Breaking News:

Kapal Selam Nanggala 402

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang, Prabowo: Bukti Pekerjaan Pertahanan Negara Rumit

Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang, pada Rabu (21/4/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Editor: Mohamad Yoenus
Instagram @prabowo
Unggahan akun Instagram Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Prabowo Subianto diharapkan akan maju di Pilpres 2024. - Update Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menunjukkan betapa rumitnya pekerjaan mengelola pertahanan negara. 

TRIBUNWOW.COM - Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang, pada Rabu (21/4/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan Kapal Selam Nanggala diperkirakan hilang di perairan sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

Menanggapi kejadian tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menunjukkan betapa rumitnya pekerjaan mengelola pertahanan negara.

Menurut dia, pengelolaan pertahanan negara setidaknya mengandung tiga unsur yang sangat krusial.

"Jadi memang kejadian ini juga menggarisbawahi bahwa memang pertahanan negara adalah suatu pekerjaan yang sangat rumit, memerlukan suatu teknologi yang sangat tinggi dan mengandung unsur bahaya," ujar Prabowo dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Rabu (22/4/2021).

Kapal selam KRI Nanggala-402.
Kapal selam KRI Nanggala-402. (Tribunnews.com)

Baca juga: Dijuluki Monster Bawah Laut, Ini Profil Kapal Selam Nanggala Milik TNI AL yang Hilang Kontak

Baca juga: Kapal Selam Nanggala Hilang di Perairan Bali, TNI Kerahkan Helikopter dan Kapal untuk Pencarian

Prabowo menilai, ketiga unsur dalam pengelolaan pertahanan negara tersebut berlaku di tiga aspek sekaligus, yakni darat, udara, dan laut.

Dalam mematangkan pengelolaan pertahanan negara tersebut, kata Prabowo, TNI harus selalu dalam kondisi siap tempur.

Kondisi ini pun mengharuskan TNI aktif menggelar latihan sekalipun sangat berbahaya. 

Di samping itu, faktor lain yang menjadi tantangan dalam pertahanan negara yakni betapa mahalnya harga alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Akibatnya, menurut Prabowo, pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema antara mengutamakan pembangunan kesejahteraan masyarakat atau pembangunan pertahanan negara.

"Karena itu Presiden telah memerintahkan saya satu tahun yang lalu untuk bersama-sama pimpinan TNI menyusun suatu masterplan, rencana induk, 25 tahun yang memberi kepada kita suatu totalitas kemampuan pertahanan. Ini sedang kita rampungkan," ucap Prabowo.

"Kita sedang menyusun, sedang memperbaiki. Insyaallah dalam 2-3 minggu ini kita akan bersama dengan Panglima TNI dan kepala staf kita rampungkan dan akan kita sampaikan kepada bapak Presiden," kata dia.

Baca juga: Terkait Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402, Menhan Prabowo: Saya Garis Bawahi Biar Rakyat Tahu

Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.

Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.

Upaya pencarian pun masih terus dilakulan. Bantuan dari negara sahabat juga segera datang, yakni MV Swift Rescue dari Singapura yang rencananya tiba pada 24 April 2021 dan MV Rescue Mega Bakti dari Malaysia yang akan tiba 26 April 2021.(*)

Berita terkait Terkini Nasional lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prabowo: Hilangnya KRI Nanggala-402 Bukti Pertahanan Negara Sangat Rumit

Sumber: Kompas.com
Tags:
kapal selamPrabowo SubiantoMenteri PertahananKRI Nanggala 402
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved