Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Satu Keluarga Kuliah di UNS Solo, sang Ibu Hadiri 10 Kali Wisuda: Bapak Dulu Tukang Fogging

Kisah inspiratif perjuangan keluarga menempuh pendidikan di bangku kuliah di tengah keterbatasan ekonomi hadir dari pasangan Abdullah-Siri.

Editor: Lailatun Niqmah
Istimewa/TribunSolo.com
Kolose kampus UNS yang ada di Jalan Ir Sutami No 36, Kentingan, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Keluarga pasangan Abdullah Jamal Warsito dan Siri Abdullah (84) yang anak-anaknya menamatkan kuliah di UNS. 

TRIBUNWOW.COM - Kisah inspiratif perjuangan keluarga menempuh pendidikan di bangku kuliah di tengah keterbatasan ekonomi hadir dari pasangan Abdullah Jamal Warsito dan Siri Abdullah (84).

Pasalnya, sebagian besar anak-anak mereka berhasil menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah.

Uniknya, mereka semua lulus dari universitas yang sama, yakni Univesitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca juga: DPC PKB Solo Kini Memanas, Pengurus Ancam Tinggalkan Partai Gara-gara Pergantian Ketua

Kisah ini muncul ke publik menjelasng Dies Natalis ke-45 UNS Solo pada 11 Maret.

Mereka merupakan warga asal di Dukuh Tempursari, Desa Tambakboyo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Berikut kisah lengkapnya.

Pasangan Jamal dan Siri yang memiliki 9 anak, enam orang di antaranya bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Mereka adalah anak keempat hingga sembilan yakni Siti Aisyah, Nur Susilowati, Muchsonah, Sri Lestari, Ridwan Mahmudi, dan Uswatun Hasanah.

Sementara tiga orang lainnya yang tidak kuliah yaitu Siti Romlah, Darningsih, dan Samsudin.

Mereka tidak mengenyam pendidikan tinggi karena keterbatasan ekonomi pada saat itu.

Enam orang ini menempuh pendidikan di kampus yang berada di Jalan Ir Sutami No 36, Kentingan, Kecamatan Jebres, Kota Solo itu.

"Kami berenam merupakan lulusan UNS," tutur Ridwan Mahmudi dengan bangga menceritakan kepada TribunSolo.com pada Selasa (9/3/2021).

Wawan menceritakan meski mereka tinggal di Ngawi namun untuk urusan pendidikan keluarganya memilih untuk bersekolah di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.

Baca juga: Sosok Sheikh Zayed, Pangeran Uni Emirat Arab yang Jadi Nama Masjid Megah di Solo

Faktor utamanya adalah almarhum ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 2C di Puskesmas Gondang.

"Bapak saya dulu bekerja sebagai tukang fogging di sana," jelasnya.

Selain itu karena jarak rumahnya yang tidak terlalu jauh.

"Kurang lebih dari rumah ke Gondang sekitar dua sampai tiga kilometer saja," paparnya.

Tekad yang Kuat

Menurut pria yang sehari-hari menjadi Konsultan Bisnis dan Manajemen itu, ayahnya sejak dulu bercita-cita supaya anaknya bisa sekolah di perguruan tinggi.

"Karena bapak dulu merasa tidak punya kesempatan untuk bisa merasakan bangku kuliah, sehingga anak-anaknya didorong bisa kuliah," katanya.

Almarhum ayahnya juga berkeyakinan bahwa orang yang berilmu akan diangkat derajatnya.

"Ayah kami selalu berpesan kalau harta benda pasti akan habis. Namun jika orang punya ilmu maka tidak akan habis-habis dan bisa menjadi amal jariyah," ucapnya.

Pesan yang selalu diingat oleh anak-anaknya adalah kedua orang tua mereka tidak bisa mewariskan harta benda.

Namun yang bisa mereka berikan adalah investasi di dunia pendidikan.

"Bapak bilang seperti itu ke semua anaknya," katanya.

Dijelaskannya kenapa semua ke UNS, karena tiga hal.

Pertama, karena jarak Kota Solo yang tidak terlalu jauh dari Ngawi.

Kedua, biaya hidup di Kota Solo yang saat itu relatif murah.

"Dan yang terakhir karena UNS adalah perguruan tinggi negeri (PTN)," tuturnya.

Tak tanggung-tanggung, sang ibunda total sudah menghadiri 10 kali wisuda anaknya.

"Total ibu kami sudah menghadiri 10 kali wisuda di UNS. Karena S2 dan S3 kami ada yang ditempuh di UNS," katanya.

Berikut daftar riwayat pendidikan enam orang anaknya :

1. Dra. Siti Asiyah M.Pd

- S1. Didaktika Kurikulum FKIP UNS Masuk 1980
- S2 MPd Univet Bentara
- Karier : Pensiunan Guru SMK

2. Nur Susilowati,S.Pd. M.Pd

- Prodi: D3 Bhs Inggris UNS, Masuk 1984. Lulus: 1987
- S1, Pend.bhs Inggris UT Surakarta. Masuk 1992. Lulus 1995
- Prodi: S2 Bahasa Inggris UNS Masuk: 2014 Lulus: 2016
- Karier: Pengajar di SMAN I Widodaren, Ngawi

3. Muchsonah, S.Pd , M.Ed, Appling, P.hd (cand)

- D3 Pendidikan Bahasa Inggris UNS 1986
- S1 Pendidikan Bahasa Inggris UNS 1997
- Masters of Education in Applied Linguistics University of Western Australia (UWA) dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) 2001
- Phd Candidate di University of Aberdeen (UoA) Scotland , The United Kingdom beasiswa DIKTI
-Karier: Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB)

4. Sri Lestari,S.Pd. M.Pd

- S1 Bhs dan Sastra Indonesia UNS Masuk 1991.
- S2 Bahasa dan Sastra Indonesia, Masuk: 2016. Universitas Indraprasta
- Karier : Pemerhati Pendidikan

5. Dr (cand) Ridwan Mahmudi S.Sos, MM

- S1 Adm Negara FISIP UNS Masuk 1993
- S2 Magister Manajemen STIE Kusumanegara Jakarta Masuk 2009
- S3 Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta Masuk 2015
- Karier : Konsultan Bisnis dan Manajemen

6. Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd
- S1 FKIP UNS jurusan Bahasa Indonesia Masuk 1994
- S2 PASCASARJANA UNS Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia. Masuk 2009
- S3 Pascasarjana UNS Pendidikan Bahasa Indonesia Masuk Tahun 2011
- Karier : Kepsek SMAN I Purwantoro Wonogiri. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Unik Satu Keluarga dari Ngawi Kuliah di UNS Solo, Sang Ibunda Tak Lelah Hadiri 10 Kali Wisuda

Sumber: Tribun Solo
Tags:
InspiratifNgawiUniversitas Sebelas Maret (UNS)Solo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved