Puasa Ramadan 2021
Apakah Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadan Berpahala? Ini Penjelasannya
Akibatnya, orang tersebut sepanjang hari di saat puasa hanya tidur saja sehingga kurang produktif melakukan aktifitas.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang yang beranggapan tidurnya orang yang berpuasa adalah berpahala.
Akibatnya, orang tersebut sepanjang hari di saat puasa hanya tidur saja sehingga kurang produktif melakukan aktivitas.
Lantas apakah benar tidurnya orang yang berpuasa itu berpahala?
Baca juga: Jelang Puasa Ramadan 2021, Hukum Berpuasa bagi Pekerja Berat, Apakah Dapat Pahala Lebih?
Baca juga: Bacaan Doa Niat Membayar Fidyah Puasa Ramadan untuk Ibu Hamil, Lengkap Bahasa Arab dan Artinya
Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Siti kasiyati, S. Ag. M. Ag menjelaskan untuk menjawab hal ini maka harus harus diingat kembali tujuan puasa.
Tujuan puasa bahwa puasa adalah untuk mengharap pahala dengan meraih ridho Allah.
”Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosanya yang lalu akan diampuni."
Dalam hadist tersebut dikatakan bahwa orang yang berpuasa jika puasa yang dilakukan tersebut penuh keikhlasan maka dosanya akan diampuni.
Lantas bagaimana yang disebut dengan ikhlas?
Baca juga: Bacaan Niat dan Keutamaan Menjalankan Puasa Rajab, Dilaksanakan Mulai Sabtu 13 Februari 2021
Siti mengatakan, pada bulan Ramadan sikap ikhlas bisa ditunjukkan dengan beribadah yang meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
"Kita memperbanyak dzikir, memperbanyak sedekah, memperbanyak qiyamu-lail," tuturnya.
Maka dari itu, lebih baik waktu yang dimiliki digunakan untuk hal yang bermanfaat dibanding tidur.
"Tidur itu boleh, tidurnya orang puasa katanya ibadah, tidurnya orang puasa ibadah itu kalau sekedar beristirahat," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam surat al Mukminun disebutkan salah satu ciri orang yang beriman itu menghindari dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
"Mending untuk membaca buku, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas lain yang bermanfaat," lanjut dia.
Hal itu seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa pada bulan Ramadan kita harus memperbanyak amalan-amalan yang baik, sehingga istirahat yang secukupnya saja.
Baca juga: Bacaan Niat dan Keutamaan Menjalankan Puasa Rajab, Dilaksanakan Mulai Sabtu 13 Februari 2021
Sebagian orang termotivasi dengan hadits berikut untuk banyak tidur di bulan Ramadan.
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Dijelaskan dalam buku Panduan Ramadan terbitan Pustaka Muslim, bahwa hadist tersebut merupakan hadist yang dho'if atau lemah.
Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).
Ibnu Rajab menerangkan, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala."
Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.(Tribunnews.com/Tio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Simak Penjelasannya