Terkini Daerah
Ngaku Khilaf, Pria Bawa Istri ke RS seusai Tikam Lehernya lalu Serahkan Diri ke Polisi
Muhammad Ali Asgar (30) terpaksa berurusan dengan polisi seusai menusuk istrinya, Halimatulsaidah (29) hingga tewas.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Muhammad Ali Asgar (30) terpaksa berurusan dengan polisi seusai menusuk istrinya, Halimatulsaidah (29) hingga tewas.
Dilansir TribunWow.com, Asgar mengaku tak punya niat membunuh istrinya.
Saat kejadian, pria warga Lingkungan Moncok Karya, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, itu mengaku kalap karena terbakar cemburu melihat korban bertemu pria lain.
”Saya tidak sadar (waktu menusuk istri), saya khilaf,” ujar Asgar, dikutip dari TribunLombok.com, Selasa (20/4/2021).
”Saya tidak punya rencana membunuh istri sendiri, demi Allah tidak ada niat."

Baca juga: Suami Tusuk Istri di Mataram Ternyata Baru 15 Hari Rujuk, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Baca juga: Terbakar Cemburu, Suami Tega Tusuk Leher Istri hingga Tewas, Bermula saat Korban Temui Pria Lain
Asgar mengaku, insiden penusukan itu bermula saat sang istri menelepon pria lain, Sabtu (17/4/2021).
Saat itu, mereka tengah berjualan buah di Jalan Adi Sucipto, depan markas TNI AU, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang.
Asgar pun cemburu saat mendengar sang istri ngobrol dengan pria lain.
”Ngomongnya tidak sampai satu jam, sekitar 20 menitan."
Namun, korban saat itu justru balik memarahinya.
Cekcok suami istri pun tak bisa dihindari.
Asgar mengaku tak sadar saat mengambil pisau buah di tempat dagangannya.
Baca juga: Istri Baru 10 Hari Melahirkan, Driver Ojol Tewas Ditusuk di Leher dan Punggung, Polisi: Bukan Begal
Baca juga: 4 Fakta Temuan Mayat dalam Karung di Gowa: Sempat Ada Pergumulan hingga Bekas Luka Tusuk
Tanpa pikir panjang, ia langsung menusukkan pisau itu ke leher korban.
Menyadari perbuatannya, Asgar pun panik.
Ia lantas membawa istrinya ke rumah sakit.
”Langsung saya bawa dia ke rumah sakit Karang Ujung (RSK St. Antonius Lombok). Saya mau menyelamatkan dia tetapi sudah terluka parah,” kata Asgar.
Seusai kejadian, pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi.
Baru Rujuk 15 Hari
Adik korban, Rizkia Helma Nadia Putri (20), rumah tangga kakaknya memang kerap diliputi percekcokan.
Korban dan pelaku disebutnya sudah 11 tahun menikah dan dikaruniai 2 anak.
Namun, usia pernikahan tak menghalangi pelaku menganiaya korban.
Rizkia menyebut pelaku kerap memukul korban di depan anak-anaknya.
”Kelahi sedikit main pukul, itu saja sudah. Dia memang suka kekerasan,” ujar Rizkia.
Ia mengaku tak tahu pasti alasan percekcokan korban dan pelaku.
Namun, keluarga mengetahui pelaku memang sosok pencemburu.
Pelaku mudah cemburu meski korban hanya ngobrol dengan pria lain.
”Tidak bisa manis-manis jualannya itu, dia akan marah," sambungnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Kernet Tewas Kepalanya Tertusuk Tanduk Sapi, Korban Sempat Minta Tolong
Puncaknya, korban dan pelaku sempat bercerai.
Keduanya sempat berpisah beberapa bulan dan akhirnya rujuk belum lama ini.
Namun, 15 hari setelah rujuk justru Halimatulsaidah meregang nyawa di tangan suami.
Nahasnya, pembunuhan itu dilakukan pelaku di hadapan anaknya yang masih berusia 3 tahun.
Selain itu, Rizkia juga membantah kakaknya berselingkuh.
Bahkan, keluarga merasa difitnah saat pelaku beralasan cemburu korban selingkuh hingga nekat membunuh sang istri.
”Itu tidak benar. Tidak ada perselingkuhan sama sekali,” sambungnya.
Rizkia pun membantah tuduhan perselingkuhan kakaknya.
”Kalau bisa nyawa harus dibayar nyawa, kami harap dia dihukum mati,” ujar Rizkia. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari TribunLombok dengan judul Tusuk Istri karena Khilaf, Suami di Mataram Antar Jasad Korban ke RS lalu Serahkan Diri ke Polisi, dan Update Suami Tusuk Istri di Mataram: Keluarga Bantah Korban Selingkuh, Minta Pelaku Dihukum Mati