Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana
Update Terbaru Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Ditemukan 66 Korban
Berikut ini update terbaru terkait kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Berikut ini update terbaru terkait kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat.
Basarnas Bandung berhasil mengevakuasi seluruh korban yang terjepit badan bus di jurang Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021).
Evakuasi korban selesai dilakukan pada pukul 07.40 WIB. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, Bus Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB tersebut memiliki tempat duduk sebanyak 63 kursi.
Baca juga: Warga Ceritakan Kronologi Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang, Nadi: Ada Elf Kecelakaan, Ternyata Bis

"Kami hitung dari kapasitas kursi bus ada 63 tempat duduk. Kemudian sampai pagi ini pukul 07.40 WIB, kami menemukan 66 korban," ujar Supriono kepada Kompas.com, Kamis.
Menurut Supriono, sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara 39 orang dalam kondisi selamat.
Supriono menuturkan, dari total 66 korban yang telah berhasil dievakuasi, beberapa di antaranya merupakan usia balita.
"Paling banyak usia anak remaja dan dewasa, ada juga tadi kami evakuasi balita," tutur Supriono.
Supriono menuturkan, secara keseluruhan proses evakuasi berjalan lancar.
Beberapa korban ada yang ditemukan di luar bus. Namun, mayoritas dievakuasi saat terjepit di dalam bus.
Dugaan Penyebab
Ada beberapa dugaan mengenai penyebab jatuhnya bus Sri Padma Kencana ke dalam jurang.
Mulai dari sopir yang tak ahli hingga kondisi bus itu sendiri.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id dan Kompas.com, berikut adalah sejumlah dugaan terkait penyebab jatuhnya bus Padma ke dalam jurang.
Sopir Tak Ahli
Sopir bus Padma diketahui ikut tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar warga setempat yang membantu proses evakuasi, Waslim (59), kepada Kompas.com.
Serupa dengan keterangan Basarnas, Waslim mengiyakan banyak korban berada dalam kondisi terjepit.
"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.
Baca juga: Alami Kecelakaan, Tur Rombongan SMP Muaawanah Bus Padma Disorot Pemerintah: Sekolah Masih Online
Waslim menduga kecelakaan itu terjadi karena sopir bus tidak mengenal medan jalan.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham. Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
TKP Rawan Kecelakaan
Sementara itu, Danpos Koramil Wado, Pelda Nandang mengungkapkan bahwa rombongan di dalam bus tersebut baru saja pulang dari ziarah dan tur SMP IT AL Muawanah Cisalak, Subang.
Namun dalam perjalanan pulang, bus mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang.
Untuk kronologi sementara yang didapat Nandang, kecelakaan terjadi tepatnya di tanjakan Cae yang diakui memang tajam dan rawan.
"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang.
Baca juga: 27 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Bus Sri Padma, Korban Selamat: Semua Teriak Allahu Akbar
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir juga mengakui bahwa lokasi kecelakaan bus Sri Padma Kecana begitu rawan.
Hanya saja untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, pihaknya mengaku sudah memasang penerangan hingga rambu-rambu.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya," ungkap Dory.
"Ini jadi perhatian kami secepatnya," imbuhnya.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya. Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini."
Bau Kampas Rem Sepanjang Perjalanan
Seorang korban selamat menceritakan sempat ada kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.
Penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).
Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.
Baca juga: 27 Orang Tewas Akibat Bus Padma Terjun ke Jurang, Polisi Soroti Kegiatan Ziarah: Tidak Ada Laporan
Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.
Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.
Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.
Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.
"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.
Mulai dari Siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, hingga guru semua mengucap takbir ketika kecelekaan terjadi.
Ketika jatuh ke jurang, dua anak Mimin terpental ke belakang sedangkan dirinya terjepit jok.
"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.
(Kompas.com/Aam Amirullah) dan (TribunWow.com/Anung, Elfan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Terbaru Kecelakaan Bus di Sumedang, Berisi 66 Orang Termasuk Balita"