Breaking News:

Isu Kudeta Partai Demokrat

Akhirnya Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Begini Reaksi Moeldoko sebelum Terima Jabatan: Serius Tidak?

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, akhirnya terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021).

KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko saat ditemui di kantornya, Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (4/11/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, akhirnya terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, Jumat (5/3/2021).

Dilansir TribunWow.com, keputusan tersebut merupakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Meski tak secara langsung menghadiri KLB, Moeldoko terhubung via telepon dengan kader Demokrat yang kontra terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Suasana kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), Jumat (5/3/2021)
Suasana kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), Jumat (5/3/2021) (Youtube/KompasTV)

Baca juga: KLB Demokrat Digelar, Max Sopacua Ungkit Janji-janji SBY sejak 2013, sang Mantan Presiden Ingkar?

Baca juga: Jadwal Buka Puasa, Imsakiyah, dan Salat 5 Waktu untuk Wilayah Palembang, Jumat 5 Maret 2021/1442 H

Sebelum menerima keputusan, Moeldoko sempat melayangkan sejumlah pertanyaan pada peserta KLB Demokrat.

"Meski secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, saya ingin memastikan," ucap Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

"Untuk itu, tolong saudara-saudara jawab beberapa pertanyaan saya untuk memastikan."

"Pertama, KLB ini sesuai AD/ART atau tidak?"

Para peserta lantas menjawab bahwa KLB itu telah digelar sesuai AD/ART Demokrat.

Mendengar jawaban itu, Moeldoko pun melayangkan pertanyaan kedua.

Baca juga: KLB Demokrat Berujung Bentrok, Massa Kontra AHY Serang Kader Demokrat Pakai Besi dan Kayu

Baca juga: KLB Demokrat di Deli Serdang Diklaim Dihadiri 1.200 Peserta, Polri Pastikan Tak Keluarkan Izin

"Kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya sebagai ketum Partai Demokrat, serius atau tidak?" sambung Moeldoko.

Peserta langsung menjawab secara kompak dan mengatakan serius memilih Moeldoko sebagai ketua umum.

Selanjutnya, Moeldoko kembali meminta kepastian integritas peserta KLB untuk mementingkan kepentingan bangsa ketimbang pribadi.

Peserta KLB pun langsung menyanggupi.

Setelah puas menanyakan sejumlah hal, Moeldoko menerima keputusan KLB tersebut.

"Baik, dengan demikian. Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke kita terima menjadi ketua umum," ujarnya.

SBY Ingkar Janji?

Di sisi lain, sebelumnya Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua membeberkan penyebab diselenggarakannya Konferensi Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Dilansir TribunWow.com, Max Sopacua menyinggung soal janji Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak terpenuhi hingga sekarang.

Menurut dia, SBY pernah berjanji hanya akan menggantikan posisi Anas Urbaningrum sebagai ketua umum Demokrat kala itu.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait persoalan di tubuh partainya, terkait adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait persoalan di tubuh partainya, terkait adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). (YouTube/Partai Demokrat)

Baca juga: Tanggapi KLB Demokrat, SBY Bakal Turun Gunung, Para Kader Diminta Dengarkan Arahan

Baca juga: Akui SBY Pencetus Nama Demokrat, Pendiri Partai: Diucapkan Langsung oleh Bapak SBY

Namun, hingga kini ketua umum masih diduduki oleh anak kandung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya kira semua orang sudah tahu, yang mengakibatkan terjadinya KLB ini adalah kesumbatan yang terjadi bertahun-tahun," ujar Max, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/3/2021).

"Kita memulai dengan Kongres 2013 di Bali, Kongres Luar Biasa."

Pada 2013 lalu, menurut Max, SBY terpilih menjadi ketua umum Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum yang terjerat kasus korupsi.

Dan saat itu pula, SBY disebutnya berjanji bakal menjabat ketua umum selama dua tahun.

Baca juga: 15 Tahun Kenal SBY, Pendiri Demokrat Ungkap Alasannya Bungkam Tak Pernah Protes: Sudah Maklum

Baca juga: Sosok Jhoni Allen, Eks Demokrat yang Tuduh SBY Kudeta Partai hingga Dipuji Sakti

"Saya adalah ketua organizing committee, peristiwanya menggusur Anas Urbaningrum," ujar Max.

"Dan SBY menjadi ketua pada waktu itu."

"Beliau jadi ketua kita dukung secara aklamasi karena itu adalah solusi setelah Pak Anas Urbaningrum kena masalah."

"Tapi Beliau juga punya janji pada kita semua, pada waktu itu Beliau ingin melanjutkan pekerjaan Anas yang tersendat selama dua tahun," lanjutnya.

Namun, Max menyebut kala itu SBY tak menepati janji.

SBY justru kembali terpilih sebagai ketua umum Demokrat untuk kedua kali pada 2015.

"Artinya dua tahun saja, 2015 boleh kita buka untuk pengurus yang baru," kata Max.

"2015 kongres di Surabaya, Beliau juga terpilih."

"Jadi kami merasa apa yang dijanjikan 2013 tidak terlaksana sama sekali."

"Malah ada calon Marzuki Alie untuk mencalonkan diri di Surabaya tersendat juga. Sehigga terjadilah aklamasi di Surabaya untuk Pak SBY jadi ketua umum," tandasnya. (TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Ditetapkan Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Oke, Kita Terima!"

Tags:
KLB Partai DemokratPemecatan Kader DemokratGerakan Politik Ambil Alih Partai DemokratMoeldokoAgus Harimurti Yudhoyono (AHY)Jhoni AllenMarzuki Alie
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved