Breaking News:

Puasa Ramadan 2021

Jelang Puasa Ramadan 2021, Hukum Berpuasa bagi Pekerja Berat, Apakah Dapat Pahala Lebih?

Wahid menyebut, sebagian ulama mengatakan pahala yang diterima seseorang sesuai dengan kesulitan yang dialami.

Editor: Claudia Noventa
ISTIMEWA
Ilustrasi Puasa 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi menjelaskan tentang pahala melakukan pekerjaan berat saat menjalankan puasa Ramadhan.

Wahid menyebut, sebagian ulama mengatakan pahala yang diterima seseorang sesuai dengan kesulitan yang dialami.

Mungkin saja, orang berpuasa yang bekerja jadi kuli bangunan akan mendapat pahala lebih banyak daripada orang yang bekerja di bidang yang lebih ringan.

Baca juga: Bacaan Doa Niat Membayar Fidyah Puasa Ramadan untuk Ibu Hamil, Lengkap Bahasa Arab dan Artinya

Baca juga: Bacaan Niat dan Keutamaan Menjalankan Puasa Rajab, Dilaksanakan Mulai Sabtu 13 Februari 2021

"Ada sebagian ulama mengatakan bahwa pahala itu tergantung daripada kesulitannya."

"Boleh jadi seperti itu, karena beban dia lebih berat, dia bekerja tetapi berpuasa," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Rabu (22/4/2020).

"Walaupun di dalam syariat itu kita tidak boleh juga memaksakan," lanjutnya.

Ilustrasi bekerja di kantor.
Ilustrasi bekerja di kantor. (Pexels.com)

Namun, apabila bekerja terlalu keras hingga pingsan saat berpuasa, maka itu dilarang.

"Seandainya pekerjaan itu sangat berat, misalnya sampai membuat seseorang pingsan, itu malah tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Jadi kita bisa mengukur diri," terangnya.

Menurutnya, orang yang berpuasa tapi tetap bekerja berat itu tak masalah apabila badan tetap bugar.

"Kalau berat dalam arti sesuatu yang masih bisa kita tanggung, kita lelah tapi badan tetap bugar, tidak masalah," katanya.

"Insya Allah pahalanya lebih besar daripada yang relatif lebih mudah dalam menghadapi pekerjaanya, seperti bekerja di kantor, dan lain sebagainya," jelasnya.

Pekerjaan yang Boleh Tak Puasa

Dikutip dari laman resmi Dar al-Ifta' al-Mishriyyah, lembaga fatwa pemerintah Mesir via Kompas.com, Dr Ali Jumah Muhammad mengatakan, orang yang harus bekerja di siang hari dan kesulitan menjalani ibadah puasa, diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Syaratnya, pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan selain di siang hari bulan Ramadhan dan untuk menafkahi dirinya atau keluarganya, seperti tukang bangunan dan kuli panggul.

Namun, ia tetap harus berniat puasa pada malam hari dan berbuka pada waktu yang menurutnya sulit untuk berpuasa.

Jika dirasa kuat, ia diperbolehkan untuk melanjutkan puasa hingga sampai waktu berbuka.

Ia juga memiliki kewajiban untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya setelah Ramadhan dan sebelum memasuki bulan Ramadhan mendatang, jika itu memungkinkan.

Ilustrasi bekerja di kantor.
Ilustrasi bekerja di kantor. (Pexels.com)

Penjelasan mengenai diperbolehkannya pekerja berat untuk tidak puasa juga tertera dalam Busyro al-Kami karya Syekh Said Muhammad Baasyin:

"Ketika memasuki Ramadhan, pekerja berat seperti buruh tani yang membantu menggarap saat panen dan pekerja berat lainnya, wajib memasang niat puasa di malam hari.

Kalau kemudian di siang hari menemukan kesulitan dalam puasanya, ia boleh berbuka. Tetapi kalau ia merasa kuat, maka ia boleh tidak membatalkannya."

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ahmad Naufal)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Melakukan Pekerjaan Berat saat Puasa Ramadhan Dapat Pahala Lebih? Ini Penjelasannya

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Puasa RamadanRamadan 2021Jawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved