Breaking News:

Gibran Wali Kota Solo

Psikolog UNS Soroti Gaya Pidato Pertama Gibran, Sebut Mirip Jokowi: Harus Belajar Lebih Spontan

Psikolog UNS Solo, Abdul Hakim menyoroti gaya Gibran Rakabuming Raka saat pidato perdana sebagai Wali Kota Solo.

Editor: Mohamad Yoenus
Istimewa via TribunSolo.com
Gibran Rakabuming memberikan salam untuk para tamu undangan di Grha Paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (26/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Psikolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Abdul Hakim menyoroti gaya Gibran Rakabuming Raka saat pidato perdana sebagai Wali Kota Solo.

Dikutip dari TribunSolo.com, Abdul Hakim menilai gaya Gibran saat berpidato seperti sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pidato tersebut disampaikannya seusai pelantikan dan pengambilan sumpah dalam rapat paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (26/2/2021).

Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato pertamanya menjadi Wali Kota Solo seusai pelantikan dan pengambilan sumpah dan di sampingnya foto Jokowi di Grha Paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (26/2/2021).
Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato pertamanya menjadi Wali Kota Solo seusai pelantikan dan pengambilan sumpah dan di sampingnya foto Jokowi di Grha Paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (26/2/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Baca juga: Jadi Wali Kota Solo, Gibran Tak Ambil Libur Sabtu-Minggu Ini: Kebut Vaksinasi, Pemulihan Ekonomi

"Dari segi gaya pidato, seperti Jokowi, tapi intonasi Gibran cenderung datar, tidak menggebu-gebu," kata Psikolog UNS Solo, Abdul Hakim.

Selain itu, Gibran masih nampak berhati-hati dalam memilih kata-kata yang disampaikan.

Masih ada kekhawatiran dalam diri Gibran dalam menyampaikan isi pidatonya.

"Pemilihan kata sangat hati-hati dan kelihatan takut sekali, khawatir bila ada kesalahan pernyataan," katanya kepada TribunSolo.com.

Terlebih, pernyataan Gibran sempat 'blunder' dalam menyikapi permasalahan yang menimpanya.

Soal kasus bansos yang menyeret Mantan Menteri Juliari Batubara, misalnya.

Pernyataan Gibran terkait itu sempat memunculkan kontroversi di tengah masyarakat.

Abdul mengatakan penyampaian Gibran dalam pidato masih terlihat kaku dalam momen pelantikannya.

Intonasi bicara menjadi satu poin yang menjadi perhatian dalam penyampaian tersebut.

"Intonasinya kurang emosional kelihat datar, walaupun berusaha mengeraskan suara saat menyampaikan hal penting. Kurang alamiah, agak terlihat kaku," katanya.

Baca juga: Sosok Selvi Ananda, Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Putri Solo yang Kerap Tampil Sederhana

Kekauan dalam penyampaian pidato, sambung Abdul, karena pribadi Gibran yang cenderung introvert.

Berbicara di khalayak menjadi satu tantangan bagi dirinya.

"Gibran harus belajar lebih spontan dalam komunikasi sosial politik. Lebih spontan, lebih banyak membuka diri, komunikasi dengan banyak orang," tutur Abdul.

Cara tersebut bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan orasi Gibran ke depannya.

"Termasuk mengartikulasikan kata-kata, pesan yang natural dan enak. Itu akan memperkuat karakternya," ucapnya.

Catatan Pidato Gibran

Isi pidato Gibran Rakabuming Raka saat dilantik jadi Wali Kota Solo menyiratkan penerapan model kepemimpinan yang akan dipilihnya.

Psikolog UNS Solo, Abdul Hakim mengatakan, secara implisit, Gibran hendak melanjutkan dua model kepemimpinan.

Yakni, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih Wali Kota Solo dan FX Hadi Rudyatmo.

"Tapi tidak seideologis Pak Rudy. Gibran akan fokus pada hal-hal praktis dan teknokratis," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).

Pengembangan industri kreatif dan co-working space menjadi perhatian Gibran selama memimpin.

Namun, Abdul masih memiliki catatan soal isi pidato yang disampaikan Gibran.

Itu terkait masih lemahnya visi kebudayaan di dalamnya.

"Padahal budaya itu menjadi persoalan pelik di Solo," ucap Abdul.

Misalnya, konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sampai sekarang masih berlarut-larut sejak 2004.

Wali Kota terdahulu, di antaranya Jokowi dan Rudy memilih untuk menjaga jarak terkait konflik tersebut.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Berikut Profil Teguh Prakosa Wakil Gibran, Pernah Menjadi Guru Olahraga

Itu lantaran konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan masalah internal keluarga.

Pilihan tersebut diprediksi Abdul akan tetap dipilih Gibran ketika menjadi Wali Kota Solo.

"Pilihan jaga jarak terkait masalah keraton tidak memberi dampak buruk bagi karier politik dia," kata Abdul.

"Tetapi menjadi tanggung jawab sejarah karena Solo seperti Yogyakarta lahir daei rahim kebudayaan Mataram Islam," tambahnya.

Selain masalah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gibran juga dihadapkan tantangan menjaga harmonitas antar etnis di Kota Solo.

"Etnik kebudayaan yang berbeda-beda. Solo sangat heterogen. Itu akan menjadi ujian kepemimpinan Gibran," ucap Abdul.

"Mengelola harmonitas antar agama, kelompok, dan ormas. Selama ini, itu tertata cukup ok di bawah Fx Rudy," tambahnya.

Pesan Rival Purnomo

Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa resmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Solo.

Pelantikan tersebut dilakukan di Grha Paripurna DPRD Kota Solo, Jumat (26/2/2021) mulia pukul 08.00 WIB.

Sejumlah tamu undangan menghadiri prosesi pelantikan putra sulung Presiden Jokowi dan mantan Ketua DPRD Kota Solo tersebut.

Achmad Purnomo menjadi satu yang hadir dalam prosesi pelantikan tersebut.

Ia hadir dengan ditemani istrinya, Saraswati Purnomo.

Atas pelantikan Gibran - Teguh, Purnomo mengucapkan selamat bertugas bagi mereka.

"Selamat melaksanakan amanah masyarakat kepada mas Gibran sebagai Wali Kota dan pak Teguh sebagai Wakil Wali Kota," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).

Purnomo berharap Gibran- Teguh bisa lebih memajukan dan mengembangkan Kota Solo.

"Mudah-mudahan teman-teman bisa lebih memajukan Kota Solo, rakyat semakin sejahtera," ucapnya.

Selain itu, mantan Wakil Wali Kota Solo tersebut juga berharap semangat gotong royong tetap dirawat.

"Semangat gotong tetap kita tingkatkan dan toleransinya juga," tutur dia.

Komentar Mudrick Sangidu

Eks Koordinator Relawan Prabowo-Sandi Solo Raya Mudrick SM Sangidu mengaku tak tahu Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wali Kota Solo.

"Saya malah enggak tahu kalau Gibran dilantik hari ini," kata Mudrick kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).

Mudrick yang juga tokoh Mega Bintang menyebut, pelantikan Gibran merupakan haknya karena menang dalam Pilkada 2020 kemarin.

"Silakan saja mau dilantik, kan mekanismenya begitu (pemenang pilkada dilantik)," ucapnya.

Mudrick tidak diundang dalam pelantikan Gibran-Teguh Prakosa di Grha Paripurna DPRD Kota Solo.

"Saya cuma dapat undangan saat Pak Rudy dan Purnomo purna tugas kemarin," akunya.

"Untuk pelantikannya Gibran tidak diundang," kata dia membeberkan.

Kala ditanya soal kepemimpinan Solo ditangan Gibran, Mudrick tidak bisa memberi jawaban karena dirinya bukan pendukung Gibran.

"Tidak tahu ke depannya bagaimana. Saya juga bukan pendukungnya," ujar dia.

Namun, dia berharap agar Gibran mengayomi semua masyarakat Solo.

"Jangan ada diskriminasi terhadap kelompok manapun," harap dia.

Baca juga: Ikuti Jejak Jokowi, Gibran Blusukan Pasca-dilantik Jadi Walkot Solo, Ini Program yang akan Dilakukan

Khawatir Kelola Swasta

Gibran Rakabuming Raka kini resmi menjabat sebagai Wali Kota Solo mulai hari ini.

Masyarakat Solo menunggu kerja apa yang akan dilakukan oleh putra pertama Presiden Joko Widodo itu.

Politik Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai Gibran tidak akan membuat gebrakan.

Meskipun menurut dia, Gibran berjanji akan membuat Kota Solo melompat.

"Hal itu dia sampaikan dalam beberapa kesempatan saat kampanye jadi calon wali kota," ujarnya kepada TribunSolo.com.

Hanya saja lanjut Dosen Tata Negara FH itu, Gibran tak menjelaskan secara detail mengenai gagasannya membuat Kota Solo melompat.

"Sampai sekarang saya enggak paham maksudnya membuat Solo melompat itu apa," tegasnya.

Seorang pemimpin daerah, katanya, harus membuat gagasan-gagasan yang sudah terkonsep dituangkan dalam pembangunan.

Terlebih, Agus pesismistis dengan Gibran yang belum punya latar belakang di bidang birokrasi dan pemerintahan.

"Nanti mengelola pemerintah disamakan dengan mengelola perusahaan swasta?," akunya.

"Untuk mengelola pemerintahan itu perlu membuat kebijakan yang ada parameternya. Misal sumber dananya dari mana, gimana cara mendapatkannya, dan pelaksanaannya," kata dia.

Tidak Libur Sabtu-Minggu

Wali Kota Solo yang baru beberapa jam dilantik, Gibran Rakabuming Raka menyatakan tidak menggunakan hari Sabtu - Minggu untuk libur.

Putra Presiden Jokowi itu mengatakan, saat ini pihaknya menggunakan waktu tersebut untuk mengejar vaksinasi di Kota Solo agar cepat merata.

Setelah vaksinasi rata maka ekonomi akan bangkit.

Hal tersebut, dia buktikan dengan meninjau beberapa persiapan vaksinasi di pasar wilayah Solo.

Beberapa pasar yang dikunjungi seperti Pasar Gede Solo dan Pasar Klewer.

Sebelum meninjau pasar, Gibran menyempatkan diri mampir ke Loji Gandrung untuk ganti baju.

Dia berganti baju kemeja khas Indonesia Raya.

"Kita kebut vaksin untuk sektor-sektor produktif. Di pasar-pasar, kalangan guru, pegiat pariwisata, pokoknya kita kebut. Kuncinya divaksin agar bisa cepat pemulihan ekonomi," ujar Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).

Dia juga mengatakan, vaksin untuk pedagang di sektor produktif utama seperti di Pasar Gede dan Pasar Klewer tidak usah menunggu sampai Senin.

"Sabtu-Minggu kami nggak libur, semua harus dikebut," tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Gaya Pidato Pertama Gibran Mirip Jokowi? Psikolog UNS : Sayang Intonasinya Datar, Kurang Emosional

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Universitas Sebelas Maret (UNS)Gibran Rakabuming RakaWali KotaSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved