Breaking News:

Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana

Tikungan Cae Banyak Memakan Korban, Bupati Sumedang: Dulu Pernah Ada Satu Bus seperti ini

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjelaskan Tanjakan Cae, kerap memakan korban. Pengemudi yang melewati jalur tersebut diminta ekstra hati-hati.

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kompas TV
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengungkapkan bahwa Tanjakan Cae di Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat curam dan berbahaya. Pengemudi yang melintas diminta untuk ekstra hati-hati. 

TRIBUNWOW.COM – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengungkapkan bahwa Tanjakan Cae di Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kerap terjadi kecelakaan hingga memakan korban.

Hal itu disampaikan Dony menyusul adanya persitiwa kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang hingga banyak menewaskan orang, Rabu (10/3/2021).

Dikutip Tribunwow.com dari Kompas.TV, lokasi terjadinya kecelakaan tersebut memang dikenal rawan terjadinya kecelakaan.

Lantas apa yang menyebabkan Tikungan Cae di Sumedang berbahaya?

Menurut Dony, Tanjakan Cae ini merupakan akses penghubung Sumedang dengan Malangbong yang panjang dan curam, sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Baca juga: Kondisi Korban Kecelakaan Bus Padma, Ada yang Terlempar ke Luar hingga Terhimpit Badan Bus

Baca juga: Cerita Basarnas Lakukan 6 Jam Evakuasi Kecelakaan Maut di Sumedang, Beberapa Korban Terlempar Keluar

Dony juga menjelaskan bahwa sebelumnya juga ada kejadian serupa satu bus masuk jurang ketika melewati Tikungan Cae.

“Iya memang disana sering terjadi kecelakaan, Dulu pernah ada satu bus di Tanjakan Cae ini mengalami seperti itu, memang sering, memang harus ekstra hati-hati,” ungkap Dony.

Selain itu, dikatakan bahwa peristiwa kecelakaan di Tikungan Cae ini harus ada penanganan khusus.

"Sebenarnya sebelumnya pun kemarin aparat TNI, Polri, kecamatan, sudah membersihkan ada longsoran, ada pohon tumbang, sudah kami atasi dari kejadian sebelumnya," ujar Dony.

“Tapi yang jelas, dengan adanya kejadian di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan khusus,” sambungnya.

Baca juga: Fakta Kebohongan Siswi 13 Tahun Berujung Pemenggalan Samuel Paty, Pelaku Sering Bolos Sekolah

Dony juga menjelaskan terkait status keberadaan Tikungan Cae ini di bawah tanggungjawabnya Pemerintah Daerah Sumedang.

Termasuk penanganan kejadian kecelakaan bus rombongan SMP IT Al Muawwanah saat ini.

“Kami sudah memberikan arahan kepada dishub, ini masuknya jalan provinsi yah, tetapi kami tetap berkewajiban untuk menangani ini,  termasuk pengadaan lampu PJU-nya kemudian markanya dan sebagainya ini jadi perhatian kami secepatnya,” ujar Dony.

Sementara itu, kepala Subbagian Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan berdasarkan keterangan korban selamat, total rombongan dalam bus sebanyak 59 orang.

“Rombongan peziarah pulang dari Pamijahan Tasikmalaya melalu jalur Tanjakan Cae, Wado, Sumedang,” ujar Dedi kepada Kompas.com, Rabu (10/3/2021) malam.

Sulitnya Evakuasi Penumpang

Dari total 63 orang di dalam bus Sri Padma Kencana, 27 di antaranya tewas akibat kecelakaan di Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (10/3/2021) malam.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengakui adanya kesulitan dalam proses evakuasi para korban.

Satu bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Satu bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam. (ISTIMEWA via TribunJabar.id)

Baca juga: 27 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Bus Sri Padma, Korban Selamat: Semua Teriak Allahu Akbar

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono.

Seusai terjun ke dalam jurang di Tnajakan Cae, posisi bus berada dalam kondisi terbalik.

"Kesulitan yang kami hadapi pada proses evakuasi ini karena posisi bus yang terbalik, sehingga korban banyak yang terhimpit badan bus dan menyulitkan kami dalam proses evakuasi," tutur Supriono.

Sopir bus Padma diduga ikut tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar warga setempat yang membantu proses evakuasi Waslim (59), kepada Kompas.com.

Serupa dengan keterangan Basarnas, Waslim mengiyakan banyak korban berada dalam kondisi terjepit.

"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.

Waslim menduga kecelakaan itu terjadi karena sopir bus tidak mengenal medan jalan.

"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham. Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.

Diketahui jumlah rombongan adalah 63 orang. Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO satu orang.

(Tribunwow.com/Adi Manggala S/Anung)

Artikel ini diolah oleh Kompas TV dengan judul Cerita Mengerikan Bupati Sumedang soal Tanjakan Cae Lokasi Bus Ziarah SMP Masuk Jurang ,Kompas.com dengan judul Bupati Sumedang: Tanjakan Cae, Lokasi Bus Masuk Jurang, Memang Rawan Kecelakaan, dan judul "Update Korban Bus Maut Terjun ke Jurang di Sumedang, 27 Orang Tewas"

Sumber: Kompas TV
Tags:
Tikungan CaeKecelakaan MautBus Sri Padma KencanaMeninggal DuniaJurangTim SARSumedangJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved