Isu Kudeta Partai Demokrat
Sosok Jhoni Allen, Eks Demokrat yang Tuduh SBY Kudeta Partai hingga Dipuji Sakti
Jhoni Allen Marbun belakangan ini berbicara lantang menentang Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY yang ia anggap sudah menjadi partai keluarga.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan kader Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun tengah menjadi perhatian publik seusai menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah pendiri partai berlambang mercy tersebut.
Jhoni juga disebut sebagai pelaku yang ingin mengambil alih kekuasaan Demokrat dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Terakhir, Jhoni sempat berdebat dengan kader Demokrat lain di acara Mata Najwa, pada Rabu (3/3/2021) malam.

Baca juga: Mengaku Masih Kader meski Sudah Dipecat, Jhoni Allen: Hati Saya Demokrat, Bukan Hanya Bajunya
Baca juga: Di Mata Najwa, Jhoni Allen Tegur Kader Demokrat Gara-gara Bersumpah: Mudah-mudahan Kau Sehat
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, berikut ini adalah sosok dari Jhoni Allen Marbun yang kini lantang bersuara menentang Demokrat yang tengah dipimpin oleh AHY.
Jhoni diketahui bergabung dengan Demokrat pada tahun 2002 lalu.
Selama berkarier di Demokrat, Jhoni sempat menduduki sejumlah jabatan penting, yakni:
Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, tahun 2015-2020
Wakil Ketua Umum I DPP Partai Demokrat, tahun 2010 - 2015
Ketua Bidang OKK DPP Partai Demokrat, tahun 2005 - 2010
Sebelum dipecat oleh Partai Demokrat, Jhoni juga menjadi Anggota DPR RI F-Demokrat.
Namun kini Demokrat akan melakukan mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW) untuk mengganti Jhoni yang telah dipecat dari partai.
Jhoni dipecat dari Demokrat karena dianggap menjadi pelaku Gerakan Pengambil alihan Kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat (GPK-PD) bersama lima kader lainnya.
Berikut ini adalah aksi yang dilakukan oleh Jhoni terkait isu kudeta Partai Demokrat.
Gugat AHY ke PN
Dikutip dari Kompas.com, Jhoni mengambil langkah untuk menggugat AHY seusai dipecat dari Demokrat.
Gugatan Jhoni didaftarkan pada Selasa (2/3/2021) dan terdaftar dengan nomor 135/Pdt.G/2021/PN Jkt.Pst.
Selain AHY, Jhoni juga menggugat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.
Dalam gugatannya itu, Jhoni ingin PN membatalkan pemecatan dirinya dari Partai Demokrat.
Blak-blakan Tuduh SBY
Beberapa hari setelah pemecatan, Jhoni secara publik memberikan sejumlah tuduhan kepada SBY.
Tudingan itu diunggahnya lewat kanal YouTube milik Marzuki Alie yang juga dipecat dari Partai Demokrat.
Lewat kanal YouTube @Bang MA Official, Senin (1/3/2021), tudingan yang pertama adalah SBY tidak termasuk sebagai pendiri Partai Demokrat.
"Saya dan pendiri beserta para senior partai adalah pelaku sejarah partai Demokrat," kata Jhoni.
"Saya menyatakan, bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras, tidak mengenal lelah dan waktu untuk meloloskan partai Demokrat pada verifikasi KPU sehingga menjadi peserta pemilu 2024," papar dia.

Berdasarkan keterangan dari Jhoni, SBY baru bergabung dengan Demokrat seusai melewati proses verifikasi KPU.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," kata dia.
Ia bercerita, SBY pada saat itu memasukkan almarhumah Ani Yudhoyono sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat lalu hanya menyumbang Rp 100 juta ke partai dalam bentuk travel cheque di Hotel Mira bogor.
Tudingan lainnya adalah SBY ia sebut pernah melakukan kudeta terhadap Demokrat.
Hal tersebut ia sampaikan juga lewat kanal YouTube @Bang MA Official, Senin (1/3/2021).
"Siapakah orang yang pernah mengkudeta partai Demokrat? Mari kita buka fakta sejarah," ucap Jhoni.
Jhoni pertama menceritakan ketika Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketum Demokrat melalui proses demokratis di Kongres Kedua Demokrat, di Bandung pada tahun 2010 lalu.
Kemudian, di saat Anas tersandung masalah hukum namun belum menjadi tersangka, Jhoni bercerita bahwa SBY langsung bertindak mengambil alih kekuasaan Anas.
"SBY selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat, dan juga Presiden Republik Indonesia, mengambil kekuasaan ketua umum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presidium," ungkap Jhoni.
"Inilah kudeta yang pernah terjadi di tubuh Partai Demokrat."
Jhoni melanjutkan, setelah Anas menjadi tersangka kasus tersebut, barulah diselenggakaran Kongres Luar Biasa (KLB) pertama atau kongres ketiga Partai Demokrat, di Bali, tahun 2013.
"Untuk melanjutkan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum hingga 2015, dimana Beliau mengatakan 'hanya akan meneruskan sisa kepeimpinan Anas Urbaningrum'," jelasnya.
Dipuji Jansen Orang Sakti
Kemudian pada acara talkshow Mata Najwa, Rabu (3/3/2021), Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon berkali-kali memuji Jhoni sebagai orang sakti dan berpengaruh di partai berlambang mercy tersebut.
Pada acara tersebut, awalnya Jhoni membantah dirinya secara khusus memanggil kader Demokrat untuk membicarakan pengambil alihan kekuasaan partai.
Menurut Jhoni, dirinya tak punya wewenang untuk memanggil para kader.
Baca juga: Reaksi Demokrat saat Jhoni Allen Ancam Bongkar Kuitansi Bukti Mahar Kader Nyaleg: Mau Dibuka Lagi?
Ia mengaku hanya menjadi tempat curhat oleh para kader-kader Demokrat.
Merespons pernyataan Jhoni, Jansen tegas membantah bahwa Jhoni tidak punya wewenang.
Ia menyebut, Jhoni sebagai sosok yang istimewa di Demokrat.
"Siapa yang tidak tahu Jhoni Allen Marbun," kata Jansen.
"Ini orang jago, orang sakti."
"Karena ini memang orang jago di Demokrat, posisinya ini memang selalu diistimewakan," sambungnya.
Untuk membuktikan keistimewaan Jhoni, Jansen menceritakan soal pertemuan antara Jhoni dan SBY sebelum terjadinya pemecatan.
"Bang Jhoni ini bertemu dengan Pak SBY dalam kapasitas selaku Ketua Majelis Tinggi partai," kata Jansen.
"Jadi ada perbincangan antar mereka," tambahnya.
Ia kemudian lanjut menceritakan bahwa meskipun para kader Demokrat sudah menekan petinggi Demokrat untuk memecat Jhoni Allen, SBY tetap tidak ingin tergesa-gesa.
"Pemecatan Bang Jhoni dan teman-teman itu bukan tindakan emosional tetapi tindakan rasional," kata Jansen.
"Pak SBY ngomong 'jangan dulu, jangan, aku ketemu dulu dengan Pak Jhoni'," ujar Jansen menirukan perkataan SBY.
"Maksudku, inilah spesialnya Bang Jhoni ini, jadi jangan juga di forum ini Bang Jhoni mengecilkan dirinya," imbuhnya. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Dipecat dari Demokrat, Jhoni Allen Gugat AHY ke PN Jakarta Pusat" dan Tribunnews.com dengan judul DAFTAR HARTA Jhoni Allen, Kader Demokrat yang Dipecat & Sebut SBY Bukan Pendiri Partai Capai Rp 43 M