Terkini Daerah
Pamit Yasinan, Guru Ngaji Tewas Bersimbah Darah di Kebun, Keluarga: Kalau Ketangkap, Hukum Mati
Seorang guru ngaji asal Dusun Baka Utara, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, ditemukan tewas mengenaskan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Ia pun berharap pelaku diganjar hukuman mati.
"Ya tentu kami sangat terpukul. Keluarga inginnya kalau pelaku ketangkap bisa dihukum mati," sambungnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Fajar Bangkit Sutomo menyebut pihak kepolisian masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.
Menurut Fajar, polisi bahkan telah menurunkan anjing pelacak untuk mencari jejak pelaku.
Namun, anjing pelacak itu justru menuju rumah korban yang berjarak sekira 200 meter dari lokasi kejadian.
"Anjing pelacak itu malah lari ke rumah korban. Itu lari kesana karena sample yang dicium anjing darah korban," terang Fajar.
Ia mengatakan, tak ada satu pun warga yang melihat aksi pembunuhan itu.
Baca juga: Minta Honda Jazz hingga Tuduhan Selingkuh, Ini Pengakuan Anak Pembunuh Ayah Kandung di Malang
Pasalnya, tak ada pemukiman warga di dekat lokasi penemuan mayat.
Di sisi kanan dan kiri lokasi kejadian, hanya terdapat ladang perkebunan pepaya.
"Jadi bisa dibayangkan kalau malam hari pasti kawasan situ sangat sepi," terangnya.
Fajar menduga, sebelum dibunuh, korban sempat berusaha melarikan diri.
Pasalnya, jarak penemuan jasad korban dengan motor yang dipakai Supriyono cukup jauh.
"Kayaknya korban masuk ke lahan perkebunan itu untuk melarikan diri, mungkin pertamanya dihadang di jalan," terang Fajar. (TribunWow.com/Tami)
Simak artikel lain terkait pembunuhan guru ngaji
Artikel ini telah diolah dari SURYA.co.id dengan judul Berangkat Yasinan, Supriyo Guru Ngaji di Lumajang Dicegat Lalu Dibantai di Areal Perkebunan, dan Guru Ngaji Lumajang Dibunuh Saat Berangkat Pengajian, Keluarga Cari Pelakunya: Ketemu, Hukum Mati