Terkini Nasional
Luhut Beraksi saat Dicap Tak Bisa Atasi Covid-19 hingga soal Niat Jadi Presiden: Saya Pinter Kok
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menampik kabar yang meyebutnya ingin menjadi presiden.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menampik kabar yang meyebutnya ingin menjadi presiden.
Selain menjadi menteri, Luhut juga ditunjuk sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali.
Saat dianggap tak memiliki kompentensi untuk menangani Covid-19, Luhut membantah tudingan itu.
Meski tak memiliki latar belakang yang sesuai, Luhut mengklaim dirinya memiliki kemampuan untuk menangani virus tersebut.

Baca juga: Respons Luhut saat Dianggap Gagal Atasi Covid-19: Saya Tak Ada Kepentingan untuk Bela Diri
Baca juga: Luhut Minta Kerjasama Tangani Covid-19: Keresehan Kita Berpolitik Bisa Mengakibatkan Orang Meninggal
Hal itu diungkapkan Luhut dalam kanal YouTube metrotvnews, Minggu (25/7/2021).
"Enggak ada urusan, sekarang saya pinter kok," ujar Luhut.
"Semua data saya ada di sini, saya bisa hubungin orang ini, orang lain enggak terpikir, saya terpikir."
Saat ditanya soal alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilihnya sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut mengaku tak tahu.
Ia justru menyebut Jokowi sebagai sahabatnya.
"Kalau itu tanya aja sama Pak Presiden," kata Luhut.
"Beliau atasan saya, tapi juga sahabat saya."
"Beliau telepon beri tahu 'Pak Luhut pimpin ya'."
"Saya bilang 'Baik Pak Presiden, kalau itu perintah saya laksanakan'," lanjutnya.
Baca juga: Curhat Luhut Kerap Dikritik hingga Minta Maaf soal PPKM: Kamu Gak Tahu Betapa Sulitnya Atasi ini
Baca juga: Pesan dr Tirta pada Luhut Binsar jika PPKM Darurat Gagal Tangani Covid-19: Harus Menerima Kritikan
Selama menjadi menteri hingga kini menjadi koordinator PPKM, Luhut menyadari dirinya kerap menerima kritik.
Namun, ia enggan menanggapi kritik tersebut.
"Kalau ada yang kritik sana-sini, saya ketawa aja sih," ucap Luhut.
"Kadang jengkel juga, orang kantor bilang 'Pak Luhut kok enggak marah-marah?'."
"Ngapain kita marah, habis enegi, dia enggak ngerti permasalahan."
"Kalau yang suka jengkel istri saya, kalau saya mau apa lagi."
Luhut lantas membahas soal isu yang menyebutnya ingin menjadi presiden.
Ia pun membantah tudingan tersebut.
"Saya sudah sampai di puncak karier saya."
"Saya hanya ingin mengabdi, contoh buat anak cucu saya."
"Kita kan kadang pikiran kita semua pengin jadi presiden."
"Emang mengabdi harus jadi presiden?," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.35:
Luhut: Kamu Gak Tahu Betapa Sulitnya Atasi Ini
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membongkar alasannya meminta maaf soal pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang belum berjalan maksimal.
Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut mengaku memiliki beban moral karena kasus Covid-19 yang hingga kini terus bertambah.
Hal itu diungkapkan Luhut dalam kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).
"Saya merasa bagaimana saya kehilangan prajurit dalam suatu operasi militer," kata Luhut.
"Malam ini saya masih bicara besok pagi kami terjun sudah check out, sudah gugur."
"Itu kan kenangan tersendiri."
Baca juga: Luhut Mengaku Sedih Pandemi Covid-19 Dipolitisasi: Ini Masalah Kemanusiaan, Saya Sudah Cukup Tua
Baca juga: Luhut Cerita Alasannya Minta Maaf, Tanggung Jawab Tangani Covid-19, Ingatkan pada Operasi Seroja
Luhut lantas membahas tanggungjawabnya untuk menekan laju penambahan kasus Covid-19 selama PPKM Darurat.
Ia mengakui pandemi Covid-19 tak mudah diatasi.
Bahkan, Luhut pun mengalami kegalauan karena belum berhasil melaksanakan tugas sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Dalam keadaan seperti ini saya punya tanggung jawab lagi," terangnya.
"Enggak gampang, kan ada tanggung jawab moral dari saya kok saya belum bisa hentikan ini."
"Meskipun saya paham tidak sesederhana itu menghentikannya tapi tetap aja ada kegalauan itu."
Menanggapi banyaknya kritik soal penanganan Covid-19, Luhut mengaku sedih.
Di masa pandemi ini, Luhut melihat begitu banyak orang yang mudah mengkritik dan menggampangkan upaya pemerintah menangani Covid-19.
Padahal, kata dia, situasi ini benar-benar sulit dikendalikan.
Baca juga: Pesan dr Tirta pada Luhut Binsar jika PPKM Darurat Gagal Tangani Covid-19: Harus Menerima Kritikan
Baca juga: Singgung Pernyataan Luhut Siapa yang Bilang Covid Tak Terkendali?, dr Tirta: Saya Siap Nunjukkin
"Sekarang ini kalau ada orang terlalu menggampangkan, mengkritik, saya sedih aja," beber Luhut.
"Kamu enggak tahu betapa sulitnya mengatasi keadaan ini."
"Enggak ada satu pun negara di dunia, mungkin masyarakat kita sangat sederhana berpikirinya."
"Sudah pakai masker dan lain-lain, padahal transmisi Covid varian Delta ini luar biasa," lanjutnya.
Masih soal pandemi, Luhut kemudian mengakui dirinya tak ahli di bidang epidemiologi.
Meski bukan seorang ahli, Luhut mengaku selalu mendengarkan pendapat pakar saat menangani pandemi.
"Itu aja kesedihan saya melihat ini."
"Kami dengarin semua ahli, jadi kalau orang bilang 'Luhut itu bukan epidemiolog'."
"Ya betul, tapi saya dengar pendapat ahli, apa susahnya sih dengar pendapat orang."
"Emang kita pintar sendiri? Ya enggaklah," tandasnya. (TribunWow.com)