Terkini Daerah
Polda Jabar Diapresiasi dari Pakar karena Terang-terangan Buka Kasus Narkoba Kompol Yuni: Istimewa
Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengapresiasi Polda Jawa Barat (Jabar) yang mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba oleh 12 oknumnya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Kemudian pada saat menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor, Kompol Yuni sempat bercerita bagaimana dirinya bisa menyamar dengan baik karena gaya berpakaiannya.
"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu converse," katanya di laman Tribunnewsbogor.com.
"Dibuat enjoy saja, walau tidak pulang, niat kami memberi yang terbaik untuk Polres Bogor, niat tanggung jawab dan keikhlasan bekerja," kata Kompol Yuni pada saat itu.
Ia tak menampik dirinya kerap berkelahi dan bertransaksi dengan para bandar narkoba.
"Sering ketemu berdua, pas barangnya sudah dikeluarin langsung kami lakukan penangkapan, sering sekali gontok-gontokan kayak petinju, sampai masuk got malah," ujar Kompol Yuni.
Baca juga: Kompol Yuni Purwanti Terlibat Pesta Narkoba di Hotel, Sosoknya Lihai Bertransaksi dengan Bandar
Akhirnya Positif Nyabu
Penangkapan Kompol Yuni berawal dari laporan masyarakat.
Yuni ditangkap bersama 11 oknum polisi lainnya.
Masyarakat yang mencurigai gerak-gerik para oknum polisi tersebut melapor ke Propam Mabes Polri.
"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar. Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Kabid humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Chaniago.
Berdasarkan tes urine, Kompol Yuni positif menggunakan sabu-sabu.
"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap Erdi.
Erdi mengatakan, sanksi bisa penurunan pangkat hingga pemecatan.
"Pimpinan (Kapolda Jabar) berkomitmen, siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap Erdi. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)