Terkini Daerah
Detik-detik Camat di NTT Nekat Akhiri Hidup hingga Ditangisi Warganya, Titip Surat untuk Kapolres
Dionisius Randjamuda, Camat Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NT), ditemukan tewas di rumah orangtuanya, Selasa (20/7/2021).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dionisius Randjamuda, Camat Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di rumah orangtuanya, Selasa (20/7/2021).
Dilansir TribunWow.com, Dionisius memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam kamar rumah orangtuanya di Kampung Haumara, RT 1/RW 1, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Hendrio Wicaksono membenarkan adanya kejadian nahas ini.
Hendrio menceritakan, sebelum mengakhiri hidup korban sempat bertemu dengan saksi bernama Lukas dan Klemens.

Baca juga: Kisah Haru Ibu Terus Peluk Jasad Anak yang Sudah Membusuk di Dalam Rumah, Diduga Tewas 3 Hari Lalu
Baca juga: Misteri Kematian Remaja 14 Tahun Bertato di Blitar, Diduga Korban Sempat Pesta Miras sebelum Tewas
Saat itu, kedua saksi tersebut diminta korban menutup semua pintu dan jendela dengan alasan ia hendak tidur siang.
Kejadian tersebut berlangsung sekita pukul 11.20 WITA.
"Selanjutnya korban menyuruh kedua saksi pergi bermain di bengkel yang tidak jauh dari rumah panggung tempat korban gantung diri," ujar Hendrio, dikutip dari POS-KUPANG.com, Selasa (20/7/2021).
"Kemudian datang bapak kecil bernama Kornelis dari kebun dengan tujuan ke rumah panggung tetapi saksi Lukas memberitahukan kepada saudara Kornelis, bahwa kalau buka pintu pelan-pelan karena bapak (korban) ada tidur."
Hendrio melanjutkan, saat masuk ke dalam rumah Kornelis tak menemukan korban di kamar.
Kornelis justru melihat sandal korban dan tikar yang biasanya tersimpan di rumah panggung tersebut.
Menurut Hendrio, Kornelis langsung mengajak Lukas mencari keberadaan korban.
Saat keduanya masuk ke dalam kamar Lukas, mereka mendapati korban sudah tewas di dekat dinding kamar.
Wajah korban berwarna hitam saat ditemukan tak bernyawa.
"Saat itu korban menggunakan kemeja batik warna biru dipadukan celana kain warna bhitam dan ketika ditemukan pada leher korban terdapat seutas tali nilon berwarna orange," lanjutnya.
"Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis."
Para saksi lantas meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi jasad korban.
Nahas, saat dibawa ke Rumah Sakit Kristen Lindimara, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
“Karena kondisi korban yang tidak bisa ditangani sehingga korban langsung dibawah ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Lindimara dengan menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga korban," kata Hendrio.
Baca juga: Misteri Kematian Remaja 14 Tahun Bertato di Blitar, Diduga Korban Sempat Pesta Miras sebelum Tewas
Baca juga: Konten Prank Malaikat Maut Berujung Maut, 1 Remaja Tewas Terlindas Truk, Begini Kronologinya
Titip Surat
Di kantong baju korban ditemukan sepucuk surat yang ditulis sang camat.
Pihak keluarga melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru mengatakan surat tersebut ditujukan untuk Kapolres Sumba Timur.
"Jadi setelah melakukan pengecekan pada saku baju milik korban ditemukan sebuah amplop yang berisikan surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur," jelasnya.
"Isinya meminta kepada pihak Kepolisian agar jenazah korban jangan diautopsi karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri."
Berdasarkan isi surat tersebut, pihak keluarga menduga korban memang sengaja mengakhiri hidupnya sendiri.
"Terkait pernyataan penolakan otopsi oleh pihak keluarga menyusul dikarenakan dari pihak keluarga masih menunggu persetujuan dari saudara kandung korban dan tetap dilakukan pemantauan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru," sambungnya.
Dionisius yang akrab disapa Deny Kaborang ini meninggalkan dua anak.
Sementara itu, sang istri sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Jasad korban disemayamkan di ampung Haumara, RT 1/RW 1 Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.
Jenazah dibawa mobil ambulans dari rumah sakit menuju rumah duka.
Tampak, banyak sekali iring-iringan kendaraan bermotor roda dua dan empat.
Warga yang melihat iring-iringan itu banyak yang menangisi kepergian sang camat.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari POS-KUPANG.com dengan judul Camat di NTT Tewas Diduga Gantung Diri, Titip Sepucuk Surat untuk Kapolres Sumba Timur, Ini Isinya, dan Camat Kota Waingapu Meninggal Dunia, Diduga Akibat Gantung Diri