Vaksin Covid
Simak Link Daftar Vaksin Covid-19 untuk Lansia sesuai Provinsi, Lengkap Cara Daftar di Puskesmas
Beberapa wilayah di Indonesia sudah memulai vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Beberapa wilayah di Indonesia sudah memulai vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia).
Di beberapa tempat, bahkan sudah ada yang memasuki vaksinasi tahap dua.
Dilansir TribunWow.com dari laman resmi Kemkes.go.id, vaksinasi lansia diprioritaskan terlebih dulu untuk Jawa dan Bali, dengan dimulai dari Provinsi DKI Jakarta, mengingat 65 persen kasus Covid-19 tercatat berada di pulau tersebut.

Baca juga: Baru Tiba di Indonesia, Vaksin AstraZeneca Lebih Aman untuk Lansia? Simak Kata Satgas Covid-19
Menurut Kementerian Kesehatan, ada dua sarana vaksinasi bagi lansia.
Pertama adalah melalui fasilitas kesehatan (faskes) masyarakat baik di puskesmas maupun rumah sakit pemerintah.
Berikut tahapannya.
1. Penerima vaksin mendaftar melalui situs resmi Kementerian Kesehatan yaitu www.kemkes.go.id dan sehatnegeriku.kemkes.go.id, serta situs resmi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di www.covid19.go.id.
2. Di ketiga situs itu akan tersedia link (tautan) yang harus diisi. Calon penerima vaksin harus menjawab sejumlah pertanyaan yang tertera.
3. Seluruh data yang diisi akan masuk ke Dinas Kesehatan provinsi masing-masing. Kemudian Dinas Kesehatan akan menentukan jadwal hari dan lokasi pelaksanaan vaksinasi.
Apabila penerima vaksin lansia kesulitan mendaftar, maka dapat meminta bantuan kepada anggota keluarga lain atau RT dan RW setempat.
Kedua adalah melalui program vaksinasi massal oleh organisasi dan instansi.
1. Organisasi atau instansi tertentu dapat bekerja saa dengan Kementerian Kesehatan dan/atau Dinas Kesehatan terkait vaksinasi lansia.
2. Jadwal hari dan lokasi pelaksanaan vaksin akan ditentukan organisasi dan instansi yang diikuti peserta.
Baca juga: Sosok Siti Rumende Harahap, Orang Tertua yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Indonesia, Usia 99 Tahun
Berikut daftar link (tautan) untuk mendaftar vaksinasi Covid-19 pada lansia.
DKI JAKARTA
SERANG
BANDUNG
SEMARANG
SURABAYA
YOGYAKARTA
DENPASAR
BANDA ACEH
PANGKAL PINANG
BENGKULU
GORONTALO
JAMBI
PONTIANAK
BANJARMASIN
TANJUNG SELOR
PALANGKARAYA
SAMARINDA
TANJUNG PINANG
BANDAR LAMPUNG
AMBON
TERNATE
MATARAM
KUPANG
MANOKWARI
JAYAPURA
PEKANBARU
MAMUJU
MAKASSAR
PALU
KENDARI
MANADO
PADANG
PALEMBANG
MEDAN
Vaksin AstraZeneca Lebih Aman untuk Lansia?
Ketua Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting menjelaskan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang baru saja tiba di Tanah Air.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Selasa (9/3/2021).
"Ini adalah hasil dari pengembangan vaksin AstraZeneca dan University of Oxford," jelas Alexander K Ginting.
Baca juga: Beredar Isu Vaksin Covid-19 Akibatkan Kemandulan, Benarkah? WHO Ungkap Sederet Mitos dan Faktanya
Ia menjelaskan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan vaksin ini lebih maju.
"Kelebihannya dia ini lebih banyak dikerjakan dalam bentuk teknologi biologi-molekuler yang lebih advanced. Kemudian bisa diberikan pada usia 18 sampai 55 tahun," kata Alexander.

Sama seperti vaksin Sinovac yang sebelumnya sudah didistribusikan pemerintah, vaksin AstraZeneca juga harus diberikan dua kali.
Proses pemberiannya juga melalui suntikan intramuskular.
"Kemudian diberikan 0,5 cc per dosis, bila dua dosis berarti 1 cc dalam 24 hari. Injeksinya intramuskular," papar Alexander.
Ia menjelaskan ada sedikit perbedaan dengan vaksin Sinovac dan Sinopharm yang dikembangkan di China.
"Sumber penelitiannya di Inggris. Jadi ini termasuk vaksin yang berbeda dengan Sinovac atau Sinopharm, di mana platformnya adalah inactivated virus," terang Alexander.
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ketahui Potensi Efek Sampingnya
Alexander membenarkan vaksin AstraZeneca sudah diuji untuk orang berusia di atas 55 tahun atau lanjut usia (lansia).
Sejauh ini belum ditemukan efek negatif yang ditimbulkan penyuntikan AstraZeneca kepada lansia.
Walaupun begitu, Alexander mengingatkan vaksin ini pun masih dalam penelitian lebih lanjut.
Maka dari itu, kemungkinan efek samping atau terkait komponen lainnya masih perlu diteliti.
"Kalau kita lihat bahwa AstraZeneca ini diuji juga untuk di atas 55 tahun. Kemudian dari berbagai penelitian yang berjalan tidak didapatkan laporan yang serius atau kejadian pasca-imunisasi yang serius," ungkapnya.
"Tapi karena ini juga karena vaksin yang penemuannya baru, tentu kita tetap harus mempunyai kehati-hatian di dalam menyeleksi mereka yang akan mau diberikan vaksin dari kelompok viral factor," tambah Alexander. (TribunWow.com/Brigitta)