Vaksin Covid
Apakah Boleh Minum Obat saat Demam setelah Disuntik Vaksin Covid-19? Ini Jawaban Dokter
Ada syarat tertentu seseorang boleh minum obat penurun demam pasca disuntik vaksin.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ada sejumlah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dirasakan seseorang setelah divaksin.
Satu diantaranya adalah demam.
Demam termasuk reaksi sistemik atau reaksi mengenai seluruh tubuh atau seluruh organisme.
Baca juga: Nadiem Makarim: Pak Presiden Meminta Saya, agar Semua Guru dan Tenaga Kependidikan Dapat Vaksin
Ada syarat tertentu seseorang boleh minum obat penurun demam pasca disuntik vaksin.
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan mengatakan, seseorang boleh minum obat pereda demam jika suhu tubuhnya 38 derajat celcius.
"Boleh minum obat jika panas tubuh di atas 38 derajat celcius," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (26/2/2021).
Namun ia mengingatkan, obat seperti paracetamol harus diminum sesuai dosis.
"Tidak berlebihan, harus sesuai dosis," kata Hindra.
Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini aturan dalam penanganan pasca KIPI tidak jauh berbeda dengan vaksin lainnya.
Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan kompres dingin pada lokasi tersebut dan meminum obat paracetamol sesuai dosis.
Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin untuk minum lebih banyak.
Juga menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat, dan meminum obat paracetamol sesuai dosis.
Sebaliknya ujar Hindra, penerima vaksin tidak dianjurkan meminum obat-obatan sebelum vaksinasi dengan tujuan mencoba mencegah efek samping.
"Tidak boleh karena belum tentu pasca kita vaksin timbul efek samping," ungkapnya.
Alasan Mengapa Lengan Nyeri Setelah Disuntik?
Menurut American Lung Association, lengan sakit dan nyeri sampai ke otot setelah disuntik vaksin, biasanya disebabkan karena sistem imun yang aktif saat itu.
Hal ini terjadi karena vaksin berisi virus yang tidak aktif.
Meski virus tidak aktif, hal ini memicu reaksi sistem imun untuk memproduksi berbagai antibodi.
Ketika antibodi berusaha melawan si virus yang ‘mati’ ini, respon alergi biasanya akan muncul, seperti kulit menjadi gatal, kemerahan, atau justru mengalami pembengkakan. Namun tenang, reaksi ini bisa hilang dengan sendirinya, seiring dengan berjalannya waktu.
- Apa yang Harus Dilakukan?
Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan saat mendapatkan suntikan, anda disarankan mengoleskan waslap bersih, dingin, dan basah ke area tempat penyuntikan.
- Kapan harus menghubungi dokter?
Dalam kebanyakan kasus, ketidaknyamanan akibat demam atau nyeri adalah normal.
Hubungi dokter dan penyedia layanan kesehatan jika kemerahan atau nyeri di tempat Anda mendapat suntikan meningkat setelah 24 jam maupun jika efek samping tidak kunjung hilang setelah beberapa hari. (Tribunnews.com/Rina Ayu)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alami Demam Pasca Divaksin Covid-19 Bolehkah Minum Obat? Ini Saran Dokter