Cerita Selebriti
Tak Mau Tanggapi Omongan Haters, Nikita Mirzani Lebih Pilih Berterima Kasih: Ada Dampak Baiknya
Nikita Mirzani enggan tanggapi omongan para haters yang kerap mencibirnya. Justru Nikita menganggap oknum tersebut sebagai fans fanatiknya.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Aktris sekaligus presenter Nikita Mirzani saat ini enggan menanggapi semua ucapan hate speech (ujaran kebencian) yang disampaikan oleh para haters (musuh-red).
Bahkan aktris yang kerap disapa Niki itu tidak lagi menganggap para haters sebagai oknum yang harus dibenci, melainkan sosok penggemarnya yang fanatik.
Melalui kanal YouTube Star Story pada Rabu (28/7/2021), Nikita Mirzani menganggap mereka sebagai fans fanatik karena kerap mengikuti semua aktivitas kesehariannya.
"Gue bilangnya sekarang haters bukan musuh, tapi fans (penggemar) gue yang begitu fanatik," ujar sang aktris.
"Dari dia bangun, ber*k (buang air-red), mau tidur, bangun lagi, itu yang mereka pikirin cuman hidup gue."
Baca juga: Nikita Mirzani Curhat Pengalaman Tak Menyenangkan saat Karantina: Ternyata Terjadi pada Banyak Orang
Baca juga: Nikita Mirzani Bayar Puluhan Juta untuk Karantina Mandiri di Hotel, Keluhkan Sprei yang Tak Diganti
Nikita Mirzani juga tak lupa menyindir dengan mengucapkan terima kasih kepada para haters, karena saat, ini ibu tiga anak itu bisa mengenal dan mempunyai relasi beberapa orang penting.
"Dan gue berterima kasih dengan kelakuan bodohnya dia gitu loh, sampai sekarang gue bisa kenal sama owner/ pemilik hotel besar, gue bisa kenal sama ketua satgas," ujar wanita yang kerap dijuluki Nyai tersebut.
"Itu sebenarnya ada dampak baiknya juga dari perlakuan bodohnya mereka."
Menurut Nikita, meski dirinya dibenci oleh beberapa orang, wanita berusia 35 tahun itu tetap bisa eksis di layar kaca.
"Jadi mereka mau buat apa, posting mereka apa terserah, Niktia Mirzani akan menjadi tetap Nikita Mirzani yang tidak mungkin tidak ada di TV"
Selain itu, Nikita menilai bahwa oknum yang membencinya adalah orang-orang yang tidak pekerjaan dan memiliki masalah dalam keuangannya.
"Mereka stres, gue juga kasihan ya, gue menyadari sih, dia enggak punya kerjaan, mungkin finance (keuangan) dia juga berkurang," kata Nikita Mirzani.
"Akhirnya dia membenci gue, dengan membenci gue mungkin, kalian (awak media-red) bisa ngejar-ngejar dia untuk minta wawancara sama seperti yang kalian lakukan ke gue."
"Tapi ternyata tidak, mungkin sudah bosan kali ya, tetep yang dicari Nikita-Nikita lagi," sambungnya.

Nikita Mirzani saat ini enggan menanggapi omongan-omongan dari para oknum yang membencinya.
Terlebih, presenter kelahiran Jakarta itu lebih memilih mengurus pekerjaan dan keluarganya.
"Kalau sekarang gue sudah enggak peduli sama yang begitu-begitu, biarlah dia dengan dunianya gue, gue punya pekerjaan, kesibukan, keluarga, teman, begitu," cetus Nikita Mirzani.
"Jadi gue enggak begitu terlalu nanggep itu selalu hal yang besar, itu hal yang kecil,"
Nikita sendiri mengaku bahwa awalnya dirinya merasa risih dan terganggu atas ujaran kebencian yang ditujukkan kepadanya.
Namun saat ini, wanita kelahiran 17 Maret 1986 itu menganggapnya sebagai bahan lawakan bersama dengan teman-temannya.
"Awalnya risih, jujur, enggak mungkin enggak, tapi makin kesini-kesini itu jadi bahan lawakan beberapa bahan lawakan teman gue di grup,"
Selain itu, Nikita Mirzani menganggap bahwa sosok haters-nya adalah segelintir orang yang iri terhadap kesuksesan yang pernah diraihnya.
Kendati sempat memiliki masalah, Nikita menilai bahwa dirinya selalu sukses dan namanya semakin terkenal.
"Mungkin mereka iri kok Nikita Mirzani masuk penjara sudah, digosipin ini sudah, berantem dengan orang yang paling ditakuti di Indonesia sudah, kok enggak turun-turun," pungkas Nikita Mirzani.
"Mungkin mereka mikir bagaimana caranya, yasudah akhirnya mereka gila sendiri, tapi itu enggak apa-apa sih, enggak jadi masalah."
Baca juga: Nikita Mirzani Mencak-mencak di Instagram, Beri Ancaman Pihak Berikut: Gue Telan Lu Pada
Lihat videonya dari menit awal:
Nikita Mirzani Keluhkan Hotel Tempat Karantinanya
Nikita Mirzani curhat mengenai pengalamannya saat menjalani karantina sepulang dari luar negeri.
Ibu tiga anak itu mengaku diminta petugas karantina untuk memilih hanya hotel-hotel mahal berbintang lima.
Selain itu, harga yang harus dibayar di tempat ternyata tak sama dengan kesepakatan saat di bandara.
Nikita mengaku dihampiri petugas saat baru keluar dari pesawat.
Ia pun diminta memenuhi ketentuan selama pandemi Covid-19 untuk dikarantina selama 8 hari sepulang dari Turki.
Tak mau ambil pusing, Nikita menyetujui dan memilih hotel untuk karantina yang diinginkan.
Namun ternyata, petugas mengatakan hotel yang dimaksud sudah penuh dan menyodorkan daftar lain.
"Dikasihlah beberapa list nama hotel-hotel bintang lima semua," kata Nikita.
"Gue bingung, apa karena gue Nikita Mirzani atau apa gue dikasih hotel bintang lima, padahal tidur di hotel biasa pun enggak ada masalah."
Nikita yang saat itu mengaku letih karena perjalanan akhirnya memilih satu di antara hotel tersebut.
Ia pun mendapat harga sekitar Rp 17 juta untuk satu kamar selama 8 hari.
Karena berangkat dengan tim sebanyak 6 orang, Nikita pun mengajukan agar bisa sekamar 2 orang guna menghemat biaya.
Jadi ia membutuhkan total 3 kamar untuknya dan rekan-rekan lain.
"Ya gue mengiyakan saja, 'Ya sudah gue pilih hotel ini, berapa harganya?', 'Rp 17.800.000', itu gue dengar pakai kuping sendiri," tutur Nikita.
"Terus gue minta satu kamar dua orang, karena kita satu tim, diiyain, boleh."
"Ya sudah, berarti Rp 17.800.000 kali 3, sampai 8 hari."
Namun, keanehan terjadi saat Nikita hendak check in dan membayar di hotel yang sudah disepakati.

Ternyata, sesampainya di hotel tersebut, harga per kamar sudah naik lebih tinggi dibandingkan tarif semula.
"Sampai ke hotel, pas gue mau bayar, harganya jadi berubah, Rp 22 juta, dan itu saksinya yang dengar banyak," ungkap Nikita.
"Gue menanyakan dong, di bandara kon Rp 17 juta, di hotel kok Rp 22 juta."
"Sekaya-kayanya orang pasti tanya dong, kok belum sejam sudah naik Rp 5 juta."
Menurut Nikita, pihak hotel memberikan penjelasan panjang dan berbelit.
Karena sudah lelah dan tak mau panjang berurusan, Nikita akhirnya mengalah untuk membayar sesuai tarif yang ditentukan.
Jika dihitung, Nikita harus merogoh kocek sebanyak Rp 66 juta untuk membayar 3 kamar hotel selama 8 hari.
Namun ternyata, pelayanan di hotel bintang lima tersebut tak sepadan dengan harga yang sudah dibayar Nikita.
Ia sempat tak bisa tidur karena kepanasan akibat pendingin yang rusak.
Padahal jendela hotel tersebut sama sekali tak bisa dibuka dan tanpa ventilasi hingga udara di ruangan terasa pengap.
Selain itu, ia sempat dibiarkan kelaparan lantaran tak diberi sarapan.
Pernah juga Nikita meminta dikirim makanan yang ketika datang tak sesuai dengan pesanannya.
(TribunWow.com/Krisna/Via)