Breaking News:

Terkini Daerah

3 Kampung Miliarder di Tuban Hasil dari Pembebasan Lahan, Warga Ini Justru Ngaku Tekor, Kok Bisa?

Kampung miliarder pantas disematkan kepada 3 desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yakni Desa Sumureneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu

Surya.co.id/Istimewa
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai, Selasa (16/2/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kampung miliarder pantas disematkan kepada tiga desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yakni Desa Sumureneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu.

Ratusan warga dari tiga desa tersebut mendapatkan rezeki berlimpah hasil dari kompensasi tanah untuk proyek pembangunan kilang minyak New Gress Root Refinery (NGRR) Pertamina.

Mereka bahkan ada yang mendapatkan kompensasi pemebasan lahan hingga mencapai Rp 20 miliar.

Viral penampakan ratusan mobil yang dibeli warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur setelah mendapatkan kompensasi pembebasan lahan, Selasa (16/2/2021).
Viral penampakan ratusan mobil yang dibeli warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur setelah mendapatkan kompensasi pembebasan lahan, Selasa (16/2/2021). (Capture YouTube Surya TV)

Baca juga: Dapat Ganti Rugi 24 M, Warga Tuban Ini Beli Mobil meski Belum Bisa Nyetir: Biasanya Traktor

Baca juga: Nikmati Uang Ganti Rugi Tanah 15 M, Ali Sutrisno Cerita Beli 4 Mobil hingga Ingin Bertemu Jokowi

Hasilnya, mereka memanfaatkannya untuk macam-macam, mulai dari membeli mobil seperti yang videonya viral, membeli tanah, untuk usaha hingga ada yang memilih ditabung.

Hanya saja ada salah seorang warga yang justru merasa tekor meski mendapatkan uang ganti rugi.

Dia adalah Sodir, warga Desa Wadung.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021), Sodir mengaku tidak bisa menikmati uang hasil ganti rugi tersebut.

Pasalnya ia harus membeli lahan baru untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Ia menjadi orang yang dari awal langsung melepas tanahnya tanpa adanya penolakan sama sekali.

Sebagai seorang yang sudah berusia lanjut, dirinya mengaku hanya mengikuti arahan dari perangkat desa setempat.

Oleh karenanya, proses pembayaran kompensasinya sudah diterima lebih awal dibandingkan dengan warga lain yang sempat ada penolakan.

Baca juga: Kisah Miliarder Dadakan di Tuban, Beli Mobil meski Baru Belajar Nyetir: Sekarang Ngopi-ngopi Dulu

Namun menurutnya uang ganti dari Pertamina dirasa masih tekor.

Alasannya menurutnya karena uang tersebut digunakan untuk membeli tanah yang harganya sudah lebih mahal.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik. Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir sendiri mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 4 miliar.

Hal itu didapat dari pembebasan tanahnya seluas 10 meter persegi x 200 meter persegi.

Serta pekarangan rumah seluas 17 meter persegi x 70 meter persegi.

"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.

Kekhawatiran Baru dari Kepala Desa

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Rabu (17/2/2021), Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto mengaku justru ada kekhawatiran baru.

Dirinya mengkhawatirkan karena uang ganti rugi tersebut kebanyakan dipakai untuk membeli mobil.

Sebaliknya, sedikit yang memakai uangnya untuk membuka usaha.

Gihanto mengatakan rata-rata warganya menggunakan 90 persen penjualan untuk membeli mobil.

Kemudian 75 persen untuk membeli tahan dan 50 persen untuk membangun rumah.

Menurutnya, ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli oleh warga yang mendapat kucuran uang miliaran.

Parahnya, satu orang atau satu keluarga bisa membeli tidak hanya satu mobil saja.

Baca juga: Mengenal Proyek Pertamina yang Buat Warga Desa di Tuban Mendadak Jadi Miliarder hingga Borong Mobil

"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Kades ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2021).

"Yang dibuat untuk usaha sedikit, banyak yang digunakan untuk beli mobil, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli secara bertahap, kemarin baru datang 17 mobil," terangnya.

Bahkan menurut Gihanto, kekhawatirannya tersebut sudah mulai terbukti setelah tidak adanya warga yang membuka usaha warung makan.

Hal itu tentu menyulitkan bagi warganya untuk mencari makan.

"Jadi jangan heran kalau di kampung sini cari warung makan aja susah," ungkap Gihanto.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangunan rumah juga," tuturnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Dibeli Pertamina, Warga Tuban Ini Merasa Tekor" dan dari Surya.co.id dengan judul "Viral Warga Desa di Kabupaten Tuban Beli Mobil Ramai-ramai, Pak Kades Malah Khawatir, Ada Apa?"

Tags:
MiliarderTubanKecamatan JenuJawa TimurPertaminaSumurenengDesa WadungDesa Kaliuntu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved