Breaking News:

Terkini Daerah

Tak Punya Uang, Pecatan TNI Culik Anak 4 Tahun dan Mau Minta Tebusan Rp 100 Juta, Gagal karena Viral

Viral seorang pecatan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Suhartono (38) dan rekannya Sutriono (32) menculik bocah berusia 4 tahun.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunsumsel.com/ Pahmi Ramadan
Kedua pelaku penculikan bocah 4 tahun yang viral saat ditangkap di Polrestabes Palembang, Sabtu (20/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Mengaku terdesak ekonomi, seorang pecatan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Suhartono (38) dan rekannya Sutriono (32) nekat menculik seorang bocah berinisial DI (4).

Rencananya, para pelaku hendak meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta.

"Pelaku rencananya meminta uang tebusan Rp100 juta ke orangtua korban, tapi batal karena aksinya sudah viral dulu di media sosial," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat saat dikonfirmasi, Minggu (21/2/2021).

Tangkapan layar CCTV penculikan seorang anak usia 4 tahun yang terjadi di Jalan S Parman, Lorong Citra Damai I, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (19/2/2021).
Tangkapan layar CCTV penculikan seorang anak usia 4 tahun yang terjadi di Jalan S Parman, Lorong Citra Damai I, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (19/2/2021). (ISTIMEWA via Kompas.com)

Baca juga: Penculikan Bocah di Palembang Viral, Pelaku Panik Lalu Telepon Polisi Pura-pura Jadi Penolong

Berbagi Peran

Edi menjelaskan, kedua pelaku berbagi peran dalam aksi penculikan itu.

Suhartono bertugas menunggu korban dan Sutriono melakukan eksekusi.

Mereka mencari korban secara acak.

Saat melintas di Jalan Suparman, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sutriono melihat DI sedang bermain sepeda bersama kakaknya, DN.

Sutriono segera mendekati korban dan berpura-pura bertanya keberadaan ayahnya.

Saat mengetahui ayah korban di rumah, Sutriono segera membawa DI dengan sepeda motor.

Melihat adiknya dibawa kabur, kakak korban segera berteriak minta tolong warga.

Terekam Kamera

Mendengar teriakan korban, warga dan ayah korban segera keluar rumah.

Setelah itu, warga mencoba mengecek rekaman kamera CCTV.

Warga pun membagikan video itu ke media sosial.

Sementara itu, Suhartono yang sedang menunggu Sutriono dan korban di Kawasan Kebun Sayur, kaget aksi penculikan rekannya terekam dan viral di media sosial.

Suhartono lalu memilih kabur meninggalkan Sutriono.

Melihat Suhartono kabur, Sutriono akhirnya membawa pulang korban ke rumahnya di di kawasan Kilometer (KM) 11, Jalan Taman Murni, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang Lebar.

"Sesampainya di rumah, tersangka meminta tolong kepada temannya untuk mengembalikan korban ke orangtuanya. Kemudian Yanca menghubungi polisi," kata Edi.

Baca juga: Sosok Wahyu, Bocah yang Viral Azan di Liang Kubur Ayah, Punya Impian Masuk Ponpes dan Jadi Ulama

Pelaku Ditangkap

Y akhirnya menuruti permintaan Sutriono dan menghubungi polisi. Namun, polisi tak lengah dan mencurigai keterangan Y.

Setelah diperiksa lebih lanjut, akhirnya polisi berhasil menangkap Suhartono dan Sutriono.

Menurut Edi, Suhartono terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba kabur saat ditangkap.(Kompas.com/Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengaku Butuh Uang, Pecatan TNI Jadi Dalang Penculikan Anak dengan Tebusan Rp 100 Juta"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kasus PenculikanPenculikan anakPalembang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved