Breaking News:

Terkini Daerah

Jasad Terduga Pembunuh dan Perudapaksa Bocah 12 Tahun Ditemukan Menghitam dan Nyaris Busuk di Hutan

Terduga pelaku pembunuhan Marsela Sulu, bocah 12 tahun di Koha, Minahasa, ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan.

TribunManado.com/Istimewa
Kondisi jasad Ferry Kalesaran ditemukan nyaris membusuk di dalam hutan. Ferry merupakan terduga pelaku pembunuhan anak 12 tahun yang jasadnya ditemukan di dalam karung. 

TRIBUNWOW.COM - Terduga pelaku pembunuhan MS, bocah 12 tahun di Koha, Minahasa, Sulawesi Utara ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan.

Diberitakan sebelumnya, MS Sulu ditemukan tewas mengenaskan di dalam karung.

Tak hanya dibunuh, ia juga dirudapaksa terduga pelaku yang bernama Ferry Kalesaran.

Dikutip TribunWow.com dari TribunManado.com, Jumat (28/5/2021), Ferry diduga menjadi pelaku pembunuhan dan pencabulan karena ia menghilang seusai jasad bocah 12 tahun itu ditemukan.

Bocah 13 tahun yang ditemukan dalam keadaan meninggal di dalam karung di Desa Koha Jaga Satu, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara pada Kamis (20/5/2021).
Bocah 13 tahun yang ditemukan dalam keadaan meninggal di dalam karung di Desa Koha Jaga Satu, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara pada Kamis (20/5/2021). (Kolase (Arthur Rompis/Tribunmanado) dan (Istimewa via TribunManado.co.id))

Baca juga: Hilang seusai Mayat Remaja Dalam Karung Ditemukan, Warga Ini Diduga Sempat Sekap Korban di Mobil

Baca juga: Dugaan Sosok Pelaku Kasus Mayat Gadis dalam Karung, Dikenal Sangat Gaul namun Kini Menghilang

Dugaan semakin kuat setelah seorang warga mengaku melihat korban terakhir kali di dalam mobil pria paruh baya tersebut.

Setelah berhari-hari dicari, Ferry ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan wilayah Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Jumat (28/5/2021).

Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi menghitam dan nyaris membusuk.

Jasad Ferry juga tergantung dalam seutas tali.

Ia diduga bunuh diri.

Informasi mengenai penemuan jasad Ferry itu tak ditampik oleh Kasat Reskrim Polres Manado, Kompol Taufiq Arifin.

Seusai menerima kabar itu, aparat polisi disebutnya langsung menuju ke lokasi kejadian.

"Kita ke TKP," kata Taufiq, Jumat (28/5/2021).

Sebelum ditemukan tewas, Ferry sempat diburu polisi sejak sepekan yang lalu.

Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Remaja 13 Tahun di Dalam Karung, Sempat Minta Uang Rp 3 Ribu pada Ayah

Baca juga: Remaja 13 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Karung, Diduga sempat Dirudapaksa sebelum Dibunuh

Berdasarkan informasi, sebelum MS hilang, Ferry sempat kepergok mengendarai mobil Bumdes.

Warga melihat Ferry menyetir hanya dengan satu tangan.

Sementara itu, tangan satunya diduga memegang atau menekan sesuatu.

Diduga, tangan Ferry kala itu tengah membekap MS.

Pengakuan Ayah Korban

Sementara itu, ayah MS, ES, justru mencegah warga yang berniat membakar rumah Ferry.

Seusai penemuan jasad Ferry, warga sekitar terbakar emosi karena tak menyangka pria paruh baya itu tega merudapaksa dan membunuh bocah 12 tahun.

Bahkan, warga sekitar juga menolak jasad Ferry dimakamkan di pemakaman sekitar.

Ada warga yang sudah berniat membakar rumah Ferry.

Bahkan, sejumlah warga sudah membawa bahan bakar untuk melampiaskan kekesalan pada Ferry.

Namun niatan warga itu dicegah ES.

"Istri dan anaknya tak salah. Biarlah aparat hukum yang bertindak," kata ES.

Meski merasa sangat kehilangan putrinya, ES enggan melampiaskan emosinya pada keluarga Ferry.

Ia mengaku hanya berdoa agar diberi keadilan.

ES juga menyebut sudah memutuskan akan memaafkan Ferry yang diduga membunuh anaknya secara keji.

"Saya memutuskan mengampuninya. Sebagai insan manusia saya juga punya dosa dan salah," katanya.

Baca juga: Remaja 13 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Karung, Diduga sempat Dirudapaksa sebelum Dibunuh

Baca juga: Ditemukan Tewas Dalam Karung, Gadis 13 Tahun di Minahasa Sempat Ingin Buatkan Kopi untuk Ayah

Momen Terakhir Korban

MS (13) ditemukan tewas mengenaskan di dalam karung di sebuah perkebunan pala di Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara.

Saat ditemukan, jasad MS dalam kondisi luka-luka dan bagian leher korban patah.

Diduga, korban dirudapaksa sebelum dibunuh.

Ayah korban, ES, mengatakan sebelum tewas korban sempat diajaknya pergi ibadah, Selasa (18/5/2021).

Kala itu, ES juga mengajak adik korban yang masih berusia enam tahun.

Namun, menurut ES, saat itu korban enggan mengikutinya.

Korban disebutnya hanya meminta sejumlah uang untuk jajan.

"Malam itu, saya mengajak MS bersama adiknya untuk ke ibadah kolom," ujar ES, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

"Tapi MS tidak ikut dan hanya meminta uang tiga ribu untuk membeli sosis."

ES pun menuruti permintaan korban dan memberikan uang Rp 3 ribu.

Namun sepulang ibadah, ES tak menemukan korban di rumah.

Ia lantas meminta sejumlah warga membantu mencari remaja 13 tahun tersebut.

Sembilan warga berpencar mencari keberadaan MS.

Saat tiba di perkebunan Desa Koha, warga bernama Andi Tumewu melihat sebuah karung putih di bawah pohon pala.

Andi lantas meminta warga lain membantunya membuka karung tersebut.

Warga lain, Rijel Runtulalo akhirnya membantu Andi membuka karung putih pada Kamis (20/5/2021) sekira pukul 23.30 WITA.

Tak disangka, warga tersebut melihat kaki manusia yang ternyata adalah MS.

Warga langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. (TribunWow.com)

Tags:
Kasus PembunuhanPembunuhanrudapaksaPenemuan MayatMinahasa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved