Isu Kudeta Partai Demokrat
Bahas Kudeta, Ruhut Wanti-wanti Demokrat soal Jhoni Allen: Udah Berdarah-darah, Jangan Dirasanin
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul meminta Partai Demokrat tak menyepelekan sosok Jhoni Allen Marbun.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul meminta Partai Demokrat tak menyepelekan sosok Jhoni Allen Marbun.
Dilansir TribunWow.com, menurut Ruhut, Jhoni Allen telah berdarah-darah demi Demokrat.
Namun kini, Jhoni Marbun justru dipecat secara sepihak akibat isu kudeta Demokrat yang hingga kini menuai kontroversi.
Hal itu diungkapkan Ruhut dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS - Live Streaming Konferensi Pers AHY soal KLB Partai Demokrat Versi Sibolangit
Baca juga: Akhirnya Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Begini Reaksi Moeldoko sebelum Terima Jabatan: Serius Tidak?
Menurut Ruhut, polemik kudeta Demokrat semakin rumit setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkannya lewat jumpa pers.
Ia pun kembali mengungkit surat yang dilayangkan Demokrat pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jangan apa-apa lapor presiden, Bapak Presiden kita kerjanya banyak sekali apalagi lagi pandemi," ujar Ruhut.
"Zaky (Herzaky Mahendra -red) kan baru kemarin masuk Demokrat."
Ia mengatakan, kini Demokrat berhadapan dengan tokoh politik besar.
Apalagi, tokoh politik itu telah menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) dan memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.
"Yang dia lawan ini semua founding father Demokrat loh," ucap Ruhut.
"Jhoni Allen itu jangan kau hina-hina, hebat dia tuh jujur aja."
Baca juga: Moeldoko Ajukan 3 Pertanyaan sebelum Akhirnya Mau Jadi Ketum Demokrat dalam KLB di Deli Serdang
Baca juga: KLB Demokrat Berujung Bentrok, Massa Kontra AHY Serang Kader Demokrat Pakai Besi dan Kayu
Sebagai mantan politisi Demokrat, Ruhut pun memuji sosok Jhoni Allen.
Menurut dia, Jhoni Allen sudah mengorbankan banyak hal demi membangun Demokrat.
"Kantor Demokrat pertama dari Jhoni Allen di Jalan Pemuda," kata Ruhut.
"Almarhumah Bu Ani, Pak SBY datang lihat kantor itu."
"Jhoni Allen itu udah berdarah-darah, jangan dirasanin."
Lebih lanjut, Ruhut mengaku sempat berkomunikasi dengan Jhoni Allen terkait konflik yang kini menerpa Demokrat.
Ruhut menceritakan, konflik di Demokrat bermula saat AHY terpilih sebagai ketua umum melalui aklamasi.
"Kalau aku lihat, kan mereka selalu kontak saya juga 'Apa sih masalah kalian kenapa mesti ramai-ramai? Malu saya'," jelasnya.
"'Apalagi saya sudah kader PDI Perjuangan, saya lihat begini mau ikut campur kan enggak baik, enggak elok'."
"'Enggak bisa, hati boleh panas, kepala tetap dingin'."
"Ini berawal dari aklamasinya AHY, mereka ada ketersinggungan bagaimana Pak SBY naik ke podisum yang tidak punya hak suara di luar."
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.30:
Moeldoko Jadi Ketum Demokrat
Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, akhirnya terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, keputusan tersebut merupakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Meski tak secara langsung menghadiri KLB, Moeldoko terhubung via telepon dengan kader Demokrat yang kontra terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: KLB Demokrat Digelar, Max Sopacua Ungkit Janji-janji SBY sejak 2013, sang Mantan Presiden Ingkar?
Baca juga: Jadwal Buka Puasa, Imsakiyah, dan Salat 5 Waktu untuk Wilayah Palembang, Jumat 5 Maret 2021/1442 H
Sebelum menerima keputusan, Moeldoko sempat melayangkan sejumlah pertanyaan pada peserta KLB Demokrat.
"Meski secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, saya ingin memastikan," ucap Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/3/2021).
"Untuk itu, tolong saudara-saudara jawab beberapa pertanyaan saya untuk memastikan."
"Pertama, KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?"
Para peserta lantas menjawab bahwa KLB itu telah digelar sesuai AD/ART Demokrat.
Mendengar jawaban itu, Moeldoko pun melayangkan pertanyaan kedua.
Baca juga: KLB Demokrat Berujung Bentrok, Massa Kontra AHY Serang Kader Demokrat Pakai Besi dan Kayu
Baca juga: KLB Demokrat di Deli Serdang Diklaim Dihadiri 1.200 Peserta, Polri Pastikan Tak Keluarkan Izin
"Kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya sebagai ketum Partai Demokrat, serius atau tidak?" sambung Moeldoko.
Peserta langsung menjawab secara kompak dan mengatakan serius memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
Selanjutnya, Moeldoko kembali meminta kepastian integritas peserta KLB untuk mementingkan kepentingan bangsa ketimbang pribadi.
Peserta KLB pun langsung menyanggupi.
Setelah puas menanyakan sejumlah hal, Moeldoko menerima keputusan KLB tersebut.
"Baik, dengan demikian. Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke kita terima menjadi ketua umum," ujarnya. (TribunWow.com)