Breaking News:

Viral Medsos

Ngaku Bisa Imbangi GM Irene Sukandar saat Ditantang Catur, Dewa Kipas Sayangkan Cuma Main 10 Menit

Pemain catur Dadang Subur alias Dewa Kipas mengaku dirinya sebenarnya bisa mengimbangi Grand Master Catur Irene Sukandar.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Instagram @irene_sukandar/Capture YouTube iNews
Kolase foto pemain catur Grand Master Irene Sukandar dan Dadang Subur alias Dewa Kipas. 

TRIBUNWOW.COM - Pemain catur Dadang Subur alias Dewa Kipas mengaku dirinya sebenarnya bisa mengimbangi Grand Master Catur Irene Sukandar.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Senin (22/3/2021).

Diketahui pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas dengan Irene Sukandar itu menjadi viral di YouTube.

Dadang Subur alias Dewa Kipas, pemain catur di Chess.com yang diblokir setelah menang melawan YouTuber GothamChess.
Dadang Subur alias Dewa Kipas, pemain catur di Chess.com yang diblokir setelah menang melawan YouTuber GothamChess. (Facebook AliAkbar)

Baca juga: Sengaja Viralkan Aksi Gandakan Uang Pakai Jenglot, Ustaz Gondrong Raup Rp 10 Juta per Hari

Pasalnya Dewa Kipas dikenal sebagai pemain catur di Chess.com, berbeda dengan Irene Sukandar yang merupakan pemain catur profesional dan menjadi juara dunia.

Dewa Kipas mengaku dirinya bisa menandingi kemampuan Irene Sukandar jika menggunakan sistem yang berbeda.

"Sebetulnya itu mau main partai. Satu kali, sekitar satu jam setengah. Saya kalau itu kayaknya bisa mengimbangi," kata Dadang Subur alias Dewa Kipas.

Ia menyayangkan permainan hanya dilakukan 10 menit dalam tiga set.

Diketahui Dadang kalah telak dalam pertandingan tersebut dengan hasil akhir 0-3 untuk Irene Sukandar.

Dadang mengaku pertandingan yang disiarkan langsung di YouTube itu memang cukup berat bagi dirinya.

"Tapi ini main 10 menit. Kalau 10 menit memang saya lambat," kata Dadang.

"Kemungkinan beratlah, begitu," jelasnya.

Pemain catur Grand Master Irene Sukandar.
Pemain catur Grand Master Irene Sukandar. (Instagram @irene_sukandar)

Baca juga: Isi Permohonan Maaf BWF kepada Indonesia soal All England 2021: Satu Raksasa Bulu Tangkis Dunia

Dadang juga mengaku permainannya dengan sang grand master sebetulnya seimbang.

Walaupun begitu ada beberapa langkah yang justru berbalik menjadi serangan bagi dirinya.

Ia turut mengakui kemampuan Irene hingga menyandang titel grand master.

"Tapi sebetulnya saya tadi juga sama, imbang-imbang saja. Cuma ada langkah-langkah blunder," ungkap Dadang.

"Juga Mbak Irene benar-benar sangat solid. Benar-benar dia bangunannya kokoh sekali," katanya.

"Jadi saya agak kesulitan juga. Kalau 10 menit saya agak kesulitan, tapi kalau panjang saya agak bisa," tambah pecatur online ini.

Dapat Rp100 Juta

Diketahui setelah memenangkan acara tersebut Irene mendapat hadiah sebesar Rp300 juta.

Sementara itu Dadang memperoleh Rp100 juta sebagai apresiasi sudah berpartisipasi dalam pertandingan langsung itu.

Ia mengungkapkan bagaimana dirinya akan memanfaatkan hadiah uang tunai tersebut.

"Mungkin saya insyaallah mau buka warung. Warung itu warung kopi tapi di sampingnya ada catur-catur, biar orang agak minat, begitu," tuturnya.

"Seperti dulu saya waktu di Singkawang buka warung kopi. Ada 20 meja buat yang hobi catur. Bahkan sering ada pertandingan atau apa, sebagian orang pada nonton," kata Dadang.

Baca juga: Sosok Sisca Kohl, Viral di TikTok berkat Video Celengan Masa Kecilnya

Menurut dia, dengan begitu olah raga catur akan terangkat kembali dan menemukan bakat-bakat baru.

Selain itu ia bersyukur dunia catur kembali dilirik.

Diketahui pertandingan kemarin sempat menjadi trending di media sosial.

"Jadi hidup catur. Mungkin di situ ada bakat-bakat. Kalau saya 'kan sudah tua, sudah enggak layak, lah," jelas Dadang sambil tertawa.

Dadang lalu mengungkapkan pengalamannya saat bermain catur online.

Ia mengaku sudah mencapai level 2.300.

"Sebetulnya saya dulu waktu menang di Chess.com, pertama itu harus di 800 atau dari bawah lagi," ungkap Dadang.

"Sebetulnya saya sudah 2.000 lebih, sehingga saya mengalahkannya agak enak sehingga grafik akurat," lanjutnya.

Dadang berdalih kemampuan Irene memang tidak perlu diragukan lagi.

Namun lagi-lagi ia menyebut kekalahannya disebabkan sistem pertandingan.

"Waktu dengan Mbak Irene, itu benar-benar solid sehingga layak menjadi pemain Indonesia. Memang dia pernah olimpiade," kata Dadang.

"Tapi bukan masalah itu. Kalau partai, mungkin saya bisa mengimbangi. Kalau 10 menit benar-benar saya (tidak bisa)," terangnya.

Lihat videonya mulai menit 2.30:

(TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
GM IreneDewa KipasCatur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved