Breaking News:

Teroris Serang Mabes Polri

Bukan Airsoft Gun, Ini Senjata yang Dipakai ZA Meneror Mabes Polri, Mantan Teroris: Bisa Mematikan

Senjata yang digunakan pelaku teror ZA (25) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, sempat menuai pertanyaan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase/Tangkap layar YouTube Kompas TV Live
Penampakan terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). Esk teroris Sofyan Tsauri mengungkapkan jenis senjata yang digunakan ZA. 

TRIBUNWOW.COM - Senjata yang digunakan pelaku teror ZA (25) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, sempat menuai pertanyaan.

Beredar kabar bahwa gadis anggota klub tembak tersebut menggunakan airsoft gun untuk menjalankan aksinya.

Namun ternyata, mantan teroris Sofyan Tsauri membantah kabar tersebut.

Ia mengungkap jenis senjata tembak laras pendek tersebut yang kemudian dibenarkan oleh Karonpenmas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono.

Penjelasan eks teroris Sofyan Tsauri terkait serangan terduga teroris ZA di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Penjelasan eks teroris Sofyan Tsauri terkait serangan terduga teroris ZA di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). (Capture YouTube iNews)

Baca juga: Eks Teroris Anggap Konyol Aksi ZA Serang Mabes Polri, Sebut Sudah Siapkan Diri untuk Mati

Baca juga: Serangan ZA ke Mabes Polri Disebut Mirip Aksi Black Widow, Pengamat Terorisme: Sangat Serius

Dalam tayangan Dua Sisi tvOne, Kamis (1/4/2021), Sofyan Tsauri membeberkan pengamatannya soal aksi teror ZA.

Ia memperkirakan gadis asal Cipayung tersebut bertindak sendiri tanpa tergabung dalam jaringan teroris.

Menurut Sofyan Tsauri, ZA memiliki ide tersebut lantaran terinspirasi dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Selain itu, menilik senjata yang digunakan ZA, Sofyan Tsauri memastikan bahwa barang tersebut bukanlah airsoft gun melainkan air gun.

Mantan anggota polisi yang pernah tergabung jaringan teroris Al Qaida Asia tersebut menerangkan perbedaannya.

"Dia membali air gun ya, bukan airsoft gun, jangan salah paham," kata Sofyan Tsauri.

"Kalau airsoft gun paling kecepatannya cuma sampai 350 sampai 400 fps."

"Kalau air gun di atasnya, dia kalibernya 4,5 dengan biji besi yang kemudian bisa diupgrade sampai 900 fps, frames per second."

Sofyan Tsauri mengatakan bahwa senjata tersebut bisa berakibat lebih fatal dibanding airsoft gun.

Jika ditembakkan dan terkena organ vital dalam jarak sampai 2 meter, maka dapat mengakibatkan kematian.

"Artinya memang kalau jarak satu meter, dua meter, itu kalau kena kepala bisa tembus memang," ujar Sofyan Tsauri.

"Dan beberapa kejadian ada yang mati kena air gun tersebut, jadi memang bisa mematikan."

"Walau pun dia melalui powernya dengan CO2."

Sofyan Tsauri menyebutkan bahwa senjata yang dipakai ZA tersebut berjenis Berreta dengan seri M84.

"Dan kami sangat mengenali barang tersebut, itu jenisnya Wind Gun M84 Beretta," ungkap Sofyan Tsauri.

Pada kesempatan yang sama, Brigjen Rusdi juga hadir dalam acara tersebut.

Ia pun membenarkan penuturan Sofyan Tsauri dan mengakui bahwa senjata yang digunakan ZA adalah air gun.

"Benar dipastikan itu air gun, dan kalau jarak yang efektif satu-dua meter mengenai bagian mematikan itu bisa mematikan orang," terang Brigjen Rusdi.

Baca juga: ZA Bisa Lewati Metal Detector Mabes Polri meski Bawa Senjata, Brigjen Rusdi: Ada Kerusakan

Baca juga: Ini Alasan ZA Bisa Lolos Bawa Senjata Masuk ke Mabes Polri, Ternyata Sempat Diantar Petugas

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 13.59:

BIN Amati Cara Amatir ZA Tembaki Polisi

Di sisi lain, Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengamati cara terduga teroris Zakiah Aini alias ZA (26) menyerang Mabes Polri.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (31/3/2021).

Diketahui ZA menembakkan airsoft gun kepada petugas yang berjaga di pos polisi Mabes Polri, Rabu sekitar pukul 16.30 WIB.

Wanita berusia 26 tahun itu kemudian ditembak mati di tempat.

Wawan menganalisis gerak-gerik serangan ZA yang terekam dalam CCTV layaknya penembak amatir.

"Persoalannya bocah ini atau saya katakan masih adik satu ini tidak berlatih menembak dengan pola formasi tempur," kata Wawan Purwanto.

"Dia masih sama sekali tidak mengerti ilmu medan, ilmu perang, dan lain sebagainya," lanjut dia.

Ia menyebut hal itu dapat dilihatnya melalui rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik serangan ZA.

Wawan menduga bahkan pelaku sengaja tidak mencari perlindungan.

"Iya, betul. (ZA) tidak merunduk di suatu lokasi yang aman, tidak melakukan tiarap, tidak melakukan di gorong-gorong, atau berdiri di balik suatu perlindungan yang cukup," papar Wawan.

"Jadi justru malah menurut saya membiarkan dirinya ditembak," komentar dia.

Wawan membenarkan ada kemungkinan ZA dengan sengaja tahu dirinya akan tewas atau dapat disebut aksi serangan bunuh diri.

Ia memberi contoh dengan menunjukkan bagaimana ZA mengarahkan senjata kepada petugas yang berjaga.

"Ketika berhadapan dengan petugas yang siap itu, dia menodongkan, tidak melesatkan peluru," kata Wawan.

Hal itu semakin membuktikan pelaku bukan orang yang terlatih, apalagi dibandingkan para petugas yang langsung siaga.

"Jadi ini yang menjadi salah satu indikasi bahwa dia belum berlatih secara militer atau pola-pola serang yang semestinya dilakukan sehingga sama sekali tidak ada korban berjatuhan," kata Wawan.

"Di samping itu memang capacity building dari markas atau objek-objek kita itu memang diperkuat, jadi senjata itu melekat. Sehingga ketika ada alarm seperti ini lantas terkepung dia," jelasnya. (TribunWow.com/ Via, Brigitta)

Berita lain terkait Teroris Serang Mabes Polri

Tags:
Airsoft GunMantan Teroristerduga terorisMabes PolriTeroris Serang Mabes PolriSofyan Tsauri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved