Terkini Daerah
Sebut Kompol Yuni dan 11 Oknum Pesta Narkoba Buat Malu, Johnson Panjaitan: Kapolri Ditampar Kapolsek
Ahli hukum Johnson Panjaitan menanggapi kasus pesta narkoba yang melibatkan Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan 11 anggotanya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ahli hukum Johnson Panjaitan menanggapi kasus pesta narkoba yang melibatkan mantan Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dan 11 anggotanya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (18/2/2021).
Johnson mengingatkan ada kemungkinan kartel narkoba yang mempermainkan isu tersebut demi kepentingan pribadi.

Baca juga: Terjerat Narkoba, Ini Profil Kompol Yuni 5 Tahun Lalu: Ahli Bela Diri yang Disapa Bunda oleh Bawahan
Ia meminta kasus itu ditindak tegas oleh polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga berujung pengadilan.
"Untuk menjawab itu, saya kira tidak bisa ditangani hanya oleh Propam. Saya kira harus serius menangani oleh pihak kepolisian dan dibantu oleh BNN agar kasus tindak pidana ini menjadi benar-benar jernih dan mendalam, dan dikemukakan di publik," kata Johnson Panjaitan.
"Baru setelah itu ditindak secara tegas dan dibawa ke pengadilan serta digunakan pasal-pasal yang bisa menjerat dia," katanya.
Johnson juga menyinggung kemungkinan narkotika yang digunakan adalah bagian dari pencucian uang oleh jaringan bandar narkoba.
"Saya kira pencucian uang, jaringannya, juga harus dilakukan (penyelidikan)," kata aktivis hak asasi manusia (HAM) ini.
Ia menyinggung kiprah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang baru saja dilantik baru saja meluncurkan sejumlah gebrakan baru untuk memperkuat Polri.
Namun perbuatan Kompol Yuni dan 11 bawahannya mencoreng nama baik Polri.
Baca juga: Kompol Yuni Terjerat Narkoba, Reaksi Kapolda Jabar: Pilihannya Ada Dua, Dipecat atau Dipidanakan
"Terus terang saja, pada saat kapolrinya lagi mengkampanyekan program yang sangat baik, dia ditampar oleh perilaku dari kapolsek yang melakukan tindakan yang sangat ekstrem mempermalukan institusi dan pimpinannya di depan rakyat banyak yang sedang memperhatikan bagaimana Polri memperkuat dirinya," kecam Johnson.
Johnson menilai selama ini masih banyak kasus pelanggaran hukum oleh polisi yang tidak tuntas ditangani.
Ia meminta kali ini para tersangka dihukum seberat-beratnya.
"Saya kira kalau soal hukuman, ya seberat-beratnya. Jangan lagi seperti kejadian kasus yang berkembang selama ini 'kan bau busuk masih saja terjadi di banyak perdagangan kasus di mana orang yang diadili bisa berlindung di balik relativisasi," pesan Johnson.
"Kita harus hati-hati menangani kasus ini, tapi juga terus-menerus tajam dan meluas agar ini tidak menjadi seperti proyek," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 1.00:
Profil Kompol Yuni 5 Tahun Lalu
Sebelumnya Yuni dikenal mengawali karier di Satreskrim Narkoba dan kerap menangani kasus peredaran narkoba.
Baca juga: Fakta Kasus Narkoba Jennifer Jill, Hasil Tes Urine Negatif hingga Ajun Perwira Jadi Saksi
Dalam tayangan Global TV pada Senin (16/5/2016), terlihat keseharian sosok Yuni Purwanti sebagai polwan tangguh pemberantas narkoba.
Ia menyempatkan diri berdandan sebelum berangkat kerja menggunakan motor trail.
Yuni adalah perwira polwan kelahiran Porong, Sidoarjo pada 23 Juni 1971.
Ia mengawali karier di Subdit 2 Unit 4 Satuan Narkoba di Polda Jawa Barat.

Yuni kerap menangani kasus peredaran narkoba skala besar ketika menjabat sebagai Kasat Reskrim Narkoba Polres Bogor pada 2016 silam.
Ia juga beberapa kali mengisi penyuluhan tentang bahaya narkoba di sekolah-sekolah.
Meskipun dikenal tangguh, Yuni dipandang sebagai sosok ibu dan kakak oleh bawahannya.
Ia bahkan disapa dengan sebutan bunda oleh bawahannya.
"Beliau sosok seorang ibu, boleh dikatakan sosok seorang kakak, dan keluarga. Tidak pernah otoriter terhadap bawahannya," tutur Iptu Ucup Supriyatna yang saat itu menjabat sebagai Kanit 1 Sat Narkoba Polres Bogor.
Baca juga: Fakta Kompol Yuni yang Terjerat Sabu: Polwan Nyentrik Lihai Transaksi dengan Bandar dan Punya Utang
"Beliau itu menganggap kita ini adik-adiknya, termasuk dalam kegiatan sehari-hari di lapangan maupun di kantor, beliau sangat familiar dengan kita-kita." terang Ucup.
Yuni juga mempelajari bela diri judo sejak SMA.
Ibu dua anak ini mengaku kerap berkontak fisik dengan pelaku tindak kejahatan.
"Kontak fisik sering, lah. Tapi saya tidak mau target saya hilang. Setelah kita berantem sampai saya bekuk itu satu orang target saya, baru anggota saya datang," ungkap Yuni Purwanti.
Yuni adalah sosok ibu yang dekat dengan anak-anaknya.
Hal itu disampaikan putra Yuni, I Gede Andi Aripradana.
"Kalau Mami ngedidik saya itu santai. Kalau misalkan pekerjaan memang keras. Kalau sudah di rumah, santai dibebasin, kamu mau jadi apa terserah asal jangan malu-maluin orang tua," tutur Andi. (TribunWow.com/Brigitta)