Breaking News:

Terkini Daerah

Suka Membantu Meskipun Miskin, Ini Sosok Ibu Penjual Sayur yang Dibunuh Lalu Jasadnya Dirudapaksa

Seorang wanita pedagang sayur di pasar dibunuh oleh seorang pemabuk yang kemudian jasadnya dirudapaksa oleh pelaku.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
M (42), pedagang sayur asal Cikande, Kabupaten Serang yang menjadi korban pembunuhan, tubuhnya ditemukan di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. 

TRIBUNWOW.COM - Seusai dibunuh oleh AR (26), jasad M (43) masih dirudapaksa oleh pelaku.

Jasad korban kemudian ditemukan oleh warga di aliran sungai Kempung Baru, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, selasa (9/2/2021) pagi.

Bekerja sebagai penjual sayur, korban dikenal sebagai orang yang baik dan dermawan.

AR (24), pemuda pengangguran menjadi tersangka pembunuhan dan pemerkosaan wanita pedagang sayur sayur di Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
AR (24), pemuda pengangguran menjadi tersangka pembunuhan dan pemerkosaan wanita pedagang sayur sayur di Cikande, Kabupaten Serang, Banten. (KOMPAS.com/RASYID RIDHO)

Baca juga: Penjual Sayur Dibunuh dan Dirudapaksa, Ibu Korban Akui Putrinya Bersikap Tak Biasa: Mungkin Pertanda

Dilansir TribunWow.com dari TribunBanten.com, korban meninggalkan suami dan empat orang anak, tiga laki-laki dan satu perempuan.

Meskipun kondisi ekonominya tergolong kurang mampu, korban berhasil menguliahkan anak sulungnya hingga lulus.

Hal tersebut diungkapkan oleh menantu korban sekaligus istri dari anak sulung korban, Puput Putriani.

"Waktu itu sempat menunda wisuda sebenarnya, karena belum ada biaya untuk bayar wisudanya," ujar Puput saat ditemui TribunBanten.com, Jumat (12/2/2021).

Puput bercerita, mertuanya kala itu juga sempat menghadiri wisuda suaminya atau anak sulung korban.

Selain memilik sifat pekerja keras, korban dikenal dermawan meskipun bukan orang kaya.

Korban diketahui tak pernah memaksa orang membeli dagangannya menggunakan uang.

M mempersilakan kepada pembeli untuk menukar dengan barang lain seperti beras jika tidak mampu membayar menggunakan uang.

"Kami keluarga berharap, pelaku dapat dihukum setimpal, agar jera dan tidak terulang kembali kejadian seperti ini," ujar Puput.

Sementara itu, anak bungsu korban masih belum paham bahwa ibunya itu telah meninggal.

Putri bungsu korban diketahui masih berusia empat tahun.

Ibu korban, Sartamah menceritakan, anaknya itu sangat menyayangi putri bungsunya.

Sartamah bercerita, putri bungsu korban masih terus menanyakan keberadaan M yang kini sudah meninggal dunia.

"'Bangunin mamah, mamah di mana sekarang?'," ucap Sartamah menirukan pertanyaan dari cucunya atau putri bungsu korban.

Sartamah menyebut, ketika mendapat pertanyaan seperti itu, ia menjelaskan bahwa korban kini telah berada di surga.

Air mata menetes ketika Sartamah menceritakan kebiasaan putri bungsu korban kepada ibunya itu.

Putri bungsu korban diketahui memiliki kebiasaan memainkan rambut korban sebelum tidur.

"Sedih saya kalau anak bungsunya itu suka nanya, dan berkata 'Nanti kalau mau ngempeng rambut lagi enggak bisa ke mamah ya?'," ujar Sartamah menirukan sang cucu, sambil mengusap air mata di pipinya.

Baca juga: Bunuh Lalu Rudapaksa Jasad Wanita, Pria di Banten Terciduk Timbun Banyak Celana Dalam Perempuan

Pelaku Pesta Miras sebelum Beraksi

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, sebelum pelaku melakukan aksi kriminalnya, ia diketahui telah berpesta minum-minuman keras (miras) hampir seharian penuh.

Bersama enam temannya, pelaku berpesta menenggak miras jenis tuak mulai dari Senin (8/2/2021) pukul 15.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari.

"Dia minum-minum di gubuk sampai mabuk, setelah mereka minum teman-temannya pulang," kata Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Berbisnis Prostitusi Online Jual Istri Siri, Suami Ngaku Sanggup Carikan 10 Pelanggan per Hari

Pada awalnya, pelaku dan rekan-rekannya masih ingin melanjutkan pesta miras mereka.

Namun karena toko miras tempat mereka membeli minuman telah tutup, pelaku dan rekan-rekannya memilih pulang.

AKBP Mariyono menjelaskan, pelaku bersama rekan-rekannya pulang menggunakan sepeda motor.

Namun di tengah perjalanan karena kondisi jalan yang rusak, pelaku memutuskan untuk berjalan kaki.

Pada saat itulah pelaku melihat korban melintas ke arah Pasar Cikande menggunakan sepeda motor.

Korban diketahui kesehariannya berdagang sayur di Pasar Cikande.

Niat jahat pun muncul dari pelaku yang segera bersembunyi di semak-semak.

AR lalu mengadang motor yang dikendarai korban.

"Karena di lokasi jalannya rusak, korban mengendarai motornya pelan-pelan lalu diadang oleh pelaku," ungkap AKBP Mariyono.

Pelaku kemudian langsung menggenggam erat korbannya yang pada saat itu sempat memohon agar dilepaskan.

Tak mempedulikan rintihan korbannya, pelaku lanjut mencekik korban hingga tewas.

Setelah korban tewas, pelaku langsung melancarkan aksinya merudapaksa jasad korban.

Pelaku kemudian berusaha menyembunyikan jasad korban di sebuah aliran sungai kecil di dekat TKP.

Dikutip dari TribunBanten.com, ketika pergi dari tempat kejadian perkara (TKP), pelaku meninggalkan sandal miliknya di TKP.

Hal itu lah yang membuat pihak kepolisian berhasil melacak dan menangkap pelaku.

Pelaku akhirnya berhasil diamankan di Cikande, Serang, pada Rabu (11/2/2021) pukul 11.50 WIB.

Karena pelaku melawan saat hendak ditangkap, polisi melakukan tindakan tegas terukur terhadap AR.

Sejumlah barang bukti yang diamankan adalah satu unit sepeda motor, baju gamis korban, kerudung, sandal, dan pakaian dalam korban.

Pelaku kini dijerat dengan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Motif Pelaku yang Bunuh Penjual Sayur lalu Perkosa Jasadnya" dan Tribunbanten.com dengan judul Dari Sandal yang Tertinggal, Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Pedagang Sayur di Cikande Terungkap, Pelaku Simpan Celana Dalam Marsah Pedagang Sayur asal Serang, Diduga Alami Kelainan Seksual, dan Marsah Dibunuh dan Diperkosa Pemuda Mabuk, Suka Membantu dan Sekolahkan Anak Hingga Lulus Kuliah

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kasus PembunuhanrudapaksaTukang SayurBanten
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved