Cerita Selebriti
Fakta Menakutkan di Balik Penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Ade Armando: Ada Upaya Sengaja
Pakar komunikasi Ade Armando menilai ada sesuatu yang mengkhawatirkan di balik penangkapan pasangan selebriti Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar komunikasi Ade Armando menilai ada sesuatu yang mengkhawatirkan di balik penangkapan pasangan selebriti Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie.
Menurut Ade Armando, kasus itu menjadi kasus pembuka, untuk mengungkap masalah yang lebih besar.
Ia pun membeberkan fakta-fakta tertentu terkait peredaran narkoba di kalangan para elit.

Baca juga: Kini Tersangka Narkoba, Nia Ramadhani Pernah Ungkap Oknum di Dunia Keartisan: Kasih Kesempatan Kedua
Baca juga: Penampilan Nia Ramadhani Tuai Sorotan, Istri Ardi Bakrie Ini Pakai Topi Christian Dior Rp 16 Juta
Melalui kanal YouTube Cokro TV, Senin (12/7/2021), Ade Armando mengungkapkan kecurigaannya.
Ia mengatakan bahwa seperti yang disampaikan dalam konferensi pers Polres Metro Jakarta Pusat, ada kasus lain yang lebih gawat.
Ternyata, telah ditemukan sebuah jaringan narkoba yang khusus menyasar para tokoh ternama dan elit politik.
"Kasus Nia adalah satu kasus yang menjadi bagian dari gerak yang jauh lebih menakutkan," kata Ade Armando.
"Kapolres menyebut selain menahan Nia dan Ardi, polisi juga berhasil menciduk sejumlah pengedar narkoba yang punya spesialisasi memasarkan narkoba kepada kalangan elit."
Transaksi narkoba yang dilakukan Nia Ramadhani dan suaminya merupakan satu contoh dari kinerja jaringan tersebut.
Namun, polisi telah berhasil mencium jejaknya sehingga akan segera dapat dibongkar.
"Berdasarkan penyelidikan, menurut Hengki, memang ada upaya sengaja memasarkan narkoba pada kalangan tertentu, kaum-kaum jetset, kalangan elit," ujar Ade Armando.
"Bahkan Hengki dengan tegas menyatakan polisi sudah memetakan peredarannya dan tinggal tunggu waktu sebelum polisi akan membongkarnya."
Ade Armando menghubungkan fakta tersebut dengan kasus-kasus penyelundupan narkoba ke Indonesia yang makin banyak akhir-akhir ini.
"Kalau dikaitkan dengan fakta-fakta lain yang terungkap akhir-akhir ini, saya melihat ada sebuah gerakan terorganisir, menakutkan untuk menghancurkan Indonesia antara lain dengan menggunakan narkoba," tutur Ade Armando.
"Kamu elit adalah kalangan yang menentukan jalan politik dan ekonomi Indonesia."
"Bila anak-anak atau keluarga dari orang penting Indonesia apakah dia menteri, atau penegak hukum, atau pimpinan partai, atau pengusaha, bisa dikuasai para pedagang narkoba."
Baca juga: Kasihani Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Kuasa Hukum: Direhabilitasi, Jangan Dimasukkan Penjara
Baca juga: 3 Arti Tangisan Nia Ramadhani saat Konferensi Pers, Pakar: Kalau Enggak Ketangkap Ya Enggak Nangis
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 03.20:
Detik-detik Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ditangkap
Publik digemparkan dengan penangkapan dua sosok public figure berinisial NR (31) dan AB (42) yang diduga merupakan pasangan suami istri Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie.
NR alias RA ditangkap pada Rabu (7/7/2021), sekitar pukul 15.00 WIB di kediamannya, kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sementara itu sang suami, AB alias AAB, mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri pada pukul 20.00 WIB.
Keduanya ditangkap setelah mendapat pengakuan dari sopir berinisial ZN (43) yang lebih dulu ditangkap.
Ketiganya terbukti menggunakan metaphetamine atau sabu-sabu, hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan harus menjalani pemeriksaan.
Hal ini dituturkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus pada konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Star Story, (8/7/2021).
Menurut Yusri, ZN, NR, dan AB ditangkap dengan barang bukti satu klip sabu-sabu dan alat hisap yang ditemukan di rumah mereka.
"Barang bukti yang kita amankan, satu klip jenis sabu-sabu, dugaan adalah sabu-sabu," kata Yusri.
"Brutonya seberat 0,78 gram, kemudian, satu buah bong, atau alat hisap sabu-sabu."
Ia kemudian menuturkan bahwa pihak kepolisian mendapat informasi bahwa NR alias RA kerap mengonsumsi sabu-sabu.
Atas informasi tersebut, polisi kemudian menangkap ZN yang merupakan sopir NR dan menemukannya membawa sabu-sabu.
"Kronologisnya sekitar pukul sembilan pagi, Satnarkoba Polres Jakarta Pusat mendapatkan informasi bahwa saudari RA sering menggunakan sabu-sabu, ia bertempat tinggal di daerah Pondok Pinang, atau Pondok Indah, Jakarta Selatan," tutur Yusri.
"Kemudian dilakukan pendalaman surveilance oleh teman-teman satnarkoba, berhasil mengamankan seseorang, inisialnya ZN, yang adalah sopir atau pembantu daripada keluarga RA dan AAB."
"Pada saat dilakukan penggeledahan pada saudara ZN ini, ditemukan satu klip narkotika jenis sabu-sabu."
Setelah diinterogasi, ZN akhirnya mengaku bahwa barang yang dibawa merupakan milik majikannya.
Oleh sebab itu, pihak kepolisian pun menggeledah rumah NR dan AB dan menemukan alat hisap narkoba.
"Kemudian dilakukan interogasi, yang bersangkutan mengakui barang tersebut adalah barang milik saudara RA, itu pengakuannya," ujar Yusri.
"Itulah kemudian penyidik melakukan penggeledahan di kediaman saudara RA dan menemukan saudara RA di dalam rumah."
"Hasil penggeledahan ditemukan lagi bong, atau alat hisap sabu-sabu milik saudari RA."
"Kemudian dilakukan pendalaman, dan mengakui bahwa juga suaminya saudara AAB juga mengisap bersama, menggunakan sabu-sabu ini bersama-sama."
NR dan ZN kemudian ditangkap terlebih dulu dan diperiksa di Polres Metro Jakarta Pusat.
Setelah dihubungi, AB kemudian menyusul datang untuk menyerahkan diri pada pukul 20.00 WIB.
"Tapi pada saat di TKP saudara AAB tidak ada, sehingga saudara ZN dan RA dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat," ujar Yusri.
"Barulah setelah istrinya, saudari RA menghubungi suaminya, setelah isya, jam 20.00 WIB, saudara AB datang ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk menyerahkan diri," tandasnya. (TribunWow.com)