Viral Medsos
Ditolak Isolasi Mandiri, Pria Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Warga, Videonya Viral
Video viral menunjukkan seorang pria yang terpapar Covid-19 dalam kondisi tubuh diikat, dan diseret-seret sejumlah warga.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video berdurasi 37 detik yang diunggah akun Instagram @jhosua_lubis.
Dilansir TribunWow.com, video viral itu menunjukkan seorang pria yang terpapar Covid-19 dalam kondisi tubuh diikat, dan diseret-seret sejumlah warga.
Tak hanya itu, pria dalam video juga tampak dipukuli menggunakan kayu oleh warga setempat.
Peristiwa tersebut berlangsung di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Baca juga: Nasib Nahas Remaja 15 Tahun Dijual ke Malaysia lalu Dianiaya, Orangtua Dimintai Tebusan Rp 30 Juta
Baca juga: Korban Penganiayaan Oknum Satpol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi, Diduga Sebar Hoaks karena Ngaku Hamil
Keluarga korban, Jhosua, membenarkan adanya kejadian itu.
Ia menyebut kejadian miris itu berlangsung pada Kamis (22/7/2021).
"Iya benar, itu yang di dalam video adalah tulang (paman/om) saya," ucap Jhosua saat dikonfirmasi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).
Menurut Jhosua, kekerasan itu terjadi karena warga sekitar menolak pamannya yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebagai keponakan, Jhosua menilai tindakan warga tersebut sudah keterlaluan.
Ia menyebut sang paman sudah diperlakukan secara tak manusiawi.
Apalagi, saat kejadian pamannya tengah positif Covid-19.
"Awalnya karena tulang saya dinyatakan positif Covid-19," ujar Jhosua.
"Kemudian isolasi mandiri di rumah, namun ada penolakan dari masyarakat setempat."
"Tulang saya diikat, diseret dan dipukul masyarakat seperti binatang."
Baca juga: Insomnia saat Isolasi Mandiri Bisa Turunkan Imun, Lakukan Tips Berikut untuk Bisa Tidur Awal
Baca juga: Fakta Viral Ruang Isolasi Covid Kosong Tanpa Nakes di Pacitan, Pihak RS: Jujur Kami Semua Kewalahan
Terkait kejadian itu, Jhosua berharap polisi menindak tegas warga yang melakukan kekerasan terhadap pamannya.