Terkini Daerah
6 Fakta Pembunuhan Driver Ojol di Brebes: Pelaku Belajar dari YouTube untuk Bakar Korban
Ahmad akhirnya ditangkap di kediamannya pada Jumat (11/6/2021) dirinya mengaku, ia melakukan aksi pembegalan tersebut karean ingin sepeda motor.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pelaku pembunuhan driver ojek online (ojol) di fly over Brebes akhirnya ditangkap di persembunyiannya pada jumat (11/6/2021).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (11/6/2021), pelaku yang bernama Ahmad Jamludin (21) ditangkap di rumahnya Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat ditanyai di ruang Mapolres Brebes, dirinya mengaku membunuh korban yang bernama Slamet Ariswanto (30) dengan menggunakan tangan dan memukulnya beberapa kali.
Saat korban tak sadarkan diri, pelaku membakarnya dengan daun kering.
Baca juga: Bakar Driver Ojol, Begal di Brebes Ngaku Tiba-tiba Ingin Berbuat Jahat: Di Perjalanan Saya Kepikiran
Baca juga: Mayatnya Ditemukan Hangus, Remaja 17 Tahun Diduga Dibunuh sebelum Dibuang dan Dibakar
Mayat korban saat itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan tergeletak di jalan layang atau fly over Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Brebes pada Rabu (9/6/2021).
Dikutip dari Tribun Jateng pada Jumat (11/6/2021), akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Berikut fakta kasusnya:
1. Perantau Asal Jakarta
Diketahui saat itu Ahmad baru saja pulang dari Jakarta menggunakan bus dengan tujuan Brebes, Jawa Tengah.
Ahmad bekerja sebagai pegawai rumah makan pecel lele.
Namun, bukannya di lokasi tujuan, Ahmad justru turun di persimpangan Pasific Mall.
Lalu, dirinya memutuskan melanjutkan perjalanan ke Brebes dengan memesan ojol.
2. Sudah merencanakan
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui pelaku sudah merencanakan perbuatannya.
Saat tiba di fly over, pelaku langsung memukul korban beberapa kali hingga korban jatuh tak sadarkan diri.
Ketika tak sadarkan diri itu, pelaku langsung membakar korban menggunakan dedaunan yang sudah kering untuk menghilangkan jejak.
Alasan Ahmad membakarnya karena terinspirasi dari YouTube.
"Bakar pakai daun kering. Saya lihat di YouTube kenapa sampai begitu (membakar)," ujarnya pada Jumat (11/6/2021).
Adapun motif pelaku melakukan pembegalan adalah ingin memiliki sepeda motor.
3. Ditemukan Warga
Warga di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki, Rabu (9/6/2021).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Rabu (9/6/2021), Kepala Kepolisian Sektor Kersana Iptu Suratman mengungkapkan, penemuan mayat tanpa mengantongi identitas tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas.
"Iya benar (ada penemuan mayat laki-laki tanpa identitas). Ini anggota sudah dilokasi dan melakukan pemeriksaan," kata Suratman.
Saat ditemukan warga yang melintas di lokasi kejadian atau tepatnya di ruas fly over, kondisi korban diketahui mengenaskan.
Sebab, sebagian tubuh Ahmad terlihat gosong akibat luka bakar.
Di lokasi juga ditemukan bekas tempat pembakaran.
4. Korban Alami Patah Tulang
Dari hail autopsi terhadap korban, diketahui ditemukan sejumlah luka akibat benda tumpul.
Diduga, korban tewas dianiaya pelaku dan sebelum dibakar.
Selain terdapat bekas luka, korban juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, di antaranya adalah dasar tengkorak, dan patah tulang belakang
"Hasil autopsi penyebab meninggalnya korban mengalami luka kepala bagian belakang akibat kekerasan benda tumpul," kata Kepala Satreskrim Polres Brebes AKP Handi Handoko kepada wartawan di Mapolres Brebes, Jumat (11/6/2021).
"Ada juga luka patah tulang dasar tengkorak, dan patah tulang belakang. Jadi sebelum dibakar, korban dianiaya dulu."
5. Melawan saat Ditangkap
Ahmad sempat melakukan perlawanan saat hendak dtangkap.
Polisi pun terpaksa bertindak dengan tegas dan menembak kaki Ahmad.
Pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumahnya Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (11/6/2021).
"Alhamdulilah sudah terungkap. Hasil koordinasi Resmob dengan Reskrim Polsek Kersana berhasil mengamankan tersangka di rumahnya di Kecamatan Tanjung," kata Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto di kantornya, Jumat (11/6/2021) malam.
Sebelum dibawa ke mapolres, pelaku sempat mendapat penanganan medis terlebih daulu di RSUD Brebes.
Saat ini, Ahmad ditetapkan sebagai pelaku tunggal.
"Sementara pelaku tunggal. Tapi nanti kita kembangkan lagi. Saat penangkapan, baru tadi dibawa ke kantor jadi pemeriksaan belum mendalam. Untuk sementara motifnya untuk menguasai barang milik korban," kata Gatot.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15.
6. Istri Korban Syok
Istri korban mengaku syok setelah mendengar kabar suaminya menjadi korban pembegalan.
Ditambah, anaknya yang baru berusia empat bulan masih membutuhkan sosok sang ayah.
Mardiani, istri korban sempat memiliki firasat buruk sebelum kejadiaan naas menimpa suaminya.
Beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat meminta istrinya untuk makan nasi dan ikan goreng gosong.
"Beberapa hari sebelum kejadian, suami meminta makan nasi dengan lauk ikan goreng gosong. Ini tidak biasanya," katanya.
Mardiani juga meminta pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Saya minta tolong Pak Polisi, saya mohon. Tangkap pelaku secepatnya. Kalau ketangkap hukum seadil-adilnya," pintanya.
Meski demikian, dirinya mengaku ikhlas akan kepergian suaminya.
"Sedih. Sangat terpukul, tapi saya berusaha ikhlas," kata Mardiani.
(TribunWow.com/Krisna)
Berita terkait Pembunuhan
Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Begal Sadis yang Bunuh Driver Ojol di Brebes Ditangkap, Kakinya Ditembak, Duka Istri Driver Ojol yang Tewas dengan Tubuh Terbakar di Flyover Brebes: Saya Berusaha Ikhlas, Pengakuan Pelaku yang Bunuh Driver Ojol: Pas di Perjalanan Kepikiran Menguasai Motor serta Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Flyover Brebes, Sebagian Tubuhnya Gosong dan Tribun Jateng dengan judul Ahmad Pembegal dan Pembunuh Driver Ojol di Brebes Ditangkap: Dibakar Sama Dedaunan Kering