Breaking News:

EURO 2020

Balas Dendam Tak Masuk Piala Dunia 2018, Italia Bertekad Jadi Juara di Euro 2020

Italia telah berhasil menyelesaikan laga pertamanya dengan baik saat melawan Turki di pembukaan Piala Eropa 2020.

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram @euro2020
Peserta grup A Euro 2020 pada postingann Instagram @euro2020 pada 11 Juni 2021. 4 Negara di grup A Euro 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Italia telah berhasil menyelesaikan laga pertamanya dengan baik saat melawan Turki di pembukaan Piala Eropa 2020.

Timnas Italia pun semakin kokoh berada di puncak klasemen grup A setelah Wales dan Swiss bermain imbang.

Laga keduanya di grup A akan dimulai pada lusa nanti, Kamis (17/6/2021) pukul 02.00 WIB. 

Bukan hanya lebih percaya diri untuk menjadi juara di fase grup, timnas Italia juga menjadi lebih percaya diri untuk memenangkan Euro 2020 tahun ini.

Baca juga: Patrik Schick Pecahkan Rekol Cetak Gol Terjauh dalam Sejarah EURO 2020, Ini Rencana yang Diakuinya

Baca juga: Imbang Tanpa Gol atas Swedia, Pelatih Spanyol Masih Bercita-cita Jadi Juara Grup E di Euro 2020

Dilansir Football Italia, striker Italia Andrea Belotti mengatakan Azzurri ingin memenangkan Euro setelah mencapai titik terendahnya tak lolos di Piala Dunia 2018.

“Ada rasa memiliki yang besar, kita semua tahu betapa pentingnya seragam ini dan betapa pentingnya untuk tampil baik setelah mencapai titik terendah dengan tidak lolos ke Piala Dunia,” kata Belotti kepada UEFA.

Menurutnya timnas Italia hari ini telah berbeda dibanding beberapa tahun silam saat gagak masuk piala dunia karena tidak lolos uji kualifikasi di tingkat Eropa.

Perbedaan itu juga dikarenakan pelatih mereka yang mulai melatih sejak 2018 itu bisa memberi semangat kepada tim.

Namun, tekad paling besar muncul karena ingin melakukan penebusan dosa bagi Italia.

Baca juga: Alasan Benzema, Griezmann, dan Mbappe Dianggap Jadi Trio Penyerang Mengerikan Prancis di Euro 2020

“Kami tahu mana yang menjadi tugas kami dan kami juga memiliki keinginan besar untuk penebusan, itu sebabnya kami selalu ingin memberikan sesuatu yang lebih," lanjutnya.

"Kami tahu bahwa kami semua penting, terlepas dari apakah kami memulai dari bangku cadangan. Pertandingan berlangsung selama 90 menit dan apa pun bisa terjadi,” ujarnya.

Roberto Mancini ditunjuk pada 2018 untuk menggantikan Giampiero Ventura setelah Azzurri gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Dia dianggap berperan besar dalam membangun suasana timnas Italia hari ini. 

Mancini disebut telah memberikan kepercayaan diri kepada semua pemain, hal yang sebelumnya diabaikan oleh timnas Italia.

Dia membuat semua orang merasa penting, bahkan mereka yang tidak bermain secara reguler merasakan hal yang sama.

"Dia adalah pelatih hebat yang telah memberi kami identitas. Kami bersenang-senang ketika kami pergi ke lapangan dan melakukan apa yang bisa kami lakukan," ujarnya.

"Kami percaya itu, (kemenangan) itu target kami, kami mencapai titik terendah dengan tidak lolos ke Piala Dunia 2018, dan sekarang kami ingin memenangkan kompetisi ini," aku pemain berusia 27 tahun itu.

“Kami tahu kami bisa melakukannya, tetapi kami harus tetap berpijak dan bekerja sama, fokus pada target, di setiap pertandingan. Itulah satu-satunya cara kami bisa mencapai Final.”

Baca juga: Wojciech Szczesny Buat 2 Rekor Memalukan di EURO 2020, Justru Cetak Gol Bunuh Diri

Faktanya, Italia memang menjadi lawan Swiss yang bisa dibilang berat. 

Gli Azzurri tidak pernah kalah sama sekali sejak September 2018 dan belum kebobolan gol selama tahun ini.

Dengan laju yang mewakili sembilan pertandingan terakhir La Nazionale, pasangan pertahanan veteran Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci telah memperkuat barisan belakang mereka.

Sementara Mancini dipuji karena memperkenalkan darah segar ke dalam tim.

Chiellini sekarang berusia 36 tahun dan rekan klubnya Bonucci berusia 34 tahun, dan bersama-sama mereka telah mengumpulkan 209 caps bersama untuk tim nasional.

Dasar itu telah membantu mantan manajer Manchester City Mancini keluar sebagai yang teratas dalam lebih dari dua pertiga pertandingannya hingga saat ini.

Karena tim barunya tidak terkalahkan selama 28 pertandingan dan terus bertambah.

Selama waktu itu, Italia telah mengawinkan pengalaman luas dengan semangat muda; membuat mereka pesaing untuk mengakhiri setengah abad Kejuaraan Eropa terluka di Wembley bulan depan.

Kemudian, pada hari Rabu, kesempatan untuk mengokohkan puncak klasemen terbuka lebar.

Kemenangan mereka di laga pembuka dan menjadi tuan rumah dapat menjadi keuntungan tersendiri buat mereka. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Euro 2020 Lainnya

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved