Breaking News:

Tim Indonesia Mundur dari All England

Sampai Debat Tuntut Keadilan di All England, Desra Percaya: Saya Bukan Medis tapi Saya Punya Logika

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya mengaku sempat berdebat dengan National Health Service (NHS).

Istimewa via WARTAKOTAlive.com
Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya mengaku sempat berdebat dengan National Health Service (NHS). Perdebatan tersebut dipicu oleh kontroversi tim Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya mengaku sempat berdebat dengan National Health Service (NHS).

Dilansir TribunWow.com, perdebatan tersebut dipicu oleh kontroversi tim Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021.

Desra mengaku tak bisa menerima alasan penyelenggara All England 2021 hingga memaksa tim Indonesia mundur.

Story Marcus Fernaldi Gideon pada Jumat (19/3/2021). Marcus Gideon meragukan pernyataan pemerintah Inggris yang menjamin akan adil dan transparan terkait kasus Covid-19 dan polemik All England 2021 yang memaksa tim Indonesia untuk mundur dari kompetisi.
Story Marcus Fernaldi Gideon pada Jumat (19/3/2021). Marcus Gideon meragukan pernyataan pemerintah Inggris yang menjamin akan adil dan transparan terkait kasus Covid-19 dan polemik All England 2021 yang memaksa tim Indonesia untuk mundur dari kompetisi. (Kolase (Dok. PBSI) dan (Instagram/@marcusfernaldig))

Baca juga: Taufik Hidayat Sayangkan Nasib Tim Indonesia di All England, Soroti Sikap BWF: Harusnya Diantisipasi

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Daniel Mananta Langsung Hubungi Anthony Ginting: Gak Adil

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Jumat (19/3/2021).

Sebelumnya, tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 karena satu pesawat dengan penumpang terkonfirmasi Covid-19.

Tim Indonesia diminta karantina mandiri selama 10 hari hingga terpaksa angkat kaki dari ajang All England 2021.

"Saya juga sampaikan ke NHS, kita berdebat pakai logika," kata Desra.

"Saya bukan orang medis tapi saya punya logika."

Menurut Desra, ketidakadilan begitu tampak dalam keputusan tersebut.

Baca juga: Media Asing Soroti Amukan Warganet soal Tim Indonesia Walkover dari All England: Marah Online

Baca juga: Ikut Didepak dari All England bersama Tim Indonesia, Pemain Turki Neslihan Yigit: Ini Tidak Adil

Pasalnya, tim Turki yang satu pesawat dengan tim Indonesia tak diminta mundur dari ajang All England 2021.

"Satu orang pemain Turki dikatakan positif, karena itu dalam satu pesawat, maka tim kita dikatakan close contact," jelas Desra.

"Terus kita disuruh isolasi mandiri kan."

"Logikanya adalah ini pertandingan sudah berjalan beberapa hari, bahkan panitia kelupaan."

"Kelupaan atau apa enggak tahu, ini kembali lagi masalah kompetensi," sambungnya.

Desra menyebut, tim Turki seharusnya juga turut dipaksa mundur dari All England 2021.

Pasalnya, selain satu pesawat dengan pasien Covid-19, mereka juga sudah beberapa hari bertanding sebelum masalah ini jadi sorotan.

"Menarik pemain Turki, pemain Turki satu pesawat dnegan tim Indonesia," ujar Desra.

"Mereka semua sudah bergaul, bergabung, bermain."

"Logikanya, mereka juga close contact dong?"

"NHS memahami itu close contact, makanya NHS meminta PCR untuk semua," tandasnya.

Simak videonya berikut ini:

Ketum: Itu Informasi Ngawur

Di sisi lain, sebelumnya Ketua Umum (Ketum) PBSI, Agung Firman Sampurna menggebu-gebu memberi komentar soal tim Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021.

Dilansir TribunWow.com, Agung merasa banyak kejanggalan dalam ketentuan tersebut.

Terutama, saat tim Indonesia disebut satu pesawat dengan penumpang yang dikonfirmasi Covid-19.

Baca juga: Sempat Tuai Sorotan, Wakil Turki Satu Pesawat dengan Tim Indonesia Akhirnya Mundur dari All England

Baca juga: Bicara Peluang Indonesia Bisa Lanjutkan All England seusai Dipaksa Mundur, PBSI: Ini Sejarah Kelam

Hal itu diungkapkan Agung dalam acara 'ROSI' Kompas TV, Kamis (18/3/2021).

Sebelum tim Indonesia dipaksa mundur, menurut Agung, ada tujuh atlet dari negara lain yang dinyatakan positif Covid-19.

"Dalam kondisi tersebut, BWF mengonfirmasi ada 7 pemain dari tiga negara, Denmark, India dan Thailand yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab pertama," kata Agung.

"Hasil tes menyatakan bahwa mereka positif, kemudian untuk tujuh orang ini diberi kesempatan untuk tes lagi."

Agung justru meragukan hasil tes swab mandiri tujuh atlet negara lain itu.

Pasalnya, tak ada satu pun orang yang bisa menjamin keaslian hasil tes swab ketujuh atlet tersebut.

Baca juga: PBSI Ungkap Mental Tim Indonesia seusai Dipaksa Mundur dari All England, Banyak Kurung Diri di Kamar

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Menpora Ngaku Tak akan Tinggal Diam: Kita Dianggap Lemah

"Anda tahu apa yang dilakukan tes itu? Tes itu dilakukan secara mandiri oleh pemain masing-masing," jelas Agung.

"Jadi kita tidak bisa meyakini apakah betul atau tidak."

"Dan tiba-tiba mereka ikut bertanding."

Nasib ketujuh atlet negara lain itu berbanding terbalik dengan tim Indonesia.

Meski hasil tes swab negatif, tim Indonesia tetap dijegal dari All England 2021.

"Tiba-tiba kita ada informasi kita sepesawat dengan entah siapa makhluknya katanya terindikasi positif di pesawat tersebut."

"Kalau dikatakan ada kontak erat ngawur itu."

Keraguan Agung semakin bertambah saat pihak penyelenggara All England tak menjelaskan siapa penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19.

"Saya pikir itu informasi ngawur karena orang masuk ke pesawat kan enggak bisa kontak-kontak."

"Dan kita ingin tahu siapa di pesawat itu yang kemudian dinyatakan Covid-19 yang sampai hari ini kita tidak dapat informasi itu," tukasnya. (TribunWow.com/Tami)

Baca artikel lain terkait All England 2021

Tags:
Dubes RIAll EnglandTim Indonesia Mundur dari All EnglandAll England OpenInggris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved