Breaking News:

Terkini Daerah

Kejiwaannya Normal, Pembunuh Terapis di Mojokerto Ngaku Selalu Melihat Korban Menangis di Dekatnya

Selama 2 minggu jadi buronan, Irwanto (25) mengaku selalu didatangi oleh korbannya yang telah meninggal.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Surya.co.id/M Romadoni
Tersangka M Irwanto (25) yang ditembak dua betisnya oleh petugas setelah membunuh terapis pitrad, Santi digelandang petugas menggunakan kursi roda. 

TRIBUNWOW.COM - Setelah menjadi buronan selama dua minggu, M Irwanto (25) akhirnya berhasil dibekuk oleh polisi seusai membunuh seorang wanita pekerja terapis pijat di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Tersangka langsung kabur seusai membunuh korbannya bernama Santi (35) di rumah pijat Berkah, pada 4 Februari 2021 lalu.

Selama kabur dari kejaran polisi, Irwanto mengaku selalu didatangi oleh hantu korban.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi membeberkan barang bukti kasus pembunuhan terhadap wanita pekerja terapis pijat tradisional di rumah pijat Berkah Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi membeberkan barang bukti kasus pembunuhan terhadap wanita pekerja terapis pijat tradisional di rumah pijat Berkah Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. (SURYAMALANG.com/Romdoni)

Baca juga: Kekhawatiran Bos Pertamina Rosneft saat Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Borong Mobil: Mulai Susah

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Mojokerto.com, ia kerap melihat korban menangis di dekatnya.

Bahkan tersangka juga sempat melihat wajah korban sedang menangis.

Penglihatan itu terus ia alami ketika dua pekan menjadi buronan polisi.

"Tersangka mengaku sempat melihat sosok korban yang menangis kesakitan di atas pohon," ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Rahmwati Laila, Jumat (19/2/2021).

Karena ketakutan, tersangka sempat meminta perlindungan ke kakaknya.

"Tersangka ke rumah kakaknya dan keluarganya menghubungi orang tua yang bersangkutan dan akhirnya dia menumpang di rumah teman ibunya satu kampung di wilayah Magetan," ucap AKP Laila.

Tersangka akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada pada Kamis (18/02/2021) kemarin.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, tersangka tidak mengalami gangguan jiwa.

"Tersangka sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan dan dinyatakan normal tersangka secara sadar melakukan perbuatan itu karena dari awal dia berniat ingin membunuh korban lantaran tidak punya (Membayar jasa pijat, Red)," ungkap AKP Laila.

Baca juga: Fakta Suami Tembak Istri di Lampung, Tolak Cerai hingga Nekat Lepaskan 3 Peluru, Pelaku Buron

Motif Ingin Berhubungan Badan

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi menyebut pembunuhan itu didasari oleh keinginan tersangka berhubungan seksual dengan korban.

Tersangka disebutnya sudah memendam keinginan itu selama dua bulan.

Pasalnya, istri pelaku tengah hamil anak pertama dan tak bisa melayaninya.

Baca juga: Ada Banyak Puntung Rokok Berlipstik di Sekitar Jasad Duda, Keluarga Minta Polisi Stop Usut Kasus

Sebelumnya, tersangka juga pernah mendatangi rumah pijat yang sama pada 2019 lalu.

Namun, ia kembali lagi ke tempat itu untuk memuaskan hasratnya.

Setelah berhubungan suami istri dengan korban, tersangka tak mampu membayar tarif sebesar Rp 300 ribu.

Karena itulah, pelaku langsung gelap mata dan menghabisi nyawa Santi.

"Motif pembunuhan sesuai pengakuan tersangka melakukan pembunuhan karena hasrat keinginan berhubungan seksual seusai melihat video porno," kata Deddy, dikutip dari TribunJatim.com, Jumat (19/2/2021).

"Dia melakukan hubungan itu namun tidak punya uang sehingga membunuh korban."

Menurut Deddy, tersangka menghabisi nyawa korban dengan menusuk leher dan punggung wanita 35 tahun itu.

Dikutip dari SURYAMALANG.com, Sabtu (13/2/2021), wanita asal Kecamatan Loceret, Nganjuk itu tewas dengan luka bekas sabetan benda tajam di bagian leher sedalam 15 sentimeter dan lebar tujuh sentimeter.

Diduga, tersangka sudah menyiapkan parang untuk menghabisi nyawa korban.

Deddy mengatakan, parang itu disembunyikan tersangka di dalam tas ransel yang dibawanya.

"Tersangka usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban kemudian membacok dan menusuk korban hingga meninggal di lokasi kejadian," ucap Deddy.

Selain membunuh Santi, tersangka juga menyerang Tatik (48).

Tatik adalah rekan kerja Santi di rumah pijat tersebut.

Setelah membunuh dan melukai kedua wanita itu, tersangka melarikan diri dalam kondisi telanjang.

Ia lalu mengendarai sepeda motor.

"Kami mengamankan motor milik tersangka dan barang bukti lain berupa alat yang dipakai untuk membunuh korbannya," jelasnya.

Setelah dua minggu buron, tersangka ditangkap di tempat persembunyiaannya yang berada di Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/2/2021).

Polisi terpaksa menembak betis tersangka karena berupaya kabur saat ditangkap.

Untuk menangkap tersangka, Deddy menyebut pihaknya sudah menyebar 2 ribu sketsa wajah.

"Kami mengamankan tersangka di wilayah Magetan usai bersusah payah menyebar 2000 sketsa wajah pelaku pembunuhan tersebut," kata dia. (TribunWow.com/Anung/Tami)

Artikel ini telah diolah dari TribunJatim.com dengan judul Pembunuh Wanita Terapis Pijat Tradisional di Mojokerto Ditangkap, Motifnya ini, Pembunuhan Wanita Terapis Pijat di Mojokerto, Pelaku Dihantui Korban Menangis di Atas Pohon dan SURYAMALANG.com dengan judul Sketsa Wajah Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Mojokerto, Pelaku Kabur Tanpa Busana

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MojokertoJawa TimurTerapis PijatKasus PembunuhanTewasPembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved