Breaking News:

Terkini Nasional

Bandingkan Kasus Harun Masiku dengan Anies Baswedan, Refly Harun: Berantas Korupsi di DKI Aja?

Refly Harun mengaitkan kasus Harun Masiku dengan dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, yang menyeret nama Anies Baswedan.

Youtube/Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam kanal YouTube-nya, Senin (31/5/2021). Terbaru, Refly Harun turut buka suara soal kabar Harun Masiku sudah kembali ke Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengaitkan kasus suap Harun Masiku dengan dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Diberitakan sebelumnya, setelah lebih dari satu tahun buron, Harun Masiku disebut-sebut sudah berada di Indonesia sejak dua bulan lalu.

Namun, hingga kini mantan politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu tak kunjung ditangkap.

Publik tengah dihebohkan dengan kasus suap yang melibatkan Politikus PDIP, Harun Masiku.
Publik tengah dihebohkan dengan kasus suap yang melibatkan Politikus PDIP, Harun Masiku. Terbaru, Harun  Masiku disebut sudah dua bulan di Indonesia. (Channel Youtube Kompas TV)

Baca juga: Pegawai KPK yang Dinonaktifkan Buka-bukaan Sebut Harun Masiku di Indonesia, Refly Harun: Buat Syok

Baca juga: Satu-satunya Penyidik KPK yang Tangani Kasus Harun Masiku Terancam Dipecat, Kini Hanya Bisa Cek WA

Dalam kanal YouTube Refly Harun, Senin (31/5/2021), Refly pun memertanyakan keseriusan pemerintah memberantas korupsi.

Menurut Refly, tak seharusnya tebang pilih dalam pemberantasan korupsi.

Ia pun membandingkan kasus Harun Masiku dengan Anies Baswedan.

"Di sinilah sesungguhnya misteri republik ini, apakah kita serius memberantas korupsi?," ucap Refly.

"Apakah kita ingin memberantas korupsi pada pihak-pihak yang kita inginkan saja, yang tidak kita inginkan tidak perlu diberantas?"

"Misalnya dikaitkan dengan persaingan politik kubu yang pro Presiden Jokowi hanya menginginkan pemberantasan korupsi di wilayah DKI Jakarta saja?," lanjutnya.

Refly menambahkan, lingkar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah ingin Anies Baswedan terlibat kasus korupsi.

Hal itu pun menurutnya terjadi sebaliknya.

"Tiap hari mengatakan sebaiknya Anies Baswedan yang diproses, korupsi di DKI yang harus diproses," katanya.

"Tapi sebaliknya mereka yang bersikap kotra pada Presiden Jokowi menginginkan orang lingkar istana yang diproses."

Baca juga: Raja OTT KPK yang Dinonaktifkan Ngaku Tahu Lokasi Harun Masiku, Najwa: SK Dicabut Langsung Tangkap?

Baca juga: Sudah Dinonaktifkan, Penyelidik KPK Bongkar Keberadaan Harun Masiku: 2 Bulan Lalu Sudah di Indonesia

Refly menganggap sikap tersebut sangat salah.

Ia menyebut, siapa pun yang terlibat korupsi harus ditindak tanpa tebang pilih.

"Keduanya sikap yang salah, yang benar adalah kalau ada bukti, bisa dipertanggungjawabkan, semua harus diproses," ujar Refly.

"Mau namanya Harun Masiku, Ahok, Anies Baswedan."

"Kalau ada fakta dan data terlibat tindak pidana korupsi ya diproses."

"Kalau tidak ya jangan mengada-ada, jangan mengarang-arang," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-12.00:

Pegawai KPK: Harun Masiku Sudah 2 Bulan di Indonesia

Setelah dinonaktifkan, Kasatgas Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid buka-bukaan soal kasus suap Politisi PDIP Harun Masiku.

Dilansir TribunWow.com, Harun Al Rasyid menyebut politisi PDIP yang hingga kini buron itu sudah kembali di Indonesia.

Namun karena ia sudah dinonaktifkan dari KPK, Harun Al Rasyid tak bisa menangkap Harun Masiku.

Hal itu diungkapkannya pada Presenter Najwa Shihab di balik layar acara Mata Najwa, Rabu (26/5/2021).

Dalam video berdurasi 6 menit 41 detik, mulanya Harun Al Rasyid menyinggung dugaan adanya kekuatan besar di balik Ketua KPK, Firli Bahuri.

Kekuatan itulah yang disebutnya membuat Firli tak berdaya hingga menonaktifkan 75 pegawai KPK.

"Oleh karena itu saya tafsirkan ada kekuatan besar di luar dia (Firli) itu yang sedang juga mem-pressure dia," ujar Harun Al Rasyid.

Baca juga: Harun Al Rasyid Sebut Dirinya Urutan Pertama Pegawai Paling Berbahaya di KPK oleh Firli Bahuri

Menanggapi hal itu, Najwa Shihab lantas menyinggung keberadaan Harun Masiku.

Tampak, sejumlah orang di sekitarnya tertawa mendengar pertanyaan itu.

Sementara itu, Harun Al Rasyid menyebut adanya dugaan Harun Masiku sudah kembali di Indonesia.

"Kembali ke tadi, jadi Harun Masiku sebenarnya masih di sini, sekitar sini?," tanya Najwa.

"Ada, sinyal itu ada," jawab Harun Al Rasyid.

"Kalau penyelidiknya tahu berarti harusnya pimpinan KPK tahu dong? Ini kan lagi dicari-cari satu Indonesia nih Harun Masiku," sambung Najwa.

Karena sudah dinonaktifkan, Harun Al Rasyid mengaku tak bisa lagi menangani kasus Harun Masiku.

Meskipun, ia sudah melihat sinyal keberadaan politisi PDIP tersebut.

"Loh tapi karena saya sudah disuruh menyerahkan tugas dan tanggung jawab kan saya jadi enggak bisa ngelaporin," kata Harun Al Rasyid.

"Saya bergeraklah sama Sinal."

Harun Al Rasyid menceritakan, ia sempat berniat menangkap Harun Masiku di luar negeri.

Sayangnya karena ada sejumlah kendala, ia urung melakukan hal tersebut.

"Nah itu ada (Harun Masiku) , kita identifikasi di luar negeri," jelasnya.

"Waktu itu kita mau berangkat juga begitulah, ya kan."

Baca juga: Raja OTT KPK yang Dinonaktifkan Ngaku Tahu Lokasi Harun Masiku, Najwa: SK Dicabut Langsung Tangkap?

Selanjutnya, Harun Al Rasyid menyebut Harun Masiku sebenarnya sudah kembali ke Indonesia sejak 2 bulan yang lalu.

Namun karena sudah dinonaktifkan, Harun Al Rasyid tak bisa lagi menjalankan tugas sebagai penyelidik.

"Kira-kira dua bulan yang lalu ya, sekarang Beliau (Harun Masiku) ada di sini, sudah masuk ke Indonesia."

"Tapi saya sudah keburu keluar SK 652 suruh menyeragkan tanggung jawab."

Harun Al Rasyid mengaku bakal langsung menangkap Harun Masiku jika Surat Keterangan (SK) penonaktifannya dari KPK dicabut.

"Jadi kalau SK-nya dicabut bisa langsung tangkap ya?," tanya Najwa.

"Saya tangkap," tutup Harun Al Rasyid. (TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait KPK

Tags:
Harun MasikuAnies BaswedanRefly HarunDKI Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved