Terkini Daerah
Pria Asal Tembalang Ditemukan Tewas di Kamarnya, sang Adik yang Saksikan Tak Berani Ikut Keluar
Dina, adik keyong memberikan kesaksian terkait kematian kakaknya. menurutnya, korban tak hanya dipukuli, namun kepalanya dibekap
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pria asal Tembalang, Jawa Tengah, Wiwin Aleyong Saputra (27) alias Keyong ditemukan tewas di kamarnya.
Keyong diketahui adalah warga RT 4 RW 8 Kampung Kedungsari, Rowosari, Tembalang.
Terkait itu, adik Korban, Dina Harum (25) pun memberikan kesakian terkait kematian kakaknya.
Baca juga: Pria Asal Tembalang Ditemukan Tewas seusai Dikeroyok di Kamar, Ibu Korban: Ada Teror di Rumah Kami
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jateng pada Selasa (22/6/2021), Dina mengaku tak berani keluar saat kejadian penganiayaan tersebut.
Dina tak menyangka bahwa kakaknya akan meninggal dunia.
Dikatakan lebih lanjut, tubuh korban lebam dan ada goresan serta mulut korban miring dan tubuhnya kaku.
Dugaannya, Keyong tak hanya dipukuli, namun kepalanya juga dibekap.
"Mungkin dugaan tak hanya di pukuli saja namun ada bekapan di kepala korban," jelasnya.
Ibu Korban, Ngatini juga memberikan keterangan terkait peristiwa nahas yang dialami Keyong.
Ngatini percaya bahwa korban tewas akibat dibunuh.
"Ya dibunuh karena sebelum ditemukan meninggal dunia korban didatangi oleh lima orang," ujar Ngatini, dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com.
Baca juga: Ridwan Kamil Beri Tips Hadapi Covidiots, Banyak Warganet Curhat Merasa Resah
Kronologi
Kejadian bermula pada Senin (21/6/2021).
Rekan Keyong mendatangi korban dan masuk serta berbincang dikamarnya.
Ngatini sendiri mengaku tidak mengerti apa yang mereka obrolkan.

Diketahui saat itu Ngatini sedang keluar unutk pengajuian lalu pulang pada pukul 21.00 WIB.
"Saya bakda isya pergi pengajian pulang pukul 21.00," ungkapnya.
Lalu, pukul 23.30 WIB Ngatini mendengar keributan di kamar korban.
Ngatini lantas keluar kamar dan menghampiri kamar korban.
Tampak keributan terjadi dan korban dikeroyok oleh lima orang.
Ngatini sempat berteriak meminta tolong namun tak ada pertolongan yang datang, hingga akhirnya Ngatini menghampiri ketua RT.
Baca juga: Pria Asal Tembalang Ditemukan Tewas seusai Dikeroyok di Kamar, Ibu Korban: Ada Teror di Rumah Kami
"Saya teriak minta tolong namun tak ada yang menolong sehingga saya lari ke ketua RT," ucapnya.
Setelah pulang dari rumah Pak RT, dia melihat lima orang di kamar tersebut.
Akan tetapi, tiga orang lainnya keluar rumah.
Tersisa dua orang yang tampak memegang tubuh korban.
Teman kobran lantas mengatakan kepada ngatini bahwa korban saat itu sedang tidur dan diminta jangan diganggu.
"Dua teman korban itu bilang korban dibiarkan tidur saja jangan diganggu," paparnya.
Dia pun percaya atas perkataan dua orang tersebut dan mengira anaknya benar-benar tidur.
Kemudian Ngatini melanjutkan tidurnya.
Ibu Korban Mengaku Ada Teror
Selepas itu, Ngatini mengaku ada teror yang menimpanya sebanyak empat kali.
"Sebanyak empat kali ada teror ke rumah kami," ujarnya.
"Ada sekelompok pemuda bleyer-bleyer motor depan rumah."
Tak sampai disitu, teror berlanjut saat Ngatini sedang menyetrika pakaian, dirinya didatangi dua orang yang membawa celurit pada pukul 05.30 WIB.
Diketahui salah dari dua orang tersebut bernama Tadho.
"Kata orang itu yang namanya Tadho mau mencari anak saya katanya mau dibunuh," terangnya.
"Orang itu juga bawa clurit."
Ngatini coba menenenangkan, akan tetapi dua orang tersebut terus mengancam.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan Rian, Pria Asal Gowa yang Dihajar hingga Tewas, Motifnya karena Cemburu
Lalu Ngatini akhirnya terpaksa membangunkan Keyong.
Saat membangunkan Keyong, Ngatini sontak kaget ketika mengetahui bahwa anaknya telah tidak bernyawa dengan tubuh yang sudah dingin.
Selain itu, Ngatini menemukan sejumlah luka lebam dan goresan di tubuh anaknya.
Setelah mengetahui anaknya meninggal, dua orang yang datang ke rumah Ngatini yang membawa clurit itupun menghilang.
Ngatini menangis dan tetangganya pun datang kerumahnya.
"Saya langsung nangis terus tetangga pada datang," terangnya.
"Enggak tahu dua orang itu pergi kemana setelah tahu anak saya meninggal," sambungnya.
Penyesalan sang Ibu
Ngatini mengaku menyesal setelah kejadian tersebut karena langsung percaya saja perkataan temannya saat itu tanpa mengeceknya.
"Saya kok percaya begitu saja, Mengapa tak periksa dulu," katanya.
Keterangan Polisi
Diberitakan sebelumnya bahwa Keyong ditemukan tewas dalam konsisi terlungkup.
Menurut keterangan dari polisi, korban yang meninggal dunia tersebut diduga dibunuh.
Baca juga: Motif Penganiayaan Istri 8 Jam Tanpa Henti di Banyuasin, Suami Akui Cemburu Buta, Ini Kronologinya
Polisi juga mengkonfirmasi soal luka dan lebam pada tubuh korban.
"Ya ada luka lebam dan luka goresan di punggung korban," papar Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Indra Mardiana di lokasi kejadian.
Untuk penyebab kematian, lanjut Indra, masih menunggu hasil autopsi di RSUP Kariadi.
"Untuk jelas penyebab kematian menunggu autopsi," bebernya.
Meski dekimian, dia mengaku, masih memburu beberapa orang yang dicurigai.
Pasalnya keterangan saksi yakni ibu korban dan adik korban ada beberapa orang yang masuk ke kamar korban sebelum korban ditemukan tewas.
"Kami masih melakukan pencarian dan upaya paksa kepada para terduga agar jelas penyebab kematian korban," ujarnya.
Pihaknya lantas meminta keterangan dari para saksi.
"Hasilnya ada beberapa rekan korban yang masuk ke kamarnya sebelum ditemukan meninggal," ujarnya.
Mayat korban sudah dibawa ke RSUP Kariadi.
Tim Inafis Polrestabes Semarang juga sudah berada di lokasi kejadian untuk melalukan olah tempat kejadian perkara.
(TribunWow.com/krisna)
Berita terkait Peristiwa Pembunuhan Lainnya.
Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribun Jateng dengan judul BREAKING NEWS: Keong Tewas di Kamar dengan Luka Lebam dan Goresan, Polisi Buru Sosok Ini dan 5 Orang Masuk Kamar Keong Sebelum Ditemukan Tewas, Ngatini Syok Kejadian di Pagi Hari