Breaking News:

Persib Bandung

Robert Alberts Akui Kelemahan Persib Bandung di Final Piala Menpora 2021, Singgung Kondisi Pemain

Padahal, klub asuhan Robert Rene Alberts mengawali kiprahnya di turnamen pramusim itu dengan catatan impresif.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Gelandang Persib Bandung Esteban Vizcarra berusaha melewati gelandang Persija Jakarta Rohit Chand dalam laga leg kedua final Piala Menpora, Minggu (25/4/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Pelatih Robert Alberts mengakui kelemahan Persib Bandung di Final Piala Menpora 2021 saat melawan Persija Jakarta, pada Minggu (25/4/2021) lalu.

Persib Bandung harus puas dengan hanya menempati posisi runner-up di akhir turnamen karena kalah dengan agregat 1-4 (0-2, 1-2) dari Persija Jakarta.

Padahal, klub asuhan Robert Rene Alberts mengawali kiprahnya di turnamen pramusim itu dengan catatan impresif.

Maung Bandung, julukan Persib, tidak terkalahkan sejak tampil di fase grup hingga semifinal.

Empat kemenangan dan dua imbang adalah modal Persib untuk melenggang ke babak final.

Baca juga: Persib Bandung Sulit Datangkan Kembali Omid Nazari, Robert Alberts Ungkap Beberapa Alasannya

Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dalam sesi jumpa pers sebelum laga melawan Persija Jakarta pada leg kedua final Piala Menpora 2021, Sabtu (24/4/2021).
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dalam sesi jumpa pers sebelum laga melawan Persija Jakarta pada leg kedua final Piala Menpora 2021, Sabtu (24/4/2021). (Persib.co.id/Amandeep Rohimah)

Baca juga: Legawa Persib Bandung Jadi Runner-up Piala Menpora 2021, Robert Alberts: 18 Tim adalah Pemenangnya

Baca juga: Persib Bandung Kehilangan Sosok Omid Nazari, Robert Alberts: Ada Hal Lain yang Membuatnya Pergi

Sayang bagi Persib, mereka gagal mempertahankan tren positif itu di laga pamungkas.

Berhadapan dengan Persija Jakarta di partai puncak, Persib kepayahan.

Robert Rene Alberts tak menampik timnya memang kehabisan bensin di laga final.

Pasalnya, para pemain mengalami kelelahan hebat.

Hal tersebut disebabkan karena kondisi fisik pemain yang belum mencapai level ideal untuk tampil di laga kompetitif.

Jadwal pertandingan yang sangat padat juga jadi pemicu.

Sejak mencapai fase gugur Piala Menpora 2021, setidaknya Persib harus bertanding dalam tempo tiga hari sekali.

Situasi tersebut, tentu sangat menyulitkan bagi Supardi Nasir dkk.

Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pemulihan.

"Jika melihat kondisi para pemain setelah satu tahun tidak bermain dan hanya punya waktu tiga pekan untuk melakukan persiapan menghadapi turnamen ini, wajar jika mereka mengalami kelelahan hebat," kata Alberts kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).

"Selain itu, mereka juga tidak bisa melakukan pemulihan secara tepat. Karena jarak antarpertandingan sangat padat, pemain bukan hanya kelelahan tapi mereka kehabisan tenaga," kata Alberts lagi.

Baca juga: Dicoret Persib Bandung, Farshad Noor Nikmati Waktu Terakhirnya di Indonesia, Jadi Model Endorse?

Persib awalnya menjadikan Piala Menpora 2021 sebagai ajang persiapan sebelum tampil di kompetisi resmi.

Tidak ada target juara yang diusung, Maung Bandung hanya ingin memainkan laga kompetitif sebanyak mungkin di ajang pramusim.

Pertandingan kompetitif menjadi salah satu aspek yang dibutuhkan tim dalam masa persiapan sebelum tampil di kompetisi resmi.

Melalui uji tanding dengan lawan selevel, tim bisa mengukur sejauh mana kesiapan mereka mengarungi kompetisi.

Akan tetapi, skema target yang diusung Persib pun berubah setelah mereka melaju ke fase gugur.

Para pemain bukan hanya "dipaksa" untuk bermain dalam kondisi fisik yang belum ideal, namun juga dituntut meraih kemenangan.

"Kami bersama Persija memainkan laga terpanjang di turnamen ini. Bisa dilihat pemain juga jadi dipaksa untuk menang, bukan lagi dipaksa bertanding," ucap Alberts mengungkapkan.

Apa yang diungkapkan Alberts tampaknya bukan sekadar alasan dari kegagalan Persib meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

Bila memerhatikan gestur para pemain di laga final, Supardi Nasir dkk memang terlihat sangat kelelahan.

Terlebih di pertandingan final leg pertama.

Saat laga memasuki menit ke-80, para pemain Persib terlihat sudah tidak ada lagi yang sanggup berlari.

"Jika kami hanya dipaksa untuk bermain mungkin itu bukan masalah, karena kami masih bisa untuk melakukan rotasi. Tetapi, kondisinya kami ini dipaksa untuk menang dan bisa dilihat pemain sangat kelelahan," kata sang pelatih menegaskan.

Baca juga: Kapten Persib Bandung Ajak Timnya Bangkit dari Kekalahan di Piala Menpora: Yakin Tetap Berkembang

Apresiasi Penyelenggaraan Piala Menpora 2021

Terlepas dari situasi sulit yang dialami Persib di Piala Menpora 2021, Alberts memuji penyelenggaraan turnamen pramusim itu.

Menurutnya, Piala Menpora 2021 diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sehingga, tidak ada kluster penyebaran virus corona di Piala Menpora 2021.

Kredit juga diberikan Alberts kepada para suporter yang disiplin dalam menegakkan aturan untuk tidak datang ke stadion saat pertandingan digelar dan tidak menggelar nonton bareng.

Walau begitu, pada akhir turnamen ada sejumlah insiden yang melibatkan oknum suporter kedua finalis.

Konvoi juara dilakukan oleh oknum suporter Persija di Bundaran HI. Selain itu, di Bandung, ada aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum bobotoh dalam melampiaskan kekecewaan atas kegagalan Persib meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

"Kami tentu berterima kasih kepada panitia karena sudah mengorganisasi turnamen sebaik mungkin dengan protokol kesehatan yang berlaku," ucap Alberts.

"Melihat klub secara profesional mengikuti aturan dan suporter mendukung dengan tidak datang ke stadion," katanya menegaskan.(*)

Berita terkait Persib Bandung lainnya

Sumber: Kompas.com
Tags:
Robert AlbertsPersib BandungPiala Menpora 2021Persija Jakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved