Virus Corona
Ada Penurunan Kasus di Awal Tahun 2021, Kepala WHO: Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Kata Selesai
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom memberikan pernyataan soal waktu Covid-19.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom memberikan pernyataan soal waktu Covid-19.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, Sabtu (17/4/2021), WHO menyadari warga dunia sudah merasa bingung dalam penanganan pandemi Virus Corona.
Namun, Covid-19 nyatanya masih jauh dari kata selesai.
Baca juga: Korban Meninggal di Dunia Mendekati 3 Juta Orang setelah Kasus Covid-19 di India Melonjak
Di beberapa negara, banyak yang sudah merasa berpuas diri merasa bisa mengontrol virus mematikan tersebut.
"Kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali," ujar Tedros dalam jumpa pers.
"Selain itu perdagangan dunia juga harus tetap dilanjutkan," tambahnya.
Kenyataan itu berbanding terbalik dengan krisis yang dihadapi dunia.
"Tapi sekarang unit perawatan intensif di banyak negara meluap."
"Orang-orang sekarat benar-benar tak bisa dihindari," tambah Tedros.
Baca juga: Viral Detik-detik Penangkapan JT Penganiaya Perawat RS Siloam, Sempat Minta Waktu Bicara ke Keluarga
Menurutnya penularan didorong oleh ketidakonsistenan tiap negara dalam menyelesaikan masalah kesehatan warganya.
"Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tapi kami punya banyak alasan untuk optimis," tambah Tedros.
"Penurunan kasus dan kematian selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa virus dan variannya bisa dihentikan."
Baca juga: Sosok JT yang Tega Tampar Perawat RS Siloam, Ternyata Pengusaha, Ngaku Kerja Keras hingga Kecapekan
Diketahui saat ini Amerika Serikat menjadi penyumbang pertama pasien Covid-19 terbanyak di dunia.
Negara kedua yakni India yang menggeser Brasil di posisi kedua.
Saat ini India berjuang melawan gelombang kedua yang sangat besar.
Hal ini terjadi setelah pemerintah memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara populasi 1,4 miliar jiwa. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)