) sore.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy membenarkan kabar tersebut.

Salamat Sianipar, pasien positif Covid-19 di Toba disiksa oleh warga.
Salamat Sianipar, pasien positif Covid-19 di Toba disiksa oleh warga. (TribunMedan.com/Istimewa)

Baca juga: Terungkap Penyebab Salamat Diikat, Diseret, hingga Dipukuli Warga, Diduga Depresi Positif Covid-19

Baca juga: Hotman Paris Pertanyakan Sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio: Benar Enggak? Mana Uangnya?

“Benar pasien yang dimaksud meninggal dunia. Untuk saat ini jenazah sudah dibawa keluarganya ke kampung halaman,” ucapnya dengan singkat, Senin (2/8/2021).

Selamat dipastikan meninggal dalam status positif Covid-19.

Di kampung asal Selamat, di Desa Sianipar, banyak warga datang berkumpul menyambut kedatangan jenazah selamat.

Selain masyarakat yang berkumpul di sekitar lokasi pemakaman, beberapa petugas juga berada di lokasi dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD).

Pada foto yang diabadikan oleh Tribun-Medan.com, nampak warga berkumpul di sebuah bangunan, menunggu jenazah Selamat.

Diketahui, Selamat sengaja ingin menulari warga setelah ia dinyatakan positif Covid-19.

Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Audi Murphy Sitorus mengatakan Selamat diduga mengalami depresi.

"Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga," ujar Audi, dikutip dari TribunMedan.com, Minggu (25/7/2021).

Bahkan, kata Audi, Selamat sempat ingin memeluk Wakapolsek Silaen yang datang ke lokasi kejadian.

Ia menyebut Selamat kerap berbuat aneh seusai dinyatakan terpapar Covid-19.

"Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya," jelasnya.

"Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya."

Karena tindakan aneh Selamat, warga pun terpancing emosi.

Warga kemudian mengikat, menyeret dan memukul Selamat karena dianggap membahayakan warga lain.

"Kejadiannya hari Kamis (22/7/2021) kemarin."

"Waktu itu Satgas sudah mau mengamankan yang bersangkutan karena tindakannya aneh-aneh."

Depresi Diisolasi di Hutan

Video detik-detik penganiayaan tersebut bahkan viral di media sosial.

Keponakan Selamat, Jhosua Lubis mengatakan, Selamat mulanya mengeluhkan indra perasa dan penciumannya hilang.

Selamat lantas memeriksakan diri ke Puskesmas dan dinyatakan positif Covid-19.

"Mulanya tulang (paman/om) saya mengeluh hilang penciuman dan perasa, bersama dengan salah satu pekerjanya yang sama-sama bekerja di bengkel," ujar Jhosua, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

nya.

Namun, oleh aparat desa, Selamat justru diarahkan untuk isolasi di sebuah gubuk di dalam hutan yang letaknya jauh dari desa.

Beberapa hari di dalam hutan, Selamat yang merasa depresi lantas memutuskan pulang ke rumahnya pada Kamis (22/7/2021).

"Tulang saya sempat dijauhkan dan dibuat di gubuk di dalam hutan," terang Jhosua.

"Rupanya dia tidak tahan dan depresi, makanya kembali ke rumah."

"Nah, saat itulah masyarakat setempat datang dan memaksa tulang saya dan terjadilah aksi yang sangat tidak manusiawi itu. Kejadiannya pada Kamis, 22 Juli 2021."

Setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit setempat.

Namun, korban justru melarikan diri setibanya di rumah sakit.

Diduga, ia ketakutan hingga memilih kabur.

"Hingga akhirnya pagi tadi kita temukan dalam kondisi depresi dan ketakutan, bersembunyi di semak-semak," kata Ketua Pemuda Batak Bersatu Kabupaten Toba, Muktar Silaen.

"Saat ini sudah dirawat di rumah sakit. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi." (TribunWow.com/Anung/Tami)

Baca artikel lain terkait

Artikel ini telah diolah dari TribunMedan.com dengan judul Takut Ditulari, Pasien Covid-19 di Toba Disiksa Warga Hingga Diseret di Jalan, Ini Fakta-faktanya, BREAKING NEWS Jenazah Selamat Sianipar Dibawa ke Kampung Halaman, Begini Reaksi Warga Kompas.com dengan judul Sebelum Diikat, Diseret, dan Dipukuli Pakai Kayu, Pasien Covid-19 Sempat Dipaksa Isoman di Hutan, Paman Saya yang Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Masyarakat seperti Binatang, dan Viral, Video Pria Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Warga di Kabupaten Toba

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sumatera UtaraCovid-19TobaViral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved