Breaking News:

Reshuffle Kabinet

Kritik Ngabalin Buru-buru Prediksi Reshuffle, Burhanuddin: Anak Buah Jangan Mendahului Majikan

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menanggapi prediksi Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin terkait reshuffle.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
KOMPAS.com/Walda Marison
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin. (22/10/2019). Terbaru, Ali Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan reshuffle kabinet pekan ini. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menanggapi prediksi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin terkait reshuffle kabinet.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (14/4/2021).

Sebelumnya Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan hasil reshuffle kabinet kedua pada pekan ini.

Baca juga: Yasonna Laoly Disebut Tak Terpengaruh Isu Reshuffle, Termasuk soal Kabar Paling Layak Diganti

Presiden RI Joko Widodo memiliki sejumlah tujuan dalam pembentukan 2 kementerian baru, satu di antaranya adalah efisiensi anggaran.
Presiden RI Joko Widodo memiliki sejumlah tujuan dalam pembentukan 2 kementerian baru, satu di antaranya adalah efisiensi anggaran. (Instagram/@jokowi)

Baca juga: Ali Ngabalin Beberkan 2 Nama Menteri Baru yang Kemungkinan akan Diangkat Jokowi, Ada Milenial

Walaupun begitu, belum diketahui kapan waktu pasti Jokowi akan menyampaikan perombakan kabinet terbaru.

Burhanuddin lalu mengkritik sikap Ngabalin yang dianggap mendahului presiden dan membandingkannya dengan sikap Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.

"Sebenarnya yang correct adalah sikap Bung Fadjroel. Jadi sebagai anak buah tidak boleh mendahului keputusan majikan," komentar Burhanuddin Muhtadi.

"Jadi sebenarnya Bung Ali Ngabalin sebaiknya tidak memunculkan statement yang terkesan mendahului keputusan presiden," lanjutnya.

Ia lalu memberi pendapat atas perubahan kabinet untuk kedua kalinya dalam periode kedua pemerintahan Jokowi.

"Kalau kita lihat perubahan nomenklatur DPR, menurut saya inisiatif dari Presiden Jokowi," kata pengamat politik tersebut.

Ia memberi contoh Jokowi memiliki posisi tawar yang kuat, sehingga keinginannya cenderung dipenuhi DPR.

Baca juga: Andaikan Ngabalin Ditawari Gantikan Menteri Reshuffle, Refly Harun: Dia Pasti Mau, Jokowi Tertarik?

"Kalau kita lihat beberapa tahun terakhir, posisi Pak Jokowi sangat kuat, sehingga apapun yang diinginkan beliau itu umumnya disetujui DPR. Termasuk hal-hal yang tidak populer, misalnya omnibus law dan terakhir adalah Revisi Undang-undang Pemilu yang sudah digodok DPR tetapi kemudian ditarik," papar Burhanuddin.

"Dalam kasus sekarang, sepertinya desain awal Presiden Jokowi untuk memisahkan Kementerian Pendidikan dengan Ristekdikti itu tidak sesuai dengan rencana," jelasnya memberi contoh.

Ia menilai desain awal Jokowi adalah pendidikan menjadi hulu dan riset-teknologi menjadi hilir.

Namun akibat situasi pandemi Covid-19, banyak hal harus diubah.

Perbaikan ekonomi menjadi prioritas.

"Akibat kebutuhan untuk menarik investasi dan memulihkan ekonomi pasca-Covid, membuat Presiden Jokowi ingin menaikkan kelas Badan Penanaman Modal menjadi kementerian," jelas Burhanuddin.

Lihat videonya mulai menit 5.00:

Ali Ngabalin: Reshuffle Pekan Ini

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan perkiraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (14/4/2021).

Selain merombak jajaran menterinya, Jokowi juga dikabarkan bakal menggabung Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Diisukan Bakal Direshuffle, Sahroni: Tidak Menarik kalau Ada yang Memaksa

Ngabalin membenarkan hal itu, bahkan mengonfirmasi Menristek Bambang Brodjonegoro telah pamit kepada publik dan karyawannya.

"Artinya kalau pamit itu tidak akan lagi menjadi menteri," jelas Ali Ngabalin.

Ia menjelaskan sudah ada pembahasan di tingkat DPR dan disetujui.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Sabtu (13/3/2021). Terbaru, Ali Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan reshuffle kabinet pekan ini.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Sabtu (13/3/2021). Terbaru, Ali Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan reshuffle kabinet pekan ini. (Capture YouTube Kompas TV)

Sementara keputusan diambil, Bambang Brodjonegoro segera pamit dengan jajarannya.

"Coba perhatikan baik-baik setelah surat dan pembahasan itu telah ada keputusan di DPR."

"Setelah DPR menyetujui rencana Bapak Presiden dalam menggabungkan dua menteri ini, seiring dengan itu ada pamitan kantor Ristek," papar Ngabalin.

Diketahui Jokowi akan membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.

Ngabalin menjelaskan akan ada keputusan presiden nantinya terkait menteri yang akan menjabat di Kementerian Investasi dan Kemendikbud hasil gabungan.

Baca juga: Fakta Kunjungan Presiden ke NTT: Tangisan Jokowi, Teriakan BBM Mahal, hingga Pemberian Jaket

Ia mengungkapkan alasan Kemenristek diputuskan untuk digabung dengan Kemendikbud.

"Alasannya yang paling mendasar itu sebagian besar tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Menristek itu dikerjakan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)," terangnya.

Ngabalin mengaku banyak yang bertanya kapan keputusan reshuffle ini akan diumumkan ke publik.

Ia menegaskan hal itu akan diumumkan dalam waktu dekat.

Ngabalin menyebut tidak menutup kemungkinan pekan ini sudah muncul keputusan, sesuai karakteristik Jokowi yang selalu bergerak cepat.

"Maka jawaban yang pertama itu adalah harus kita tunggu sejenak pekan-pekan ini," tegasnya.

"Bahkan dari karakter leadership yang saya tahu beberapa tahun ini oleh Bapak Presiden, beliau akan cepat melakukan (reshuffle)," papar Ngabalin.

"Makanya saya bilang tidak mustahil dalam pekan ini. Itu adalah lagi-lagi kewenangan presiden," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)

Baca berita terkait reshuffle lainnya

Tags:
BurhanuddinAli NgabalinJokowiReshuffle Kabinet
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved