Breaking News:

Persis Solo

Sosok yang Diidolakan Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu: Larinya Enteng, Panutan

Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu beberkan sosok yang menjadi idolanya, hingga menjadi panutan ia saat bermain.

Penulis: Rido Rahmadani
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram @abduhlestaluhu_3
Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu saat menjalani sesi latihan bersama skuad Laskar Sambernyawa. 

TRIBUNWOW.COM - Bek Persis Solo, Abduh Lestaluhu membeberkan sosok yang menjadi idolanya bermain sepakbola.

Terdapat beberapa nama yang menjadi sosok idola bek Persis Solo itu.

Diakui Abduh Lestaluhu, ia mengidolakan pemain sepakbola dari Indonesia hingga pemain luar negeri.

Sosok Ruben Sanadi yang menjadi idola bagi Abduh Lestaluhu.
Sosok Ruben Sanadi yang menjadi idola bagi Abduh Lestaluhu. (Instagram @bhayangkarafc)

Baca juga: Ada RANS Cilegon hingga AHHA PS Pati, Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu Bicara Persaingan Liga 2 2021

Untuk pemain sepakbola dari Indonesia ia mengidolakan sosok Ruben Sanadi, Isnan Ali, Jon Alfarizi.

Diketahui tiga sosok yang menjadi idolanya itu bermain dengan posisi bek, sama seperti Abduh Lestaluhu.

Ruben Sanadi saat ini bermain untuk Bhayangkara FC, sedangkan Jon Alfarizi membela Arema FC.

Sedangkan Isnan Ali sudah gantung sepatu pada 1 Januari 2018, klub terkahir yang ia bela adalah Martapura (Dewa United).

Akan tetapi Abduh Lestaluhu lebih mengidolakan sosok Ruben Sanadi.

"Ruben Sanadi. Saya senang karena dia kakak kelas saya di (Diklat) Ragunan. Jadi saya memang dari awal sudah senang sama dia. Senang juga Isnan Ali, Jon Alfarizi, lebih senang Ruben Sanadi," kata Abduh Lestaluhu seperti yang dilansir TribunSolo.com pada Jumat (30/7/2021).

Cerita Abduh mengidolakan sosok Ruben Sanadi bermula saat ia masih berada di Diklat Ragunan.

"Saat masih di (Diklat) Ragunan, dia kan bermain di Pelita Jaya, sering balik latihan sama kita," tambahnya.

Abduh membeberkan permainan Ruben sangat memukau, bahkan saat berlari menggiring bola seperti mudah dilakukan.

Larinya enteng sekali, sehingga faktor itulah yang menyebabkan pemain berusia 27 tahun itu mengidolakan sosol Ruben.

Bahkan ia sering memperhatikan gaya permainan Ruben dan menirunya.

"Lihat dia crossing, membawa bola, larinya enteng, melihat langsung jadi kaya contoh dan panutan untuk ditiru apalagi sama-sama bek kiri, banyak memperhatikan dia main seperti apa," ujarnya.

Baca juga: Persis Solo Miliki 15 Bek, Abduh Lestaluhu Tetap Optimis Jadi Starter, Apa yang Membuatnya Yakin?

Sedangkan untuk pemain sepakbola dari luar negeri ia mengidolakan sosok Ashley Cole.

Sosok Ashley Cole yang menjadi idola bagi Abduh Lestaluhu. Saat itu Cole masih membela Chelsea.
Sosok Ashley Cole yang menjadi idola bagi Abduh Lestaluhu. Saat itu Cole masih membela Chelsea. (transfermarkt.com)

Sama seperti dirinya, Ashley Cole juga bermain di lini belakang.

Eks Chelsea itu saat ini sudah pensiun dari pemain sepakbola terhitung sejak 18 Agustus 2019.

Beberapa klub besar yang pernah Ashley bela adalah Arsenanl, AS Roma, dan LA Galaxy.

"Dia (Ashley Cole) main menyerang dan bertahannya sangat bagus, kadang-kadang bisa langsung jadi sayap kiri, muncul dari second line," tuntas Abduh.

Perjuangan Abduh Lestaluhu Menjadi Pemain Sepakbola

Bek Persis Solo, Abduh Lestaluhu ceritakan masa sulitnya saat meraih impiannya menjadi pemain sepakbola profesional.

Untuk menjadi pemain sepakbola profesional hingga gabung Persis Solo ternyata jalan yang dilalui Abduh tak semulus yang dibayangkan.

Cikal bakal bek Persis Solo itu menjadi pemain sepakbola profesional bermula dari Sekolah Sepak Bola (SSB) yang diikutinya.

Abduh mengikuti SSB yang ada di Ternate Utara, sedangkan rumahnya berada di Ternate Selatan.

"Jaraknya lumayan jauh. Saya tinggal di Ternate selatan, sementara SSB di Ternate utara. Setiap latihan jaraknya cukup jauh," kata Abduh seperti yang dilansir oleh TribunSolo.com.

Perjalanan jauh itu ia lalui dengan menggunakan angkot.

Angkot yang ditumpanginya tak sekali jalan, Abduh harus oper angkot beberapa kali, tentunya hal itu memakan waktu lama.

Estimasi Abduh berangkat dari rumah hingga sampai SSB membutuhkan waktu 30-40 menit perjalanan.

Sehingga untuk bolak-balik, setidaknya Abduh memakan waktu 60-80 menit di perjalanan.

Namun jika orangtuanya tidak sibuk, sesekali diantakan bapaknya.

"Kita naik mobil angkot. Transit beberapa kali. Kadang bapak yang antar," 

"Ada sekitar 30 sampai 40 menit," tuntasnya.

Lebih lanjut pemain berusia 27 tahun itu memiliki keinginan untuk meniti karier menjadi pemain sepakbola profesional.

Akhirnya Abduh melanjutkan sekolah ke Diklat Ragunan pada 2008.

Di sana ia menghabiskan waktu hingga tiga tahun lamanya.

"Kemudian melanjutkan pendidikan di Diklat Ragunan tahun 2008 dan menghabiskan waktu tiga tahun di sana," ujar Abduh Lestaluhu.

Abduh Lestaluhu lulus dari DIklat Ragunan saat itu tepat berusia 18 tahun.

Setelah lulus dari DIklat Ragunan, ia sempat bimbang.

Ingin terus menimba ilmu atau menjadi pemain sepakbola.

Akan tetapi jika terus menimba ilmu, Abduh tidak bisa membahagiakan orangtuanya.

Karena ingin membahagiakan orangtuanya, Abduh memutuskan untuk menjadi pemain sepakbola profesional.

"Mikirnya usia saya (saat itu) sudah menginjak 18 tahun, jadi mikirnya (kalau) masih belajar terus, tidak bakalan punya uang, tidak bisa membahagiakan orang tua saya," ujarnya.

Akhirnya Abduh Lestaluhu gabung ke klub Liga 2 dan bermain untuk Persis Solo.

Persis Solo menjadi klub profesionalnya setelah lulus dari Diklat Ragunan.

"Persis menjadi tim pro pertama saya di Indonesia," ucapnya.

Karena kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar, Abduh dipinang oleh Persija Jakarta.

Hingga akhirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapat sanksi dari FIFA karena konflik yang berkepanjangan pada 2014 sampai 2015.

Tentunya sanksi itu berdampak pada pemain sepakbola di Indonesia termasuk Abduh Lestaluhu.

Untuk tetap menghasilkan uang, akhirnya ia gabung ke Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saat itu sudah berpikir, tidak ada kompetisi, tidak ada pemasukan (buat) keluarga," 

"Kemudian ada tawaran masuk TNI, saya tertarik kemudian memutuskan terjun jadi prajurit TNI," ujar Abduh.

Karena kecintaannya dengan dunia sepakbola, Abduh akhirnya memperkuat Tira Persikabo pada 2015, namun pada saat itu bernama PS TNI.

Kebersamaan Abduh Lestaluhu dengan Tira Persikabo berlangsung lama hingga enam tahun.

"Sudah lama bersama Tira Persikabo, sudah hampir 6 tahun. Ingin mencari tantangan baru," katanya.

Hingga akhirnya ia ingin mencari tantangan baru, dan berlabuh ke Persis Solo.

(TribunWow.com/Rido Rahmadani)

Berita terkait Persis Solo

Tags:
Persis SoloLaskar SambernyawaAbduh LestaluhuSosokRuben Sanadi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved