Breaking News:

Banjir Jakarta

Tuntut Anies Baswedan Buat Gebrakan Atasi Banjir DKI, PDIP: Jangan Hanya Kita Debat soal Istilah

Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono menanti janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, soal penaganan banjir.

YouTube Kompastv
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas banjir yang terjadi di Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Gembong Warsono menanti janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, soal penaganan banjir.

Dilansir TribunWow.com, Gembong menyebut banjir yang kini kembali merendam Ibu Kota sebagai imbas tak dilakukannya upaya penanganan.

Terkait hal itu, ia pun menyinggung soal naturalisasi yang gencar disosialisasikan Anies Baswedan.

Banjir menggenangi Tol JORR ruas Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021).
Banjir menggenangi Tol JORR ruas Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). (Instagram @jktinfo via Tribun Jakarta)

Baca juga: Jakarta Banjir Lagi, PDIP Tagih Janji Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur: Tidak Lakukan Apa-apa

Baca juga: Sederet Artis Jadi Korban Banjir, Nicky Tirta Menikmati Sambil Ngopi, Anya Geraldine Pilih Ngungsi

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Ia menganggap, pengerukan waduk dan sungai sudah lama dilakukan dan hingga kini belum membuahkan hasil.

"Pengerukan waduk, pengerukan sungai itu kan pekerjaan rutin," ujar Gembong.

"Yang kita tuntut adalah bagaimana Pak Anies membuat gebrakan dalam menangani banjir."

Gembong mengatakan, Anies tak perlu mendebatkan istilah normalisasi atau naturalisasi.

Menurutnya, yang terpenting adalah eksekusi.

Baca juga: Reaksi PDIP saat Anies Baswedan Dipuji-puji soal Penanganan Banjir DKI: Ada Keengganan, Ada Ego

Baca juga: PDIP Pertanyakan Janji Anies Bisa Buat Banjir Jakarta Surut dalam 6 Jam: Faktanya Bertolak Belakang

"Tadi disampaikan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam konteks normalisasi atau bahasanya apalah," ucap Gembong.

"Pak Anies kan begitu enggak cocok dengan bahasa normalisasi, naturalisasi atau apa yang penting eksekusi."

"Jangan hanya kita berdebat soal istilah normalisasi atau naturalisasi."

"Terserahlah mau pakai bahasa apa, tapi dieksekusi," sambungnya.

Karena itu, Gembong menilai banjir kembali terjadi di Ibu Kota karena tak pencegahan tak kunjung dilakukan.

"Sehingga apa yang dijanjikan pada Jakarta itu harini ini seharusnya kita tidak berdebat soal banjir kalau sudah dieksekusi."

"Ini persoalannnya kan enggak kunjung dieksekusi," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.05:

Gembong Pertanyakan Janji Gubernur DKI soal Banjir

Sebelumnya, Gembong Warsono menyalahkan serta mempertanyakan janji dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, khususnya dalam penanganan banjir.

Ia mengatakan bahwa Anies pada masa kampanyenya sempat menjanjikan akan membuat suatu program sehingga banjir di Jakarta tidak akan menggenang lama.

Namun menurutnya, hal itu tidak terbukti pada kasus banjir kali ini yang terjadi sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Bandingkan Banjir 2017 dengan 2021 di Cipinang Melayu, Kini Lebih Parah daripada Awal Anies Memimpin

Baca juga: Khusus di Jakarta, Vaksinasi Covid-19 ke Lansia akan Dilakukan di Seluruh Kota, Ini Alasan Kemenkes

"Kita kaitkan dengan janji Pak Gubernur, sebetulnya beliau menjanjikan kepada warga Jakarta bahwa genangan selambat-lambatnya enam jam harus sudah surut," kata Gembong, dikutip dalam acara Kompas Petang, Jumat (19/2/2021).

Mengaku mewakili rakyat DKI Jakarta, Gembong mempertanyakan janji-janji dari Anies tersebut untuk bisa mengentaskan banjir.

Bahkan dirinya menyebut Anies tidak memiliki kontribusi dalam penanganan banjir di Jakarta selama memimpin tiga tahun.

"Tapi rakyat Jakarta mempertanyakan itu, kenapa? Karena memang tiga tahun Pak Anies memimpin Jakarta, mengelola pemerintahan DKI Jakarta, dalam konteks penanganan banjir memang mohon maaf, Pak Anies tidak melakukan apa-apa, ini menjadi persoalan," kata Gembong.

Lebih lanjut, Gembong juga masih meragukan dengan janji yang ditawarkan Anies untuk mengatasi banjir di Jakarta.

"Dan yang menjadi andalan Pak Anies untuk pengentasan banjir ini kan selalu Beliau katakan untuk membangun sumur-sumur resapan, drainase vertikal, karena sunnatullah-nya air dari atas dimasukkan ke dalam perut bumi," kata Gembong.

"Cuman pertanyaannya adalah, piye (bagaimana) caranya memasukkan ke dalam perut bumi itu," tanyanya.(TribunWow)

Tags:
Banjir di JakartaPDIPAnies BaswedanGembong Warsono
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved