Tim Indonesia Mundur dari All England
Praveen Jordan Emosional saat PBSI Dikritik Tak Carter Pesawat untuk All England: Gila-gila Ya Orang
Pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan meluapkan kekesalannya soal kisruh All England Open 2021.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan meluapkan kekesalannya soal kisruh All England Open 2021.
Dilansir TribunWow.com, Praveen mengaku kenangan manisnya saat dua kali menyabet gelar di All England hilang seketika akibat insiden ini.
Bahkan, ia turut meluapkan amarahnya saat sejumlah pihak justru menyalahkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) karena tak carter pesawat.

Baca juga: Kiper Persib Bandung Kecewa Sahabatnya Mendadak Gagal Tampil di All England 2021: Sangat Disayangkan
Baca juga: Protes KOI ke BWF soal Kasus All England 2021: Jangan Buang Badan ke Pemerintah Inggris
Hal itu diungkapkannya dalam siaran langsung Instagram yang kembali diunggah kanal YouTube tvOneNews, Minggu (21/3/2021).
Sebelumnya, tim Indonesia dipaksa mundur dari All England setelah satu pesawat dengan penumpang yang terkonfirmasi Covid-19.
"Karena gua juga ada baca berita, katanya kenapa kok enggak carter pesawat," kata Praveen kesal.
Praveen menyebut carter pesawat membutuhkan biaya yang besar.
Karena itu, ia justru menantang pihak yang mengkritik PBSI untuk membayar biaya carter pesawat menuju Inggris.
"Gila-gila ya orang ngomong doang, sini bayarin," kata Praveen.
"Tuh, kemarin kita ke Thailand aja (Rp) 1 M, terus lo mau tunggu di sini 10 hari?"
"Itu bayar parkir berapa duit."
Baca juga: Hari Ini, Tim Indonesia akan Lakukan Tes PCR seusai Dipaksa Mundur dari All England 2021
Baca juga: Curhat Hendra Setiawan Didepak dari All England, Pasrah Keluarkan Biaya Pribadi: Buang-buang Uang
Tampak, Praveen semakin emosional saat membahas soal kritik tersebut.
Ia bahkan meminta pihak-pihak yang mengkritik PBSI untuk berpikir sebelum berbicara.
"Ini ke Eropa bukan ke Asia, dia mau pulang juga butuh bensin," tutur Praveen.
"Emang dia bisa isi bensin pakai air laut."
"Makanya kalau ngomong otak dipakai, jangan asal bac*t."
Lebih lanjut, Praveen menyoroti kacaunya pelaksanaan All England 2021.
Untuk ajang sekelas All England, penyelenggaraan tahun ini menurutnya paling buruk.
"Kelasnya Super 1000, All England," ucap Praveen.
"Kemarin di Thailand Super 1000 aja persiapannya gila banget."
"Ini sekelas All England persiapannya mana bos? Gila kali."
Saking kesalnya, Praveen menyebut semua kenangan manisnya dua kali menyabet juara di All England seketika musnah akibat insiden ini.
"Momen manis gue udah terkontaminasi sama rasa kesel gua."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-0.55:
Menpora Tak Mau Indonesia Diremehkan
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali meminta kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) agar segera menuntut klarifikasi dari Badminton World Federation (BWF) terkait perhelatan YONEX All England Open 2021.
Seperti yang diketahui, BWF memaksa Tim Indonesia untuk mundur dari perhelatan tersebut karena satu pesawat dengan seorang penumpang yang positif Covid-19.
Melihat hal ini, Zainudin meminta agar PBSI segera meminta BWF bersikap supaya Indonesia ke depannya tidak dianggap enteng karena menerima begitu saja keputusan ini.
Hal itu disampaikan oleh Zainudin dalam sesi tanya jawab bersama awak media yang diselenggarakan secara online, Kamis (18/3/2021).
Zainudin mengatakan, PBSI adalah pihak yang berwenang untuk meminta pertanggungjawaban kepada BWF soal All England 2021.
"Yang harus kita pertanyakan tentu yang akan mempertanyakan itu adalah federasi di dalam negeri kita, kepada BWF," kata Zainudin.
"Maka saya mendorong supaya PBSI mempertanyakan itu baik kepada federasi internasional maupun federasi Asia."
Baca juga: Bersama Netizen Indonesia, Ridwan Kamil Ikut Tulis Komentar di Instagram Resmi All England Open 2021
Zainudin tak mau Indonesia diam menerima begitu saja keputusan ini tanpa mencari kejelasan dan klarifikasi dari BWF.
"Kekhawatiran saya itu, jangan sampai kejadian ini kalau kita diamkan, karena kita dianggap peserta dari Indonesia terima saja diperlakukan seperti apa, diam saja," kata dia.
"Maka yang akan datang mereka akan seenaknya saja memperlakukan Indonesia," sambungnya.
Zainudin tegas menyatakan sikapnya bahwa pemerintah mendorong agar PBSI segera meminta BWF memberikan klarifikasi.
Ia tidak mau BWF mengakhiri kasus ini tanpa adanya kejelasan.
"Tidak bisa BWF langsung buang badan," kata Zainudin.
Zainudin juga menyampaikan, dalam kasus ini pemerintah tidak bisa mencampuri langsung karena akan dianggap mengintervensi.
"Dan yang bisa berkomunikasi tentu federasi, bukan kita pemerintah," terang Zainudin.
"Kalau pemerintah tentu itu tidak jalurnya dan bisa dianggap ikutan atau intervensi pemerintah."
"Saya ingin mendorong supaya teman-teman di PBSI untuk meminta klarifikasi dan sikapnya harus dinyatakan," tegas Zainudin. (TribunWow.com)